Bengkulu, – KABAR EKSPRES II Ribuan mahasiswa dan civitas akademika Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB) gelar Aksi Bela Pestina di Lapangan Sportatorium UMB, Selasa (07/05/2024).
Kepala UPT Kemahasiswaan UMB, Rasman, M. I.Kom., menjelaskan Aksi Bela Pestina ini dilakukan secara serentak oleh Universitas Muhammadiyah se-Indonesia dengan waktu yang di jadwalkan pada pukul 10.00 WIB.
“Jadi kegiatannya ini secara nasional dilakukan oleh akademisi yang ada di Universitas Muhammadiyah se-Indonesia, kita melihat agresi Militer jenis ini masih tetap dilakukan di Gaza maka ini merupakan bentuk dari protesnya kita dari lembaga pendidikan,” jelas Rasman saat diwawancarai.
Dikatakan Rasman, Aksi Bela Palestina ini betuk dari menyuarakan kepada Negara Indonesia untuk juga ikut terus partisipasi dalam mendukung kebebasan Palestina.

“Bentuk partisipasi kami dari akademisi Universitas Muhammadiyah Bengkulu yakni bahwa kami sebenarnya tidak terima dengan adanya agresi yang dilakukan oleh Israel kepada Palestina, kita seluruh Indonesia melakukan ini untuk suara dari masyarakat akademisi,” kata Rasman.
Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah menyatakan sikap tegasnya sebagai berikut:
1. Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) se-Indonesia, yang
tergabung dalam Forum Rektor PTMA mengutuk keras Israel atas agresi dan
serangan militer yang sangat tidak proporsional, penangkapan massal terhadap warga sipil Palestina, perusakan berbagai fasilitas umum, utamanya fasilitas kesehatan, serta blokade bantuan kemanusiaan.
2. Mengapresiasi sebesar-besarnya dukungan mahasiswa, dosen, dan guru besar di seluruh dunia yang sudah berani menyuarakan hati nurani dan akal sehatnya
menolak kejahatan geno cide Israel dan mendukung kemerdekaan Palestina.
3. Mengecam keras sikap Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Jerman, dan negara-
negara serta pihak-pihak lainnya yang terus memberikan dukungan dan bantuan
terhadap Israel dalam agresi dan penyerangan terhadap Palestina.
4. Meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk memaksa dan memfasilitasi
perundingan dan gencatan senjata Israel dan Palestina.
5. Mendukung Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC) mengadili Benjamin
Netanyahu dan tokoh-tokoh Israel lainnya yang terlibat dalam genocide warga
Palestina.
6. Mengecam Organisasi Kerja Sama Islam, Rabithah Alam Islami, dan negara-
negara Arab yang bersikap lemah dan cenderung membiarkan Israel secara leluasa melakukan penyerangan dan pembunuhan hanya untuk kepentingan
dalam negeri mereka sendiri.
7. Mengapresiasi atas konsistensi dan keberanian Menteri Luar Negeri RI dalam berbagai forum dunia untuk terus membela dan memperjuangkan kemerdekaan Palestina, menolak kejahatan Israel, serta mengkritik keras kemunafikan Barat dalam kasus konflik Israel-Palestina.
8. Meminta kepada Pemerintah Indonesia, untuk tidak berpikir sedikit pun dan
apalagi melakukan langkah-langkah politik untuk membuka hubungan diplomatik
dengan negara agresor dan pelaku genocide , Israel.
9. Atas nama hak asasi manusia dan amanat Konstitusi Republik Indonesia yang
menegaskan bahwa segala bentuk penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan, serta aspek historis relasi Palestina dan Indonesia melalui Prof. Kahar Muzakir
(Muhammadiyah), kami meminta agar Pemerintah Indonesia memperkuat jalinan
diplomasi dengan negara-negara lain untuk mewujudkan lahirnya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.
10. Mengajak seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk terus memberikan perhatian serius terhadap perkembangan konflik Israel dan Palestina, dengan terus memberikan bantuan moral, material, dan spiritual terhadap perjuangan rakyat Palestina.
Reporter : Team Kabar Ekpress Bengkulu