Berita terkini Budaya Daerah Keamanan Kesehatan Nasional News Populer Olaraga Opini Peristiwa PMI Politik Polri Populer Religi Sosial Sumatera Teknologi

Permasalahan Middle Income Trap di Provinsi Bengkulu, Ini Tanggapan dosen FEB UNIB

Bengkulu, – KABAR EKSPRES II Middle Income Trap (Jebakan ekonomi kelas menengah) masih menjadi permasalahan, dimana Upah Minimum Regional (UMR) relatif rendah masih menjadi permasalahan setiap tahun.

Kemudian, jumlah APBD yang tergolong masih minim untuk melakukan pembangunan secara masif adalah “PR” bagi pemimpin baik tingkat I dan II di Provinsi Bengkulu kedepan.

Ini disampaikan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Bengkulu (UNIB) Prof. Dr. Kamaludin, S.E, MM. Bahkan menurutnya, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu hampir selalu berada di peringkat terbawah Provinsi termiskin dipulau Sumatra. Dari sudut pandanganya semua akar permasalahan ekonomi tersebut adalah kurangnya minat Investor untuk menanamkan invetasi di wilayah Bengkulu.

Permasalahan Middle Income Trap di Provinsi Bengkulu, Ini Tanggapan dosen FEB UNIB

“itu kan data BPS artinya data itu real, akar masalah kemiskinan di Bengkulu yaitu disebabkan income yang kecil, karena lowongan pekerjaan sedikit, kenapa lowongan itu sedikit, karena geliat ekonomi ditentukan oleh banyaknya invetasi yang masuk. Sementara jika mengandalkan APBD Provinsi kita sangat tidak cukup, terlebih sebagian besar sudah terserap untuk menggaji Aparatur Sipil Negara (ASN), ” katanya.

Dikatakan Prof Kamudin, cara untuk menarik investasi ke semua wilayah di Provinsi Bengkulu. Dari mulai menyederhanakan perizinan, birokasi yang profesional, infrastruktur dan akses transportasi yang memadai, serta kenyamanan dan perlindungan hukum dari pungli bagi calon investor nantinya.

Lalu yang tidak kalah penting pula, para kepala daerah baik tingkat I dan II di Provinsi Bengkulu memiliki trobosan, strategi dan inovasi serta bisa melobi dan memiliki jaringan luas dipusat.

” Pemimpin tingkat I dan II di Provinsi Bengkulu kedepannya harus memiliki trobosan, strategi dan inovasi untuk mendatangkan investasi, lalu barier-barier yang selama ini mengahambat investasi itu masuk juga harus dikurangi, tanpa investasi yang masuk di Bengkulu, data BPS tersebut tidak akan banyak bergerak,” jelasnya.

Reporter : Team Kabar Ekpress Bengkulu

Anda mungkin juga suka...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *