Catatan Dari Diskusi Jelantics Institute Tentang Sastra Berkelamin Wanita

https://kabarekspres.co.idco.id II Jelantics Institut of Literature yang dibesut Shri Lalu Gde Pharma menggelar zoom meeting dengan topik “Sastra “Berkelamin Wanita”, meski kemudian banyak pembicara lebih suka memakai sebutan perempuan dibanding yang menggunakan sebutan wanita. (27/5/2024).

Meski sejak awal sudah disela dengan keberatan untuk tidak menggunakan istilah perempuan, karena untuk menunjuk jenis kelamin manusia akan lebih pasti dengan istilah wanita, tidak dengan sebutan perempuan.

Sebab untuk menunjuk sosok manusia, akan lebih pas memakai sebutan wanita. Lain cerita dengan istilah perempuan yang bisa digunakan secara sembarang untuk beragam jenis hewan. Jadi sebutan untuk perempuan tidak spesial untuk menunjuk makhluk manusia, karena acap digunakan juga untuk banyak jenis kelamin hewan.

Catatan Dari Diskusi Jelantics Institute Tentang Sastra Berkelamin Wanita

Zoom meeting yang diikuti oleh sejumlah peserta dari berbagai daerah ini diantaranya adalah Yeyen Kiram, Yudilfan Habib, Syamsu Selewangang, Ayu K. Ardi, Dr. Drs. H. Mukhlisuddin SH., MA, Muliati, Mastur Thoyib, Wardi Jim, Herliana, Amir Razak, Soewardi, Badarudin dan Zaiful, Zulfatan bersama sejumlah tokoh lain dari berbagai daerah yang mengikuti webinar yang dipandu oleh Shri Lalu Gde Pharma dari Royal Academy, dipantik oleh Yudilfan Habib Datukonti.

Karya sastra tidak bisa dibebani oleh hasrat yang berat untuk menyelesaikan berbagai masalah yang melantak manusia, tetapi bisa diharap memberi menginspirasi bagi manusia keluar dari berbagai masalah yang dihadapinya.

Jadi, karya sastra hanya bisa diharap mampu membuka jalan atau semacam pemantik bagi manusia untuk menemukan jalan keluar dari berbagai masalah yang melantak dirinya. Minimal, karya sastra bisa meredakan nyeri derita yang dialami, untuk kemudian bisa dihadapi dengan rasa dan suasana yang lebih segar.

Agaknya, inilah sepenggal catatan dari pentingnya diskusi, dialog dan sejenisnya seperti yang ditaja Jelantics Institute pada Minggu Malam, 26 Mei 2024 mulai pokok 20.00 hingga pukul 22.00 yang sangat bermanfaat untuk tetap menjaga nyala api sastra Indonesia yang terkesan semakin meredup dan dibengkelaikan. (red)

Jacob Ereste : OPINI
Banten, 27 Mei 2024

Persiapan Generasi Milenial Hari Ini Untuk Membuka & Masuk ke Gerbang Indonesia Emas Pada Tahun 2045

https://kabarekspres.co.idco.id II Untuk mengetuk dan membuka pintu masuk “Indonesia Emas” pada tahun 2045 — saat Indonesia berusia seabad — diperlukan kesiapan dan ketangguhan generasi hari ini membekali diri dengan ilmu, pengetahuan serta keterampilan yang mumpuni yang terbingkai dalam Budi pekerti yang luhur untuk membangun bangsa dan negara Indonesia tampil dalam berbagai segi kehidupan yang unggul, terdepan serta kesadaran semua pihak untuk memposisikan Indonesia sebagai mercu suar dunia.

Karena itu bidang pendidikan hingga turunannya seperti pelatihan keterampilan yang berdaya guna, mulai dari kehidupan petani, nelayan serta butuh dan kaum profesional harus bangkit bersama mempersiapkan generasi pembuka dan pengelola “Indonesia Emas” yang telah dimimpikan jauh sebelum Indonesia merdeka hingga menjadi kesepakatan tekad bersama segenap elemen bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraan serta kecerdasan seluruh anak bangsa, seperti yang dipermanenkan dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945.

Persiapan Generasi Milenial Hari Ini Untuk Membuka & Masuk ke Gerbang Indonesia Emas Pada Tahun 2045

Untuk mewujudkan “Indonesia Emas” selama 20 tahun ke depan — terbilang dari hari ini — jelas waktunya tinggal satu generasi lagi. Sehingga harus dilakukan dengan semangat revolusioner yang kuat dan teguh, sebab pintu gerbang Indonesia Emas yang hendak dibuka itu, akan semakin berat dan sulit akibat perkembangan peradaban manusia yang semakin mendesak dan menggerus berbagai perangkat dari seluruh yang dilakukan untuk mempersiapkan diri secara bersama membuka dan memasuki gerbang Indonesia Emas itu, tanpa satu pun dari elemen warga bangsa Indonesia yang boleh tertinggal atau ditinggalkan.

Agaknya, inilah yang dimaksud para pendiri republik ini dahulu dari tujuan pembangunan semesta yang menyeluruh serta komprehensif tanpa harus menggusur atau merusak jagat raya milik Indonesia yang sungguh kaya raya ini. Maka itu, rinciannya mulai dari rakyat yang paling jauh tertinggal — seperti mereka yang terus setia merawat kampung halamannya masing-masing, harus mendapat prioritas pertama, yaitu petani, nelayan dan buruh serta pekerja kreatif — pengrajin — yang setia mengelola bahan mentah lokal untuk konsumsi nasional dan internasional dengan kemampuan bersaing yang kuat dalam mekanisme pasat yang sehat. Karena itu peranan pemerintah untuk memberi perhatian serta dukungan yang nyata sangat diperlukan agar bidang industri kecil yang dikelola oleh warga masyarakat, tidak cuma sekedar dilindungi, tapi diasuh untuk menjadi bagian dari solo guru bangsa menghadapi pertarungan global dengan bangsa asing. Dari perspektif inilah, arus deras tenaga kerja asing patut dibatasi untuk membuka kesempatan bagi tenaga kerja lokal — serta merek yang menjadi tenaga kerja di negeri asing — untuk dapat mengisi sepenuhnya hasil pembangunan dalam upaya membuka lapangan kerja yang seluas-luasnya di dalam negeri sendiri.

Bahkan, akan menjadi lebih ideal lagi bila pemerintah berkenan memanggil seluruh anak bangsa Indonesia yang telah memiliki reputasi dan karier serta kemampuan profesi yang berada di negeri orang itu untuk ikut membangun negerinya sendiri. Setidaknya dengan gerakan yang lebih bersifat revolusioner ini, khayalan segenap anak bangsa untuk memasuki gerbang Indonesia Emas yang di angan-angan itu tidak sekedar mimpi belaka. Maka gerakan yang nyata harus sudah dilakukan mulai hari ini agar dapat segera bergulir untuk mendekat pada realitas yang kongkrit. Bukan bulan dan khayalan kosong. (red)

Jacob Ereste : OPINI
Lebak, 25 Mei 2024

APTIKNAS Gelar Seminar Strategi Digitialisasi Sektor Pendidikan

Banten, – KABAR EKSPRES II Asosiasi Pengusaha TIK Nasional (APTIKNAS) bekerjasama dengan Yorindo Communication sukses meraih dukungan dari Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) dalam menggelar seminar bertema: “Tantangan & Strategi Digitalisasi dan Cybersecurity di Sektor Pendidikan” pada Rabu (22/5/2024) di Hotel SwissBell Serpong, Kota Tangerang, Provinsi Banten.

Seminar yang mengundang berbagai Perguruan Tinggi Swasta di wilayah Serpong Tangerang, Provinsi Banten ini berlangsung meriah karena dihadiri langsung Ketua Umum APTISI M. Budi Djatmiko yang juga didaulat sebagai salah satu pemateri.

Dalam pemaparannya, Budi Djatmiko menekankan tentang kurikulum yang digunakan saat ini di kampus-kampus sebagian besar masih menggunakan cara-cara yang lama. “Saya dulu kuliah sampai 178 SKS. Sementara anak saya belajar di sekolah menengah dari Singapur hingga kuliah di Amerika hanya 95 SKS. Masalah ini sudah pernah saya sampaikan ke Menteri Nadim saat beliau baru menjadi menteri dan saya diundang,” terang Budi saat menyampaikan materi di depan peserta seminar.

“Di kita banyak mata kuliah yang diajarkan mempertanyakan cita-citamu jadi apa? Kampus dan sekolah-sekolah yang benar tidak menanyakan kamu akan jadi apa, tapi kamu akan menciptakan apa. Karena nanti akan terjadi sesuatu yang baru. Ini yang harus diajarkan kampus karena semua (kurikulum) akan jadi digital. Teknologi apapun akan selalu berubah,” urainya.

Sementara itu, pada pelaksanaan seminar ini turut menghadirkan narasumber kompeten dan berkualitas yang membawakan berbagai tema Digitalisasi dan Cybersecurity seperti “Strategi Infrastruktur Digital” oleh Yoki Mulyadi (Digital Infrastructure Enthusiast). Kemudian ada Kelvin Kristianto (Solutions Architect – ASEL) yang memaparkan materi tentang Smart Learning Sistem.

Sedangkan materi mengenai Data Security disampaikan Thomas (Asustor), lalu materi tentang Pengelolaan Data Digital disampaikan Melvino (Seagate), dan ditutup penyampaian materi tentang Digital Marketing Strategy oleh CEO Cyberlabs Syarief.

Menariknya, seminar serupa bakal diselenggarakan di sejumlah kota antara lain di kota Surabaya 29 Mei 2024 dengan tema yang sama lalu berlanjut 30 Mei 2024 dengan tema: “Tantangan & Strategi Pemanfaatan Blockchain di Industri Kesehatan”, kemudian di kota Medan 6 Juni 2024 dengan tema: “Kumpul Komunitas Sistem Integrator” serta akan berlanjut di kota-kota lainnya, tentu tujuan utama agar bisa terus mendorong pemerataan teknologi digital di berbagai kota.

APTIKNAS Gelar Seminar Strategi Digitialisasi Sektor Pendidikan

Pada kesempatan ini pula, Ketum APTIKNAS Ir. Soegiharto Santoso, SH. mengapresiasi kehadiran Ketum APTISI Budi Djatmiko. Ia mengatakan, organisasi APTIKNAS yang dipimpinnya terdiri dari 2.000 anggota pengusaha pemilik Perusahaan dan Produsen Produk IT, terdiri dari Principal, Distributor, Dealer, System Integrator, Software Developer, Cloud Computing, Big Data, IoT, AI, VR, AR, XR, Cyber Security, Blockchain, Robotic hingga perusahaan Konsultan IT dan Retailer, yang pengurusnya tersebar di 30 kota se-Indonesia dari Aceh sampai Papua.

Hoky, sapaan akrab pendiri organisasi APTIKNAS ini, mengatakan “Sebagai pengguna SDM profesional di bidang IT, kami tentunya akan terus mendorong peningkatan kualitas layanan serta produk-dan solusi IT ke seluruh Indonesia, hingga tercipta pemerataan pemanfaatan Teknologi di berbagai daerah di Indonesia,” ujar Hoky yang juga merupakan pendiri LSP SDM TIK dan pendiri LSP Pers Indonesia.

Menurutnya, APTIKNAS sangat mendukung program pemerintah Indonesia di bidang IT karena sejalan dengan Program The Road to Indonesia 4.0. Hoky menambahkan, APTIKNAS terus aktif berperan mendorong sosialisasi Pemanfaatan teknologi di berbagai Industri.

“Seminar di Sektor Pendidikan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang akan kami lakukan di berbagai Industri. Peserta yang hadir hari ini memang kami fokuskan bagi rekan rekan di industri Pendidikan di sekitar Serpong,” ujarnya.

Hoky yang kini dipercaya menjabat Sekretaris Jenderal Perkumpulan Advokat Teknologi Informasi Indonesia (PERATIN) turut memaparkan tentang beberapa trend teknologi digital yang marak digunakan di industri pendidikan antara lain: Pembelajaran daring (online learning), Teknologi edukasi (edtech), Kecerdasan buatan (artificial intelligence), Realitas virtual (virtual reality), dan Augmented reality (augmented reality) yang dapat digunakan untuk menambahkan informasi digital ke dunia nyata, sehingga membantu siswa belajar dengan lebih mudah.

Pada bagian akhir sambutannya, Ia menyampaikan permasalahan terkait pemanfaatan teknologi digital di sektor pendidikan memiliki banyak potensi untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Namun, menurutnya, masih terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi.

Seminar ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk bertukar ide dan pengalaman dalam mengatasi berbagai tantangan tersebut, sehingga teknologi digital dapat dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

“Saya berharap kegiatan Seminar ini dapat menambah wawasan bersama dan diharapkan dapat tercipta kolaborasi yang erat agar kita bisa mengupayakan Inovasi- inovasi teknologi yang efisien, efektif dan yang tidak kalah penting teknologi yang tetap berlandaskan pada budaya kita semua,” pungkasnya.

Red

Kuliah Umun Sosialisasi Empat Pilar MPR RI Bersama Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum UIN Jakarta

TANGERANG, – KABAR EKSPRES II Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengungkapkan, berdasarkan data Center for Strategic and International Studies (CSIS), Caleg muda berusia dibawah 40 tahun yang berpeluang mendapatkan kursi di DPR RI hanya sekitar 87 orang atau sekitar 15 persen dari jumlah kursi di DPR RI sebanyak 575 orang. Angka 15 persen sangat rendah, karena pada Pemilu 2009 saja Caleg muda yang terpilih bisa mencapai 23,2 persen.

Rendahnya keterpilihan Caleg muda juga sangat ironis. Mengingat 53-55 persen atau sekitar 107-108 juta pemilih dalam Pemilu 2024 berasal dari penduduk usia 40 tahun kebawah. Rendahnya keterpilihan Caleg muda yang hanya 15 persen tersebut, juga tidak lepas dari mahalnya biaya politik yang harus dikeluarkan para Caleg dalam bertarung di daerah pemilihan.

“Karena itu, perlu ada perbaikan menyeluruh terhadap sistem politik nasional, khususnya dalam hal penyelenggaraan Pemilu agar sesuai dengan Pancasila sebagai jati diri bangsa. Khususnya sila ke-4, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan,” ujar Bamsoet dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR RI bersama Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah, di Tangerang, Selasa (21/5/2024).

Kuliah Umun Sosialisasi Empat Pilar MPR RI Bersama Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum UIN Jakarta, Ketua MPR RI Bamsoet Dorong Kaji Sistem Pemilu

Hadir antara lain Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Prof. Muhammad Maksum, Wakil Dekan III Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Prof. Kamarusdiana, serta Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Ahmed Najhan Arrohim.

Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, selain permasalahan di politik, masalah ketersediaan lapangan pekerjaan juga menjadi tantangan yang harus dijawab dalam memaksimalkan potensi kalangan muda. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, hampir 10 juta atau sekitar 22,25 persen Generasi Z berusia 15-24 tahun berstatus tidak memiliki kegiatan, baik kegiatan di pekerjaan, pendidikan, maupun training/pelatihan.

“Data lain dari Litbang Kompas, jika data Gen Z ditambah kelompok usia 25-29 tahun, maka terdapat 66 persen kalangan muda yang tidak memiliki kegiatan. Artinya, 2 dari 3 kaum muda produktif berusia dibawah 30 tahun justru sedang menganggur atau tidak memiliki kegiatan,” jelas Bamsoet.

Ketua Dewan Pembina Perkumpulan Alumni Doktor Ilmu Hukum UNPAD dan Kepala Badan Polhukam KADIN Indonesia ini menerangkan, berbagai permasalahan tersebut tidak boleh diabaikan. Menjadi pekerjaan rumah yang harus mendapat prioritas untuk diselesaikan oleh pemerintahan Prabowo – Gibran.

“Melimpahnya jumlah penduduk usia produktif usia 16 sampai 30 tahun yang mencapai 64,16 juta orang atau setara 23,18 persen, jika tidak diimbangi dengan ketersediaan lapangan pekerjaan yang memadai justru dapat menghasilkan petaka. Demikian juga ketika besarnya jumlah penduduk usia produktif tersebut adalah sumberdaya-sumberdaya manusia yang tidak berkualitas dan tidak memiliki daya saing, yang justru akan menjadi beban bagi pembangunan,” pungkas Bamsoet.

Reporter: Casroni

Kekayaan Alam, Budaya Serta Agama Suku Bangsa Nusantara Potensi Indonesia Menjadi Pusat Peradaban Dunia

https://kabarekspres.co.idco.id II Kesaksian I-Tsing pun menyebutkan Ariyawijaya di Sriwijaya telah menjadi semacam perguruan tinggi agama Budha yang aktif melakukan pembinaan kehidupan beragama untuk memberi dukungan kepada Kedatuan Sriwijaya sebagai pusat Agama Budha.

Seorang Bhiku yang cukup terkenal ketika itu adalah Sakyakirti yang memiliki ilmu dan pengetahuan yang luas, karena memang telah menjelajah sejumlah negeri yang terbilang paling tersohor ketika itu, termasuk India yang sudah lebih dahulu terkenal karena ada perguruan tinggi agama Budha yang bernama Nalanda.

Bhiku Sakyakirti adalah penulis Kitab Hastadandasastra . Bersama dengan itu ada juga Bhiku Dharmapala dan Dharmakirti yang menyusun kritik untuk kitab Abhisamayalamkara yang tak banyak dipahami oleh sembarang orang. Syahdan, antara tahun 1011-1023, Pendeta Attisa dari Tibet baru bisa berkunjung ke Sriwijaya untuk menimba berbagai ilmu pengetahuan maupun keahlian dan keterampilan, utamanya “ngangsu kauruh” kepada Bhiku Dharmakitri. Semua tokoh yang datang ke Sriwijaya dahulu itu ditempatkan secara khusus, jika tak bisa disebut istimewa — yang menandai bahwa situasi dan kondisi Kedatuan Sriwijaya ketika sudah makmur, nyaman dan tenteram dalam arti kesejahteraan maupun keamanannya.

Sejarah mencatat kunjungan pertama I-Tsing ke Kedatuan Sriwijaya terjadi pada tahun 671-672. Dia pun sempat belajar bahasa Melayu dengan serius untuk lebih memahami budaya masyarakat setempat dan sekitarnya yang mampu membangun Candi Muara Takus dan Candi Muara Jambi yang lebih indah dan menakjubkan seni arsitekturnya karena dibuat dari batu bata merah. Setidaknya, Candi Muara Takus dan Candi Muara Jambi, diperkirakan jauh jauh lebih dahulu dibangun dari Candi Borobudur maupun Candi Prambanan yang diperkirakan baru dibangun semasa Kerajaan Majapahit.

Dari keberadaan Kedatuan Sriwijaya dan Kerajaan Majapahit yang telah mewariskan peninggalan sejarah seperti yang diekspresikan dari apa yang diungkapkan oleh sejumlah Candi, lebih dari cukup untuk membuktikan bahwa peradaban Suku Bangsa Nusantara telah maju, seperti yang ditandai sejumlah kitab yang tertulis dalam bahasa — bahkan aksaranya khas — bukan cuma Sansekerta, tapi juga aksara dari masyarakat setempat, seperti kitab Ila Galigo yang justru kurang mendapat serta perhatian maupun penghargaan yang memadai dari Bangsa Indonesia sendiri.

Jacob Ereste : Kekayaan Alam, Budaya Serta Agama Suku Bangsa Nusantara Potensi Indonesia Menjadi Pusat Peradaban Dunia

Kehebatan dari peradaban Suku Bangsa Nusantara tampak ditandai oleh aksara dan bahasanya yang unik dan beragam. (Jacob Ereste, 5 April 2024). Karena pada masa itu pun — antara abad 10 hingga abad 15 — Kerajaan Tidore yang bercorak Islam di Maluku sudah tampil dan banyak berperan sejak awal kelahirannya pada tahun 1081. Lalu menyusul kemudian Kerajaan Ternate pada 1257 yang dibangun oleh Baab Mashur Malamo. Padahal Islam baru datang pada abad ke-7 Masehi di Aceh dan Barus yang diterima baik oleh Sultan Pasai, seperti di daerah Aceh Utara dan Peurelak serta Aceh Timur yang dapat dirujuk dari prasasti khas Islam yang terdapat pada batu nisan tokoh dan penduduk setempat. Sebaran prasasti khas Islam yang unik dan indah itu banyak terdapat di Utara Sumatra, Aceh dan Aru, Semenanjung Melayu — Johor Malaysia dan Patani, Thailand serta Kepulauan Sulu.

Dari catatan perjalanan Bhiku I-Tsing dapat diketahui pula tak kurang 1000 orang Bhiku yang datang untuk belajar Agama Budha di Sriwijaya. Dalam prasasti yang terdapat di Talang Tuo menyebutkan Dapunta Hyang Sri Jaya Naga adalah perintis Kerajaan Sriwijaya menjadi pusat pendidikan, ilmu pengetahuan serta pusat pendalaman agama Buddha yang setara dengan Nalanda di India. Padahal, perguruan Nalanda sudah muncul sejak abad pertama Masehi seperti yang ditandai oleh situs Piprahwa dan pada abad ke-3 dengan situs Nagarjunakonda dan situs Ganwaria pada abad ke-4 hingga situs Nalanda pada abad ke-5 Masehi.

Jadi, potensi Suku Bangsa Nusantara yang kemudian bersatu menjadi Bangsa Indonesia sejak proklamasi kemerdekaan pads 17 Agustus 1945 — atau dapat juga disebut sejak Soempah Pemoeda tahun 1928, sungguh patut dan memadai untuk menjadi pusat peradaban dunia dengan potensi dari keragaman siku bangsa, agama serta kekayaan dari kearifan genius lokal maupun kekayaan alam serta flora dan fauna yang ada. ***

Opini : Bagian 2 (Habis)
Banten, 8 Mei 2024

PT. Gadai Jadi Berkah Yang Mencekik dan Menjebak Peminjam

Tangerang, – KABAR EKSPRES II Pemerintah harus segera melarang praktek pegadaian swasta yang sangat mencekik rakyat. Karena itu, pengadaan Jawatan Pegadaian yang dikelola pihak pemerintah harus diperbanyak, agar masa sulit yang diderita oleh rakyat bisa dibantu serta diringankan.

Kesulitan ekonomi yang mendera Indonesia sekarang ini bisa memperbanyak rakyat menjadi korban mangsa pegadaian swasta yang sangat mencekik dan menjerat rakyat yang sedang terhimpit kesulitan ekonomi yang memang tengah parah di Indonesia. Konfirmasi kepada pihak pimpinan — karena tiga karyawan yang bertugas sebagai pelayan tidak mampu memberi jalan keluar — juga tetap berkukuh dengan prinsip dan pendapatnya, bahwa waktu jatuh tempo dalam perjanjian peminjaman tidak berdasarkan tanggal yang tertera pada surat perjanjian, tetapi dihitung 30 hari setiap bulan. Artinya, tanggal 18 Maret 2024 itu, dinyatakan telah jatuh tempo dan harus dikenakan bunga berbunga yang makin membengkak jumlahnya, tidak lagi sebesar Rp 165.000, tetapi harus dibayar sebesar Rp. 240.000.

Jacob Ereste : PT. Gadai Jadi Berkah Yang Mencekik dan Menjebak Peminjam
Jacob Ereste : PT. Gadai Jadi Berkah Yang Mencekik dan Menjebak Peminjam

Contoh dari praktek pegadaian swasta yang sangat mencekik rakyat yang membutuhkan pinjaman yang bersifat darurat itu seperti terjadi pada seorang peminjam dari pegadaian swasta PT. Gadai Jadi Berkah di Outlet Leo Baru, Tangerang. Untuk pinjaman sebesar Rp 1.500.000 saat peminjaman pun sudah dikenakan bunga sebesar 11 persen dengan pemotongan tunai dari jumlah pinjaman. Maka untuk pinjaman sebesar Rp 1.500.000 uang cash yang dapat diterima hanya sebesar Rp 1.336.000.

Celakanya bunga setiap bulan yang harus dibayar tidak cuma sebesar Rp. 165.000,-, tetapi waktu pinjaman yang dianggap melewati satu bulan dengan bilangan 30 hari tak cuma sebesar Rp. 1.65.000, tetapi dikenakan bunga tambahan karena hitungan melebihi 1 hari dari jumlah 30 hari yang dianggap berlalu setiap bulan. Karena itu, brsaran bunga yang dikenakan menjadi sebesar R. 240.000.

Padahal, tanggal jatuh tempo yang tertera dalam surat perjanjian seharusnya tetap pada tanggal 18 setiap bulan seperti waktu peminjaman dimulai pada 17 Maret 2024. Padahal, saat peminjam hendak membayar bunga ketiga pada 18 Mei 2024, pihak pegadaian menganggap telah melewati waktu, (karena harus dihitung 30 hari setiap bulan), sehingga harus dikenakan denda bunga tambahan dari biasanya Rp 165.000 setiap bulan menjadi Rp 240.000 untuk pembayaran bunga bulanan pada 18 Mei 2024.

Praktek usaha pegadaian yang dikelola oleh pihak swasta seperti PT. Gadai Jadi Berkah Outlet Leo Baru, Tangerang ini tetap berkukuh dengan prinsip renten yang dipraktekkannya dengan mengenakan bunga berbunga denda atas dasar hitungan pinjaman yang melebihi 30 hari lamanya. Jadi pengabaian pada tanggal perjanjian seperti yang tertera dalam surat gadai itu dianggap tidak jadi pengikat dalam kesepakatan.

Karena itu, usaha PT. Gadai Jadi Berkah Outlet Leo Baru, Tangerang patut ditinjau ulang izin usahanya oleh pemerintah daerah setempat. Supaya tidak semakin banyak korban yang dijadikan mangsa pemerasan.

Red

Ketua MPR RI : Bamsoet Apresiasi Kehadiran Jeep BAIC Indonesia Ramaikan Pasar Otomotif Indonesia

Tangerang, – KABAR EKSPRES II Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) dan share holder of JIO Distribusi Indonesia, Bambang Soesatyo mengapresiasi kehadiran BAIC Indonesia dalam pasar otomotif di Indonesia, melalui kerjasama Beijing Automotive Group Co. Ltd dengan PT JIO Distribusi Indonesia (JDI).

Sebagai tahap awal, terdapat dua model SUV berbasis Internal Combustion Engine (ICE) yang hendak dipasarkan, yaitu BAIC BJ-40 Plus yang dipasarkan di kisaran on the road harga Rp 800 jutaan, dan SUV (Sports Utility Vehicle) BAIC X55-II di kisaran harga Rp 500 jutaan.

“Beijing Automotive Group milik BUMN China yang berdiri pada tahun 1958. Saat ini menjadi produsen otomotif terbesar kelima di China. Beijing Automotive Group memiliki saham di Mercedez Benz, begitupun sebaliknya. Sehingga tidak heran jika teknologi dan kualitas kendaraan yang diproduksinya sangat maju dan modern. Masuknya produsen mobil China seperti BAIC yang memiliki teknologi modern namun dengan harga lebih terjangkau, akan mengubah peta persaingan otomotif Indonesia pada saat ini maupun di masa mendatang,” ujar Bamsoet saat menghadiri soft launching BAIC Indonesia sekaligus Dealers Signing Ceremony, di JHL Auto, Tangerang, Selasa (14/5/2024).

Ketua MPR RI : Bamsoet Apresiasi Kehadiran Jeep BAIC Indonesia Ramaikan Pasar Otomotif Indonesia

Hadir antara lain, Founder JDI Jerry Hermawan Lo, Vice General Manager of Beijing Automotive Group Co.Ltd and Chairman of BAIC Motor Corporation Ltd Chen Wei, CEO JDI Jonathan Salim, COO JDI Dhany Yahya, dan CEO Prestige Motorsport Rudy Salim dan Arie Marsudiyanto.

Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, BAIC BJ-40 Plus merupakan SUV 4X4 dengan tampilan macho yang mirip Jeep Wrangler. Interiornya dilengkapi layar LCD 12,3 inci dan layar panel instrumen 10 inci. Memiliki mesin bensin 4-silinder 2.000 cc turbocharged, transmisi 8-percepatan dan sistem penggerak penggerak empat roda. Tenaga yang dihasilkan 221 Hp dan torsi 380 Nm. Sangat cocok untuk medan berat di Indonesia.

“Sedangkan BAIC X55-II, merupakan SUV medium penggerak roda depan (FWD) dengan mesin MAGIC-CORE, 4-silinder, 16 katup, 1.500 cc DOHC Turbocharger. Tenaganya mencapai 175 Hp dan torsi 300 Nm. Akselerasi dari diam ke 100 kilometer per jam bisa diraih dalam 7 detik. Memiliki tampilan klimis dan modern seperti crossover kekinian yang dilengkapi transmisi 7-Percepatan Double Clutch (7-Speed DCT),” jelas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum FKPPI dan Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila serta Kepala Badan Polhukam KADIN Indonesia ini menerangkan, Indonesia merupakan pasar yang seksi bagi otomotif internasional. Mengingat pertumbuhan ekonomi yang terus terjaga dengan baik, serta pertumbuhan kelas menengah yang terus meningkat. Per tahun 2020 saja, jumlah kelas menengah di Indonesia mencapai 52 juta jiwa, serta kelompok calon kelas menengah mencapai 115 juta jiwa.

“Tidak hanya sekadar menjual kendaraan, kita harapkan para produsen otomotif dari negara manapun yang memasarkan kendaraannya di Indonesia juga bisa membangun pabrik untuk memproduksi kendaraannya disini. Sehingga bisa memberikan nilai tambah bagi perekonomian dan juga perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia,” pungkas Bamsoet.

Reporter: Casroni

Polsek Kalideres Tangkap Tiga Pemuda Pelaku Pemerasan Modus Kencan Palsu di Mechat Terancam Hukuman 9 Tahun Penjara

Jakarta Barat, – KABAR EKSPRES II Polsek Kalideres berhasil mengamankan tiga pemuda yang berinisial V.N. (21), A.A. (26), dan M.A.S. (20) terkait kasus pemerasan dengan modus kencan melalui aplikasi Mechat Fiktif.

Kapolsek Kalideres Polres Metro Jakarta Barat, Kompol Abdul Jana didampingi Kanit reskrim Akp Aep Haryaman mengungkapkan modus operandi para pelaku dalam konferensi pers yang digelar di Mapolsek Kalideres.

“Para pelaku ini menggunakan aplikasi Mechat Fiktif untuk menipu dan memeras korban. Mereka membuat akun palsu dengan foto dan profil seorang wanita guna mengelabui dan memikat korban,” ujar Abdul Jana, Selasa, (14/5/2024).

Abdul Jana menjelaskan bahwa pelaku V.N. menggunakan foto wanita yang diambil dari Facebook dan memasangnya di aplikasi kencan Mechat dengan nama fiktif Putri Nita.

Polsek Kalideres Amankan Tiga Pelaku Pemerasan dengan Modus Kencan Fiktif di Aplikasi Mechat

Pelaku kemudian mulai memposting foto tersebut untuk menarik perhatian korban.

Setelah mendapatkan tanggapan dari korban, pelaku menawarkan harga kencan awal sebesar Rp 500.000,- yang kemudian disepakati menjadi Rp 200.000,- setelah proses tawar-menawar.

Pada saat yang telah ditentukan, pelaku V.N. bersama pelaku A.A. berangkat dari kos mereka menuju tempat pertemuan di sebuah gang di sekitar gang sate hasan
JL peta selatan Rt 06/03 kel. Kalideres, Kecamatan Kalideres Jakarta Barat pada Minggu, (5/5/2024).

Saat korban tiba di lokasi dengan sepeda motor, pelaku A.A. menakut-nakuti korban dengan mengatakan bahwa wanita dalam foto tersebut adalah istrinya dan mengancam akan membawa korban ke kantor polisi.

Untuk menghindari masalah, korban akhirnya setuju untuk berdamai dan memberikan uang sebesar Rp 500.000,- kepada pelaku A.A.

Selain itu, pelaku juga mengambil paksa handphone korban sebagai jaminan.

Keesokan harinya, korban tidak menemukan pelaku di tempat pertemuan dan menyadari bahwa aplikasi Shopee Paylater miliknya telah digunakan oleh pelaku untuk membeli satu unit iPhone 11 dan dua unit Vivo Y17s, dan setelah hp korban di pakai untuk belanja online lalu Hp di gadaikan di INDO GADAI sebesar Rp 400.000 dengan total kerugian mencapai sekitar Rp 15.200.000,-.

Polisi berhasil menangkap para pelaku pada Sabtu, 11 Mei 2024 sekitar pukul 03.00 WIB di kos mereka di Kampung Kosambi Baru, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat.

” Berdasarkan penyelidikan, diketahui bahwa para pelaku telah melakukan modus kencan melalui aplikasi Mechat palsu ini sebanyak lima kali,” Terang Abdul Jana

Guna mempertanggungjawabkan perbuatannya, para pelaku dijerat dengan Pasal 368 KUHPidana tentang Pemerasan dengan ancaman pidana 9 tahun penjara .

“Kami berharap tindakan tegas ini dapat memberikan efek jera dan memperingatkan masyarakat agar lebih waspada terhadap modus penipuan semacam ini,” tegas Abdul Jana.

Reporter: Casroni/Hms

Jacob Ereste : Kecerdasan dan Kemampuan Spiritual Yang Dapat Menangkal Dampak Negatif Artificial Intelligence Terhadap Nilai Kemanusiaan

https://kabarekspres.co.idco.id II Kehadiran teknologi Artificial Intelligence yang akan mengganti kecerdasan buatan manusia atau robot yang dikendalikan oleh komputer untuk melakukan pekerjaan manusia sangat potensial mengabaikan nilai kemanusiaan yang tidak masuk dalam pekerjaan nalar pikiran manusia. Sehingga rasa, insting, getaran jiwa, firasat hingga naluri dan sejenisnya sebagai potensi ilahiah dari Tuhan bisa tercampak, tidak lagi terpakai dalam interaksi dengan sesama makhluk serta alam dan seisinya sampai Sang Maha Pencipta.

Sikap dan sifat dehumanisasi, nilai yang sepenuhnya berada dalam wilayah batin, ruh atau jiwa manusia tidak lagi terpakai ketika artificial intelligence digunakan untuk berbagai kegiatan atau aktivitas dalam pekerjaan sehari-hari.

Seperti dalam menghafal surat-surat dan ayat Al Qur’an misalnya, artificial intelligence boleh dikata akurat, tapi ruh — atau nafas dari surat-surat dari langit itu — terasa tidak bernyawa, alias mati. Sehingga tidak mampu menggetarkan frekuensi yang ada di langit.

Itulah sebabnya hanya melalui kecerdasan dan kemampuan spiritual semua itu bisa diatasi. Dan dengan sendirinya kemampuan serta kecerdasan spiritual semakin relevan diperlukan oleh manusia hari ini dan di masa depan yang akan semakin melesat meninggalkan manusia yang semakin terasing dalam keramaian dan kecepatan perubahan yang terus terjadi.

Karena itu, maka kecerdasan dan ketangguhan spiritual akan menjadi semacam garansi penjamin bagi manusia modern agar tidak sampai tergelincir menjadi manusia yang kehilangan nilai-nilai kemanusiaan, sebagai fitrah pemberian langsung dari Tuhan, sehingga manusia layak disebut khalifah yang mewakili Tuhan di bumi.

Celakanya ketika manusia kehilangan nilai-nilai kemanusiaan — yang merupakan pemberian Tuhan kepada manusia ini, maka tiada lagi akan ada artinya kemuliaan manusia dibanding makhluk lainnya yang cuma memiliki kehendak atas desakan hasrat birahi semata tanpa etika dan moral serta akhlak yang harus selalu mengacu kepada petunjuk langit.

Dalam kurungan yang dominan dari teknologi artificial intelligence ini, manusia telah dipersamakan dengan mesin komputer yang menggantikan fungsi dan peran manusia yang memiliki ruh, jiwa, batin, serta rasa dan hati nurani.

Penerapan sistem artificial intelligence dalam berbagai bidang kegiatan dan aktivitas manusia pada era milenial sekarang ini semakin meluas dan terus berkembang. Mulai dari mengenal ucapan, hingga pelayanan terhadap pelanggan atau customer service, sampai sistem dari komputer untuk memperoleh informasi dari gambar, video dan input visual lainnya yang dapat memenuhi keinginan konsumen seperti pencitraan radiologi untuk kesehatan hingga self driving car atau Google Map penunjuk jalan.

Konsep yang dikembangkan Alan Mathison Turing pada tahun 1935 bermula dari diskripsi mesin komputasi abstrak dengan memori yang tidak terbatas itu.

Meski jauh sebelum itu sesungguhnya semua itu erat terkait dengan penemuan ilmu algoritma yang dilakukan oleh Al Khawarizmi dari Uzbekistan yang kini lebih dikenal dengan sebutan Khiva, pada tahun 780 Masehi. Namun dalam pergaulannya dengan bangsa Eropa, dia lebih populer dengan nama Algoritm, Algoritmus atau Algoritma seperti yang juga kita kenal sekaran.

Jadi, kebanggaan sekaligus rasa kegelisahan umat manusia pada era milenial sekarang ini, menjadi pendorong sekaligus musuh yang nyata dari kecerdasan dan kemampuan spiritual sangat diperlukan untuk membentengi etika, moral serta akhlak manusia untuk tetap menjadi makhluk Tuhan yang paling sempurna dan mulia, atau menjadi bagian dari mesin yang mampu berkerja dan menghasilkan suatu pilihan instan hanya untuk memenuhi keperluan, kepentingan atau sekedar kebahagiaan yang artificial juga.

Dalam tata krama dialog pun melalui media sosial telah cukup banyak menggunakan jawaban instan yang dilayani dengan mesin otomatis sistem kerja komputer yang sangat terkesan tidak bersahabat, atau bahkan meleceh pihak yang bersangkutan untuk jawaban mesin komputer tersebut. Artinya, dapatlah segera dipahami bahwa untuk menjadikan artificial intelligence sebagai sarana komunikasi saja, sudah dapat menimbulkan masalah yang cukup gawat mengganggu hubungan yang tidak harmoni.

Banten, 10 Mei 2024

Ketua Umum IMI Bamsoet Lakukan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Sirkuit Off Road Ujung Kulon Raceway Banten

Pandeglang, – KABAR EKSPRES II Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo melakukan peletakan batu pertama pembangunan Sirkuit Off Road Ujung Kulon Raceway di Desa Tangkilsari, Kecamatan Cimanggu, Ujung Kulon, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Sirkuit balap off road Ujung Kulon Raceway merupakan sirkuit off road pertama yang dimiliki IMI.

“Pembangunan Sirkuit Off Road Ujung Kulon Raceway di Kabupaten Pandeglang yang memiliki potensi wisata yang sangat indah ini, akan menjadi daya tarik sport tourism para pelaku otomotif dan wisatawan. Selain juga memberikan dampak positif bagi kemajuan dan pengembangan olahraga otomotif, khususnya balap off road, di tanah air dan bagi masyarakat maupun pemerintah daerah,” ujar Bamsoet usai melakukan peletakan batu pertama pembangunan Sirkuit Off Road Ujung Kulon Raceway di Ujung Kulon Pandeglang, Sabtu (11/5/2024).

Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI)

Hadir antara lain PJ Gubernur Banten Al Muktabar, Pangko Armada RI Laksamana Madya TNI Denih Hendrata, Bupati Pandeglang Irna Narulita Dimyati, Direktur Tonsco sekaligus pembalap legenda Indonesia Tinton Soeprapto, Ketua Kadin Provinsi Banten ⁠Amal Jayabaya serta pemilik Pulau Umang Christian PB Halim.

Pengurus IMI Pusat hadir Ketua Dewan Pembina Letnan Jenderal TNI (Purn) AM. Putranto, Dewan Pengawas Jeffrey JP, Wakil Ketua Umum Ananda Mikola dan Junaidi Elvis, Komisi Sosial Brigjen (Pol) Putu Putra Sadana, Hubungan Antar Lembaga Erwin MP, Komisi Hukum Umbu Rudi Kabunang serta Komunikasi dan Media Sosial Dwi Nugroho. Hadir pula Ketua IMI Banten TB Roy Fachroji.

Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, Sirkuit Off Road Ujung Kulon Raceway dibangun atas kerjasama IMI Pusat dan Tonsco. Memanfaatkan lahan HGU yang diberikan Kementerian ATR/BPN dengan luas sekitar 50 hektar. Selain pembangunan sirkuit balap off road, di sekitar lokasi juga akan di bangun hotel serta villa.

“Nilai investasi yang ditanamkan untuk pembangunan sirkuit, hotel dan villa mencapai Rp 40 miliar. Diharapkan pembangunan bisa selesai tahun 2025, sehingga tahun depan IMI sudah bisa menggelar kejuaraan balap off road di Sirkuit Off Road Ujung Kulon Raceway,” kata Bamsoet.

Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI (salah satu dari tiga Ormas pendiri Golkar) dan Kepala Badan Polhukam KADIN Indonesia ini memaparkan, Sirkuit Off Road Ujung Kulon Raceway memiliki panjang 1,8 kilometer dengan lebar sirkuit 8-10 meter. Di setiap lajur-lajur tersebut memiliki tikungan sebanyak 16 tikungan.

“Sirkuit Off Road Ujung Kulon Raceway dapat digunakan untuk menggelar berbagai balapan off road roda empat, seperti speed off road, fun off road dan extreme off road. Sedangkan untuk balapan roda dua, sirkuit ini memiliki jalur lintasan kelas Endurocross yang banyak diminati para pembalap roda dua. Sirkuit didukung dengan faktor keamanan yang sangat tinggi sehingga memenuhi syarat untuk digunakan sebagai sarana balapan kejuaraan nasional ataupun internasional,” pungkas Bamsoet.

Reporter: Casroni