Program “Welas Asih” Aipda Suranto; Kisah Cinta Kasih Polisi Karanganyar yang Tak Kenal Pamrih*

Polres Karanganyar – kabarekspres.co.id| Untuk bisa berbagi tidak harus memiliki lebih. Sebaik-baiknya orang adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Pedoman ini yang terus dipegang Aipda Suranto.

Aipda Suranto, seorang anggota Polri yang lahir pada tahun 1984 di Kota Sragen, mulai berdinas di Kepolisian sejak tahun 2003, dan sejak tahun 2020 mengemban amanah menjadi anggota Bhabinkamtibmas Desa Nangsri, Polsek Kebakkramat,

Menjalankan perintah dari pimpinan untuk mengemban amanat sebagai Bhabinkamtibmas Aipda Suranto melaksanakan program Door to Door sistem atau kunjungan rumah ke rumah, Suranto mengetahui kondisi warga desa binaannya masih ada yang membutuhkan perhatian, Di situlah Aipda Suranto memikirkan bagaimana caranya untuk membantu meringankan warga desa binaannya yang masih kekurangan dan akhirnya di tahun 2022 Aipda Suranto memulai program “Welas Asih” dengan menyisihkan sedikit uang dari gaji bulanan supaya bisa berbagi kepada kaum duafa untuk meringankan beban warga binaannya yang membutuhkan.

Seperti hari ini Minggu (19/1/2025) Aipda Suranto dengan mengendarai sepeda motor dinas berangkat mengunjungi sebuah rumah di Kebak Jetis, Desa Nangsri, Kec. Kebakkramat yang di huni pasangan lansia Gito Wiyono (79 Tahun) dan Yatmi (69 Tahun), dimana Yatmi sedang mengalami sakit gula dan Stroke, di perjalanan Suranto berhenti di sebuah toko untuk berbelanja paket sembako yang kemudian dikemas ke dalam sebuah kardus dan diikat di boncengan motor dinasnya.

Sesampainya di alamat yang dituju Suranto memarkirkan sepeda motornya di depan sebuah rumah, Dia lantas mengambil kardus yang sebelumnya dia ikat di boncengan motor dinasnya, tanpa ragu memikul kardus dan diserahkan kepada pasangan lansia yang tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya setelah menerima paket sembako dari Aipda Suranto.

“Terima kasih sekali Pak, yang bapak berikan ini sangat bermanfaat bagi kami dan Semoga yang bapak perbuat ini menjadi amal ibadah bapak”, ungkapan Yatmi dengan suara lirih sambil berbaring karena sakit yang dideritanya.

Selain paket sembako, Aipda Suranto juga memberikan sedikit tali asih untuk berobat Yatmi, Dari lokasi tersebut, Aipda Suranto kembali ke Mako Polsek Kebakkramat untuk mengerjakan administrasi pelaporan kegiatan Bhabinkamtibmas, dan saat di wawancarai Aipda Suranto menjelaskan arti dari program “Welas Asih” yaitu sebagaimana arti Bahasa Indonesia kata “welas asih” berarti rasa belas kasih yang mendalam atau sikap cinta kasih, dan program ini dimulai sejak tahun 2022, dengan menyisihkan gaji bulanan untuk melaksanakan kegiatan ini rutin, setidaknya dapat sedikit meringankan beban bagi yang membutuhkan.

”Saya memilih nama program ini “Welas Asih” yang artinya rasa belas kasih yang mendalam atau sikap cinta kasih, sebagaimana tugas Bhabinkamtibmas harus memiliki rasa empati kepada warga desa binaan saya, dan saya mulai sejak tahun 2022, dengan sedikit menyisihkan gaji bulanan bersyukur kegiatan sosial ini dapat berjalan hingga saat ini”.

” Saya ingin bantu, tapi bagaimana caranya agar tidak membebani orang lain. Makanya saya memutuskan untuk menyisihkan gaji setiap bulan untuk membantu mereka. Istri saya juga mendukung,” ungkapnya.

Disinggung berapa anggaran yang dia sisihkan tiap bulannya untuk membantu warga? Aipda Suranto mengatakan tidak menentu. Namun satu paket sembako yang dia berikan memiliki nilai Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu.

“ Selama saya hidup, masih diberi kesempatan akan terus membantu sesama. Ini bisa menjadi jalan mencari pahala di kemudian hari,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dusun Kebak Jetis, Suyatno mengucapkan banyak terimakasih atas perhatian yang telah diberikan kepada warganya, dan mendoakan semoga menjadi amal bagi Aipda Suranto.

(imam jateng)

Tradisi Pedang Pora Sambut Pejabat Baru Kapolres Purbalingga

Polres Purbalingga – kabarekspres.co.id | Jabatan Kapolres Purbalingga resmi diserahterimakan dari AKBP Rosyid Hartanto, S.H., S.I.K., M.H kepada AKBP Achmad Akbar, S.I.K., M.Si. Upacara serah terima jabatan telah dilaksanakan di Polda Jateng, Jumat (17/1/2025) kemarin.

Secara simbolis kedatangan pejabat baru Kapolres Purbalingga ditandai dengan apel dan tradisi pedang pora di halaman Mapolres Purbalingga, Sabtu (18/1/2025). Kegiatan diikuti oleh pejabat utama polres dan dihadiri seluruh anggota Polres Purbalingga.

Kapolres Purbalingga AKBP Achmad Akbar sebelumnya menjabat sebagai Kabag Operasi Polres Metro Jakarta Utara Polda Metro Jaya. Sedangkan pejabat lama, AKBP Rosyid Hartanto selanjutnya menjabat sebagai Kapolres Boyolali.

Pejabat lama, AKBP Rosyid Hartanto dalam kesempatan tersebut menyampaikan ucapan terima kasih atas semua dukungan rekan-rekan anggota Polres Purbalingga selama kami melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai Kapolres Purbalingga.

“Tidak ada yang hebat menurut saya, yang hebat adalah saat kita bisa melaksanakan tugas secara bersama-sama. Sehingga hasilnya bisa maksimal dan bermanfaat bagi masyarakat yang kita layani,” katanya.

Disampaikan bahwa hari ini saya menyerahkan tugas dan tanggung jawab kepada Kapolres Purbalingga yang baru. Dengan harapan Polres Purbalingga bisa lebih sukses lagi, lebih berhasil lagi dan lebih menyala lagi.

“Mudah-mudahan kamtibmas yang ada di Purbalingga saya yakin bisa tetap terjaga di bawah kepemimpinan Kapolres yang baru,” ucapnya.

AKBP Rosyid menyampaikan permohonan maaf apabila selama pelaksanaan tugas ada hal-hal yang tidak berkenan. Saya akan tetap menganggap Polres Purbalingga sebagai bagian dari hidup saya, saudara saya, famili saya yang tidak akan diputuskan dengan apapun.

Pejabat baru Kapolres Purbalingga, AKBP Achmad Akbar menyampaikan bahwa begitu banyak torehan yang telah diberikan AKBP Rosyid Hartanto di Polres Purbalingga, situasi kamtibmas terkelola dengan sangat kondusif.

Menurutnya, sejumlah operasi besar dan terpusat seperti Operasi Mantap Praja dan lain sebagainya dapat dilaksanakan dengan baik di bawah kepemimpinan AKBP Rosyid Hartanto. Termasuk sejumlah inovasi-inovasi yang dilaksanakan.

“Maka dari itu, saya akan melanjutkan apa yang sudah diprogramkan oleh bapak Rosyid Hartanto. Semua yang sudah ditorehkan, yang sudah diprogramkan, yang sudah dilukiskan secara formal kedinasan dan kegiatan pro-sosial untuk kebaikan mari sama-sama kita lanjutkan,” katanya.

Acara tradisi penyambutan dirangkai dengan laporan kesatuan dan apel arahan pimpinan. Acara dilanjutkan dengan pelepasan pejabat lama.

 

(Imam jateng )

Petani di Kemangkon Tewas Tersambar Petir

PurbaIingga – kabarekpres.co.id/Seorang petani bernama ditemukan tewas setelah tersambar petir di sawah miliknya wilayah Desa Bakulan, Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga, Sabtu (18/1/2025) siang. Korban ditemukan oleh sesama petani yang sedang menggarap sawah.

Kapolsek Kemangkon, AKP Heri Iskandar, mengatakan bahwa korban tersambar petir bernama Rochidi (53), petani warga Desa Bakulan RT 9 RW 4, Kecamatan Kemangkon, KabupAmadaten PurbaIingga.

“Korban meninggal akibat tersambar petir saat bekerja di sawah miliknya sekira jam 14.00 WIB,” ungkap Kapolsek.

Berdasarkan keterangan saksi bernama Amad Muhadi (64) warga Desa Panican, Kecamatan Kemangkon, sebelum kejadian dirinya bersama korban sama-sama sedang menggarap sawah yang lokasinya berdekatan. Saat itu tiba-tiba terdengar suara petir.

“Setelah petir menyambar korban tidak kelihatan, kemudian dilakukan pengecekan didapati sudah dalam keadaan tergeletak,” ungkap Kapolsek.

Dari keterangan saksi, saat ditemukan korban dalam keadaan telungkup tergelatak di sawah. Kondisi bagian kanan kaos dan celana yang dipakai robek dan seperti bekas terbakar.

“Saksi bersama warga lain kemudian mengevakuasi korban dari lokasi dan dibawa ke rumah sakit. Namun saat dilakukan pemeriksaan dokter korban dinyatakan sudah meninggal,” jelas Kapolsek.

Hasil pemeriksaan dokter Rumah Sakit Emanuel Banjarnegara korban sampai di rumah sakit sudah dalam keadaan meninggal dunia, pada bagian rambut ada bekas terbakar, belum muncul kekakuan mayat dan tidak ada tanda kekerasan fisik yang mengarah tindak pidana.

Kapolsek menambahkan setelah dilakukan pemeriksaan kemudian korban diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.

(Imam jateng)

Pagi ditertibkan, malam beroperasi. FPMB: Mafia Tambang “lempar kotoran” ke wajah Kapolres Madina.


Panyabungan,Kapolres Madina AKBP Arie Paloh didesak untuk segera melakukan tindakan tegas dengan menangkap para mafia tambang illegal yang dinilai terus menantang dan melecehkan institusi penegak hukum Polri.

“Kapolres terkesan lamban dan hanya “gertak sambal” serta dinilai tak bernyali menghadapi para mafia tambang illegal. Lucu rasanya, Jum’at pagi (17/8) ditertibkan oleh Polri, tapi malamnya mafia PETI udah beroperasi lagi. Hal ini pelecehan luar biasa kepada institusi Polri, para mafia tambang tsb merasa ‘kebal hukum” dan makin menantang Polri selaku institusi penegak hukum” tegas Presidium Forum Pemuda Mahasiswa Bersatu (FPMB) Khairil Amri menyikapi viralnya pemberitaan media terkait aktivitas PETI yang kian marak di Madina, khususnya di wilayah Kotanopan.

Khairil Amri yang juga Ketua DPD KNPI Madina menyatakan, pada aksi damai FPMB di Mapolres Madina (jumat siang, 17/1) mereka telah mengultimatum Kapolres Madina untuk segera menangkap para bos tambang illegal yang dinilai telah melakukan pelanggaran hukum, merusak ekosistem dan lingkungan. “Kita menagih janji Kapolres Madina yang menyatakan mulai hari ini (Jumat) tak akan ada PETI (Pertambangan Emas Tanpa Izin) di Madina. Bahkan beliau mengatakan “potong kuping” bila menemukan PETI lagi. Tapi fakta membuktikan, hanya berselang beberapa jam ditertibkan oleh Polres, para mafia tambang kembali beroperasi di dekat lokasi penertiban Polres tsb” tegasnya.

Khairil Amri yang saat itu didampingi para Ketua Ormawa/OKP yakni Ketua Sapma PP Sarkawi, Ketua PC PMII Abdul Rahman, Ketua HMI Cab Madina Sanjaya, Ketua DPC GMNI Rajab Husein, Ketua PC SEMMI Adek Sahputra, Ketua DPP IMMAN Adi Lubis, Ketua GEJAM Awaluddin Lubis, menyebutkan, para mafia tambang illegal tsb ibarat telah “melempar kotoran” ke wajah Kapolres Madina. Namun tetap tak bergeming dan tak bernyali. “Ketidaktegasan Kapolres, wajar saja melahirkan asumsi publik bahwa Kapolres dinilai lemah dan tak berani dihadapan para mafia tambang atau kemungkinan menerima upeti ” sebut mereka.

Disebutkan, pada aksi bersama FPMB di Mapolres, mereka juga telah melaporkan daftar nama yang diduga kuat sebagai bos tambang illegal di wilayah Kotanopan seperti Pawang, Ginda, Akbar, Irhan, Harahap, Bram dkk. Untuk nama mafia tambang illegal di wilayah Batang Natal diduga bernama Nasir, Bol, Safril, Provost India dkk.

“Kalau Kapolres Madina serius dan memiliki iktikad untuk penegakan supremasi hukum, kita hakkul yakin para mafia tambang tsb bisa ditangkap untuk dimintai pertanggungjawaban secara yg hukum. Sangat mustahil rasanya, sedemikian maraknya PETI tapi tak ada satupun pengusaha tambang yang ditangkap. Kita sangat meragukan keberanian Kapolres melakukan hal itu” tegas mereka.

Mereka menilai penertiban yang dilakukan oleh Kapolres Madina bersama unsur Forkopimda pada Jumat pagi (17/1) hanyalah sekadar ‘pencitraan dan gimmick semata”, serta tak memberikan efek jera dan konsekwensi hukum dalam bentuk apapun. “Bahkan kita menganalisis, operasi penertiban yang dilakukan Kapolres Madina hanya dianggap “angin lalu” dan sekadar “lelucon” oleh para mafia tambang. Hal ini dibuktikan tak sampai 24 jam setelah penertiban, para mafia tambang sudah beraksi kembali dan telah viral di berbagai pemberitaan” tegas mereka.

Disebutkan, bahwa FPMB akan terus mengkritisi kinerja kepolisian dalam penindakan hukum terkait PETI dan akan terus menagih janji Kapolres Madina yang disampaikan saat menerima aksi demo kemaren. “Kita akan terus solid menyuarakan penolakan terhadap aktivitas illegal PETI dan menagih komitmen Kapolres Madina” tegas mereka.

Saat ini, mereka mengaku masih intens menelaah video rekaman jawaban Kapolres Madina saat menerima aksi FPMB kemaren dan melakukan rapat tindak lanjut (RTL) menyikapi PETI ini. Mereka juga kembali mengultimatum Kapolres untuk menangkap para mafia tambang, khususnya Pawang dalam jangka 3×24 jam. Bahkan mereka juga berencana dalam waktu dekat akan melakukan demo jilid II ke Mapoldasu dalam eskalasi massa lebih besar.

(Magrifatulloh).

Serah Terima Sarana Prasarana IBM Sanimas Tahun 2024 di Desa Bulaksari

Bulaksari 18 Januari 2024 – Bertempat di Pendopo Desa Bulaksari, Kecamatan Bantarsari, telah dilaksanakan serah terima sarana prasarana program Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS) Tahun Anggaran 2024. Sebanyak 28 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) menerima bantuan tersebut pada Sabtu (18/1).

Acara ini diawali dengan penyerahan sarana prasarana oleh Kelompok Masyarakat Penyelenggara (KMP) Rahayu kepada Pemerintah Desa Bulaksari yang kemudian dilanjutkan dengan penyerahan secara langsung kepada para penerima manfaat. Hadir dalam acara ini Kepala desa, Sekertaris desa, Aspirator Partai Gerindra Kabupaten Cilacap Bowo Adi Priyanto, Ketua PAC Gerindra Kecamatan Bantarsari, Ketua KMP Rahayu, Kepala Dusun Se-Desa Bulaksari , TFL atau tim pendamping SANIMAS , serta 28 KPM yang diundang.

Dalam sambutannya, Sutarto, menyampaikan apresiasi atas terlaksananya program ini yang bertujuan meningkatkan kualitas sanitasi masyarakat di Desa Bulaksari. Ia berharap, bantuan ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk menunjang kesehatan dan kebersihan lingkungan.

“Program SANIMAS ini merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan akses sanitasi layak, sekaligus mendorong partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Kami harap sarana yang diserahkan ini dapat digunakan secara optimal untuk mendukung kehidupan sehari-hari,” ujar Sutarto.

Juman selaku Ketua KMP Gapura Pangestu juga mengungkapkan bahwa pelaksanaan program ini merupakan hasil kerja sama yang baik antara masyarakat, KMP, dan pemerintah desa. “Kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung program ini. Semoga program ini memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Desa Bulaksari,” ucapnya.

Para penerima manfaat yang hadir menyampaikan rasa syukur dan antusiasme atas bantuan tersebut. Salah satu penerima, PK Sono, mengatakan bahwa bantuan ini sangat membantu dalam meningkatkan fasilitas sanitasi di rumahnya.

Pada saat sambutan Aspirator Partai Gerindra Kabupaten Cilacap Bowo Adi Priyanto, menjelaskan Sarana prasarana IBM Sanitasi Berbasis Masyarakat ( SANIMAS ) tahun anggaran 2024 lalu merupakan bentuk aspirasi Anggota DPRD RI fraksi Partai Gerindra, dalam hal ini adalah Hj.Novita Wijayanti.SE.MM untuk itu program ini melalui salah satu Anggota DPR RI dari partai Gerindra sebagai salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan kesehatan masyarakat guna meminimalisir Buang Air Besar disembarang tempat, semoga program ini dapat bermanfaat bagi warga desa bulaksari, Kecamatan Bantarsari, ungkapnya.

Acara serah terima berlangsung dengan tertib dan penuh rasa syukur, diakhiri dengan doa bersama untuk kelancaran pemanfaatan fasilitas yang telah diserahkan. Program SANIMAS ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam mewujudkan lingkungan yang sehat dan bersih di Desa Bulaksari.

Reporter ( Edi.S)

FMPB Bersatu Aksi Demo, Kapolres Madina Mulai Hari ini Tidak Ada Lagi PETI di Madina

Forum Mahasiswa Pemuda Bersatu Kabupaten Mandailing Natal (FMPB Madina) yang terdiri dari PMII, HMI,GMNI, Sapma PP Melakukan Aksi demo tolak Penambang tidak mempunyai izin (PETI) yang marak di wilayah Kotanopan. Jum’at (17/01) di Halaman Mapolres Madina, dalam orasinya menolak keras aktifitas PETI yang merusak lingkungan.

Ketua SAPMA PP Madina, Sarqawi kecewa atas omon-omon yang dilakukan bapak kapolres Madina tadi pagi. Penindakan yang dilakukan kapolres Madina yang tadi pagi dengan pembakaran cam PETI dan ini juga pernah dilakukan beberapa bulan.

Dalam aksinya FMPB Bersatu meminta Kapolres Madina, Arie Sofandi Paloh, SH. , S.I.K untuk menerima kami di depan gerbang Polres Mandailing Natal, Kapolres Madina, Arie Sofandi Paloh mengatakan saat menerima aksi mengatakan bawah pada hari ini, Jum’at 17 Januari 2024 akan menindak semua PETI yang ada di Kabupaten Mandailing Natal.

“Mulai hari ini kita sama-sama setuju tidak ada lagi PETI di Kabupaten Mandailing Natal. Ungkap Kapolres Madina”, Arie Sofandi Paloh juga menambahkan akan tetap bekerja dan berusaha dalam melaksakan tugas demi Madina yang di inginkan adik-adik semua.

Forum Mahasiswa Pemuda Bersatu Kabupaten Mandailing Natal (FMPB Madina) yang terdiri dari PMII, HMI,GMNI, Sapma PP Melakukan Aksi demo tolak Penambang tidak mempunyai izin (PETI) yang marak di wilayah Kotanopan. Jum’at (17/01) di Halaman Mapolres Madina. (Magrifatulloh).

PETI Makin Marak, Besok FPMB Madina ‘Geruduk” Mapolres Madina.

Panyabungan, kabarekspres.co.id_Besok (Jumat, 17/1) diperkirakan ratusan massa tergabung dalam Forum Pemuda Mahasiswa Bersatu (FPMB) Madina akan “menggeruduk ” Markas Kepolisian Resort (Mapolres) Madina untuk meminta Kapolres Madina mundur dari jabatannya karna dinilai gagal total dalam penanganan dan penindakan hukum kasus PETI (Pertambangan Emas Tanpa Izin) yang kian marak di Madina.

Demikian Konfrensi pers yang disampaikan oleh Ketua DPD KNPI Madina Khairil Amri bersama Koordinator Aksi Hapsin Nasution, Ketua PC Sapma PP Ahmad Sarkawi Nasution, Ketua PC PMII Abdul Rahman, Ketua HMI Cab Madina Sanjaya, Ketua PC GMNI Rajab Husein, Ketua PC SEMMI Adek Saputra, Ketua DPP IMMAN Adi Lubis, Ketua GEJAM Awaluddin Lubis, Wakil Ketua PD GPI Madina Dahler Lubis, Ketua GMPSU Pajarur Rahman Nasution sesuai rapat konsolidasi dan persiapan teknis di Cafe Lintas Timur Panyabungan, sore ini(16/1).

Dalam aksi sesuai shalat Jumat besok, mereka akan mendesak Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo untuk segera mencopot jabatan Kapolres Madina AKBP Arie Sofandi Paloh, SH, SIK yang dinilai gagal dan tidak serius dalam penegakan supremasi hukum terkait maraknya PETI. “Hal ini diperparah dengan kuatnya dugaan adanya oknum aparat berbaju coklat ikut bermain “kongkalikong” (memberikan perlindungan kepada para mafia tambang). Indikasi ini berdasarkan investigasi kita, bahwa para mafia tambang yang menggunakan exkavator (alat berat/Beko) di wilayah Kotanopan dan Batang Natal diduga kuat memberikan “upeti/setoran” dengan angka Rp 50-60 juta per bulan kepada oknum Kapolres Madina untuk pengamanan” sebut mereka.

Ditambahkan, mereka juga akan meminta penjelasan dan menuntut pertanggungjawaban Kapolres Madina atas raibnya 12 alat berat Beko pada September 2023 yang lalu. “Keberadaan belasan alat berat yang sempat parkir di Mapolres Madina dan dijadikan barang bukti atas operasi yang dilaksanakan Polri telah memantik pertanyaan publik di seantero nusantara. Kenapa bisa hilang dari Mapolres? Bagaimana progress perkembangan kasus tsb, dimana keberadaan 12 Beko tsb, sejauh mana kasus 7 pekerja yang telah ditetapkan sebagai tersangka serta alat bukti puluhan mesin dongfeng serta belasan alat penyaring emas tsb dll” tegas mereka.

Ditambahkan juga, mereka menilai operasi dan penindakan hukum atas aktivitas illegal PETI oleh Polri dibawah kepemimpinan Kapolres Madina hanyalah “gimmick dan pencitraan semu dan dinilai tidak serius dalam mewujudkan instusi Polri yang Presisi sesuai arahan Kapolri. Hal ini dibuktikan dengan makin merajalela dan leluasanya aktivitas PETI menggunakan excavator di Madina. Institusi Polri dinilai lemah dan tak berdaya dihadapan para pelanggar hukum mafia tambang. “Bahkan sampai sekarang tak ada satupun pengusaha tambang illegal dan pelaku yang ditangkap!! Logika hukum, mustahil terjadi penambangan liar tanpa adanya keterlibatan “back up” dari oknum aparat. Jadi operasi yang dilakukan Polres hanya sekadar “lips service” dan tak memberikan efek jera” sebut mereka.

Tuntutan lainnya, mereka meminta Kapolri dan Kapoldasu untuk menurunkan tim direktorat kriminal khusus ke Madina melakukan investigasi menyeluruh dugaan keterlibatan aparat, serta melakukan operasi besar-besaran untuk penertiban dan penutupan secara total terkait maraknya aktivitas illegal PETI yang menggunakan excavator di wilayah hukum Madina

Selanjutnya, mereka juga akan meminta Kapolres Madina untuk segera menangkap Pawang sebagai bos tambang yang dinilai telah melakukan perbuatan pelanggaran hukum dan telah merusak ekosistem dan lingkungan hidup dgn aktivitas illegalnya. Pengusaha tambang liar bernama Pawang jg dinilai telah melakukan penghinaan luar biasa kepada institusi polri dengan menyatakan “tidak takut kepada aparat Polri, bahkan menantang Kapoldasu dan Mabes Polri”. Pawang jg telah melakukan teror dan ancaman kepada para aktivis pemuda. “Kami mengultimatum Kapolres dalam jangka 3×24 jam untuk menangkap Pawang” tegas mereka.

Mereka juga akan mengultimatum Kapolres untuk bersikap tegas melakukan penindakan hukum terhadap toke-toke tambang PETI lainya yang telah mereka identifikasi nama-namanya dan diduga kuat sebagai pemodal/pengusaha PETI seperti Jaya, Baginda Kades, Harahap dkk di wilayah Kotanopan. Kemudian pengusaha tambang illegal yang diduga beroperasi di Wilayah Batang Natal sperti Nasir, Bol, Robin, Safril, provost India, Bram, Irma dkk dan beberapa pengusaha tambang liar di Hutabargot.

Selain itu, mereka juga menuntut Bupati Madina agar segera mundur dan meletakkan jabatannya karna dinilai gagal total dalam mewujudkan Tambang Rakyat yang legal dan sah sesuai regulasi. “Pemerintah dinilai abai dan melakukan pembiaran atas maraknya PETI di Madina yang dinilai telah merusak alam dan pencemaran lingkungan, serta merugikan masyarakat dan negara. Kenapa sampai sekarang Bupati tidak jemput bola ke Kementerian ESDM dalam penuntasan IPR dan WPR serta mewujudkan Perda Tambang Rakyat. “Hal ini telah melahirkan dugaan publik bahwa Bupati/Wakil Bupati ikut andil “menikmati hasil” dan menerima upeti” dari para pengusaha tambang illegal” sebut mereka

Terkait persiapan aksi,.mereka menyebut telah rampung dan mereka akan berkonvoi besok untuk “kepung” Mapolres Madina.

(Magrifatulloh).

Kinerja Lambat, Waketum ASPEPARINDO Minta Menhub Tindak Anak Buahnya

Kementerian Perhubungan Republik Indonesia menuai sorotan tajam dari organisasi pengusaha perparkiran. Pasalnya, sejak diterbitkannya Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Bidang Perparkiran tahun 2020 hingga kini Kemenhub belum juga menerbitkan Peta Okupasi atau dokumen yang menggambarkan jenis pekerjaan, peran, dan jabatan yang ada di berbagai bidang, sub bidang, dan area fungsi, khususnya bidang Perparkiran.

Padahal Peta okupasi tersebut merupakan kerangka acuan Standar Kualifikasi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang ditetapkan Menteri Tenaga Kerja RI berdasarkan tindaklanjut Keputusan Menhub Nomor 24 tahun 2021 tentang Pemberlakuan SKKNI Bidang Perparkiran.

Sebagai tindaklanjut dari penerapan SKKNI bidang perparkiran itu, Asosiasi Pengusaha Perparkiran Indonesia (ASPEPARINDO) telah mendirikan Lembaga Sertifikasi Profesi Parkir Indonesia dan secara resmi telah mengajukan surat permohonan penerbitan Peta Okupasi kepada Kemenhub sejak tahun 2022 lalu.

Sayangnya, menurut Wakil Ketua Umum ASPEPARINDO Adi Kurniawan Saputra, pihak Kemenhub RI sangat lamban menindaklanjuti surat permohonan penetapan Peta Okopasi bidang Perparkiran yang diajukan.

“Sudah mau tiga tahun mandek dan tidak jelas hasil kajian Kemenhub dan Dirjen Perhubungan Darat terkait Peta Okupasi. Sebaiknya Menhub yang baru tegas menyikapi permasalahan ini demi menata system dan SDM di bidang perparkiran,” tandas Adi Kurniawan Saputra yang juga merupakan jajaran petinggi di Group Satu Komando saat konferensi pers di kantornya di INKOPAL Kelapa Gading Jakarta Utara Senin (13/01/2025).

Senada dengan itu, Sekretaris Jenderal ASPEPARINDO Taufiq Rachman yang ditemui di kantor ASPEPARINDO Jakarta (13/1/2025) mengatakan, pihaknya sudah membantu pemerintah dalam hal ini Kemenhub untuk mengimplementasi hasil penetapan SKKNI khususnya di bidang perparkiran.

“Kami sangat prihatin dan menyesalkan karena lembaga pemerintah sekelas Kemenhub ternyata tidak mampu atau mungkin tidak paham cara menyusun Peta Okupasi. Beberapa kali kami bersurat dan ikut pertemuan dengan pihak Kemenhub melalui Ditjen Hubdat. Namun tetap gak ada hasil meski sudah memakan waktu hampir tiga tahun,” ujar Taufiq.

Taufiq pun meminta agar Menhub yang baru segera menindak tegas bawahannya yang bekerja lemot dan tidak cerdas. “Kami sudah mendirikan LSP Parkir namun belum bisa mendapat lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi karena salah satu syarat harus ada Peta Okupasi dari Pembina Sektor Perparkiran dalam hal ini Kemenhub,” pungkas Taufiq yang juga berprofesi sebagai pengusaha dan wartawan.

Terkait hal itu, dalam berbagai kesempatan Pihak Kemenhub RI menyatakan masih melakukan kajian tentang penetapan Peta Okupasi di Bidang Perparkiran. **

Serah Terima Sarana Prasarana IBM Sanimas Tahun 2024 di Desa Cisumur

 

oppo_0

Cisumur, 13 Januari 2024 – Bertempat di Pendopo Desa Cisumur, Kecamatan Gandrungmangu, telah dilaksanakan serah terima sarana prasarana program Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS) Tahun Anggaran 2024. Sebanyak 28 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) menerima bantuan tersebut pada Senin (13/1).

Acara ini diawali dengan penyerahan sarana prasarana oleh Kelompok Masyarakat Penyelenggara (KMP) Rahayu kepada Pemerintah Desa Cisumur yang kemudian dilanjutkan dengan penyerahan secara langsung kepada para penerima manfaat. Hadir dalam acara ini Ketua KMP Rahayu, Pj. Kepala Desa Cisumur Ruswanto, S.Sos., tim pendamping, serta 28 KPM yang diundang.

Program sanitasi berbasis masyarakat  (SANIMAS) ini adalah salah satu program yang diberikan kepada masyarakat desa melalui aspirasi Hj.Novita Wijayanti.SE.MM dalam hal ini Anggota Komisi V DPR RI Fraksi Partai Gerindra di desa Cisumur, salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan kesehatan ditengah masyarakat.

Dalam sambutannya, Ruswanto, S.Sos., menyampaikan apresiasi atas terlaksananya program ini yang bertujuan meningkatkan kualitas sanitasi masyarakat di Desa Cisumur. Ia berharap, bantuan ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk menunjang kesehatan dan kebersihan lingkungan.

“Program SANIMAS ini merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan akses sanitasi layak, sekaligus mendorong partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Kami harap sarana yang diserahkan ini dapat digunakan secara optimal untuk mendukung kehidupan sehari-hari,” ujar Ruswanto.

Ketua KMP Rahayu juga mengungkapkan bahwa pelaksanaan program ini merupakan hasil kerja sama yang baik antara masyarakat, KMP, dan pemerintah desa. “Kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung program ini. Semoga program ini memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Desa Cisumur,” ucapnya.

Para penerima manfaat yang hadir menyampaikan rasa syukur dan antusiasme atas bantuan tersebut. Salah satu penerima, Suryani, mengatakan bahwa bantuan ini sangat membantu dalam meningkatkan fasilitas sanitasi di rumahnya.

Acara serah terima berlangsung dengan tertib dan penuh rasa syukur, diakhiri dengan doa bersama untuk kelancaran pemanfaatan fasilitas yang telah diserahkan. Program SANIMAS ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam mewujudkan lingkungan yang sehat dan bersih diD esa Cisumur.

Satlantas Polres Purbalingga Ajak Siswa Patuh Aturan Lalu Lintas

Polres PurbaIingga -kabarexpres.co.id/| Satlantas Polres Purbalingga mengajak siswa untuk patuh terhadap aturan lalu lintas. Hal itu disampaikan Kasat Lantas Polres PurbaIingga AKP Kumala Enggar Anjarani saat menjadi pembina upacara di SMP Negeri 3 PurbaIingga, Senin (13/1/2024).

Sejumlah pesan tertib lalu lintas disampaikan diantaranya tentang penggunaan helm, larangan anak di bawah umur mengendarai sepeda motor sendiri, patuh terhadap rambu lalu lintas dan sejumlah pesan lainnya.

Dalam kegiatan diberikan juga hadiah kepada siswa yang dapat menjawab pertanyaan. Siswa yang menjawab benar seputar tertib lalu lintas mendapat hadiah helm Standar Nasional Indonesia (SNI).

Kasat Lantas menyampaikan hari kami bersama Unit Kamsel melaksanakan kegiatan Police Goes To School di SMP Negeri 3 PurbaIingga. Kegiatannya menjadi pembina upacara sekaligus memberikan sosialisasi tertib lalu lintas kepada siswa.

“Kami sampaikan imbauan-imbauan kepada siswa untuk patuh terhadap aturan lalu lintas dan menjadikan keselamatan sebagai kebutuhan bersama,” ucapnya.

Kasat Lantas berharap, kehadiran pihak kepolisian memberikan sosialisasi kepada siswa menjadikan para siswa lebih patuh terhadap aturan lalu lintas. Sehingga mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas di Kabupaten Purbalingga.

Kepala SMP Negeri 3 PurbaIingga, Subarno menyampaikan bahwa hari ini para siswa mendapatkan sosialisasi tertib lalu lintas dari secara langsung dari Kasat Lantas Polres PurbaIingga. Dengan harapan pesan yang disampaikan mampu ditindaklanjuti oleh warga sekolah, baik siswa maupun bapak ibu guru.

“Terima kasih atas sosialisasi yang diberikan semoga pesan yang disampaikan bisa ditindaklanjuti oleh para siswa maupun bapak ibu guru,” ucapnya.

(Imam jateng)