Berbagi Setiap Hari Jumat: Kapolsek KSKP Polresta Cilacap Sisihkan Gaji untuk Pekerja Pelabuhan

Cilacap – kabarekspres.co.id//Di tengah kesibukan menjaga keamanan kawasan pelabuhan, Kapolsek KSKP (Kepolisan Sektor Kawasan Pelabuhan) Polresta Cilacap, AKP Amin Antalsa, menunjukkan teladan mulia yang patut diapresiasi. Setiap hari Jumat, secara rutin menyisihkan gajinya untuk memberi makanan kepada para pekerja di Pelabuhan Cilacap.

Kegiatan yang sederhana namun penuh makna ini adalah bentuk kepeduliannya kepada masyarakat kecil, terutama para buruh harian dan pekerja pelabuhan.

Menurut AKP Amin Antalsa, program ini lahir dari keinginannya untuk lebih mendekatkan diri kepada masyarakat sekaligus meringankan beban mereka.

“Saya hanya ingin berbagi dan menunjukkan bahwa Kepolisian sebagai sahabat masyarakat. Semoga sedikit yang saya berikan ini dapat menjadi berkah,” ujarnya.

Setiap Jumat pagi, secara rutin beliau bersama beberapa anggota KSKP membagikan nasi bungkus kepada para pekerja pelabuhan, momen ini juga dimanfaatkan untuk berinteraksi langsung dengan para pekerja, mendengar cerita mereka, dan memahami kebutuhan atau permasalahan yang dihadapi.

Kegiatan ini mendapat apresiasi dari masyarakat Cilacap. Banyak pihak yang melihatnya sebagai contoh nyata bagaimana seorang pemimpin tidak hanya bekerja secara profesional, tetapi juga memiliki hati yang tulus untuk melayani dan berbagi.

 

Imam jateng

Pekerja di Kutasari Tersengat Listrik Saat Pasang Baja Ringan

Polres Purbalingga -kabarekspres.co.id | Seorang pekerja bangunan mengalami insiden tersengat listrik saat memasang usuk baja ringan di Desa Karangklesem, Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga, Kamis (23/1/2025) pagi. Pekerja tersebut kemudian dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Kapolsek Kutasari Iptu Heru Riyanto mengatakan pekerja bangunan tersengat listrik bernama Sarwin (50) warga Desa Karanggambas RT 3 RW 3, Kecamatan Padamara, Kabupaten PurbaIingga.

“Korban tersengat listrik saat sedang bekerja di rumah milik warga di Desa Karangklesem, Kecamatan Kutasari, Kabupaten PurbaIingga,” jelas Kapolsek.

Disampaikan bahwa sebelum peristiwa terjadi, korban sedang bekerja memasang usuk baja ringan pada bagian atap rumah. Namun saat itu, baja ringan yang akan dipasang menyentuh kabel listrik di atasnya.

“Korban yang tersengat listrik kemudian jatuh terpental dari ketinggian sekitar tiga meter. Korban yang jatuh di tumpukan pasir kemudian ditolong pemilik rumah dan dibawa ke rumah sakit,” jelas Kapolsek.

Hasil pemeriksaan dokter di Rumah Sakit Siaga Medika Purbalingga, korban mengalami luka bakar pada bagian punggung dan sejumlah bagian tangan sebelah kanan. Luka tersebut akibat sengatan listrik.

Kapolsek mengimbau kepada masyarakat dan pekerja bangunan agar berhati-hati saat melakukan pekerjaan di atap rumah. Karena banyak kabel listrik, dibutuhkan kewaspadaan dan kehati-hatian agar tidak tersengat listrik.

 

Imam p

Musrenbang RKPD 2026 Tingkat Kecamatan Gandrungmangu DPR Gerindra Soroti BAPPEDA

Gandrungmangu, 23 Januari 2025 – Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Cilacap tahun 2026 digelar di Kecamatan Gandrungmangu pada Kamis (23/01). Kegiatan ini menjadi forum strategis untuk menyerap aspirasi masyarakat demi pembangunan yang lebih terarah.

Suheri, Anggota DPRD Cilacap dari Fraksi Gerindra, dalam agenda tersebut menyoroti beberapa isu penting terkait pelayanan dasar di tingkat masyarakat. Ia menekankan pentingnya perhatian terhadap kesejahteraan RT, RW, dan anggota Linmas (Perlindungan Masyarakat) yang menurutnya masih minim perhatian. Salah satu yang menjadi sorotan adalah kebutuhan seragam bagi anggota Linmas, yang dianggap vital sebagai simbol pengabdian dan identitas.

Suheri mengingatkan Bappeda Kabupaten Cilacap agar lebih memperhatikan kelompok ini, mengingat peran mereka sebagai ujung tombak pelayanan dasar di wilayah.

Selain itu, Suheri juga menyampaikan keprihatinannya terkait kondisi jalan kabupaten di beberapa desa di Kecamatan Gandrungmangu yang dinilai masih kurang mendapat perhatian dari dinas terkait. Ia berharap perawatan jalan kabupaten dilakukan secara berkala demi menunjang mobilitas dan kegiatan ekonomi masyarakat.

Musrenbang RKPD ini diharapkan menjadi langkah awal untuk merealisasikan pembangunan yang lebih merata di Kabupaten Cilacap, dengan mengutamakan kebutuhan masyarakat di tingkat akar rumput.

 

Edi.S

PETI Masih Merajalela, Kapolres dan Forkopimda Didesak Lakukan Razia ke Wilayah Pantai Barat

Panyabungan,Aktivitas illegal PETI (Pertambangan Emas Tanpa Izin) ternyata kian hari kian marak di Kabupaten Madina. Usaha Kapolres Madina menertibkan PETI di wilayah Kota Nopan sepertinya tidak berdampak positif di wilayah hukum Polres Madina. Kapolres Madina dan unsur Forkopimda di minta untuk segera membentuk Tim Khusus atau Satgas Anti tambang ilegal dan melakukan tindakan tegas terhadap  mafia tambang illegal yang  telah melakukan perbuatan melanggar hukum, merusak ekosistem dan lingkungan.

“Kami mendesak Kapolres beserta Forkopimda membentuk Tim Khusus dan melakukan razia besar-besaran untuk memberangus habis aktivitas PETI ini di Madina dengan menangkap para toke/pemodal untuk dimintai pertanggungjawaban secara hukum.

Pernyataan tersebut disampaikan Ketua DPD KNPI Madina Khairil Amri Nasution kepada media seusai menerima laporan tim investigasi terkait masih maraknya aktivitas PETI di wilayah Batang Natal.

“Kita menagih janji Kapolres Madina saat menerima aksi demo kita, minggu kemaren, yang menyatakan tak akan ada aktivitas PETI di Madina bahkan Kapolres secara sesumbar menyatakan siap “potong kuping” bila masih ada aktivitas PETI. Kita menuntut langkah kongkrit terhadap aktivitas PETI masih marak di wilayah Mandailing Natal, khususnya di Wilayah Batang Natal dan Hutabargot.

Disebutkan, ketidak tegasan terhadap penindakan hukum telah memperkuat asumsi publik bahwa pemangku kebijakan Madina tidak memiliki langkah kongkrit dihadapan para mafia tambang. Pihaknya juga meminta jangan melakukan “tebang pilih” dan diskriminasi hukum  dalam  penertiban PETI.

Khairil Amri yang saat itu didampingi para Ketua Ormawa/OKP yakni  Ketua Sapma PP Sarkawi, Ketua PC PMII Abdul Rahman, Ketua HMI Cab Madina Sanjaya, Ketua DPC GMNI Rajab Husein, Ketua PC SEMMI  Adek Sahputra, Ketua DPP IMMAN Adi Lubis, Ketua GEJAM Awaluddin Lubis, Ketua GMPSU Pajarurrahman Nasution menandaskan, berdasarkan laporan tim investigasi di lapangan masih menemukan adanya aktifitas PETI menggunakan excavator di wilayah Batang Natal khususnya di Desa Ampung Siala, Desa Lubuk Samboa dan lain-lain

Ditambahkan, masyarakat Lubuk Samboa Kec Batang Natal sudah sangat resah dengan aktivitas PETI. Pasalnya, lebih 3 bulan ini ada dua alat eksavator yang secara bebas dan merajalela  beroperasi di desa tersebut mengeruk bantaran DAS (Daerah Aliran Sungai). Laporan masyarakat kepada kita, aktivitas PETI di desa tersebut selain telah merusak alam, memporak porandakan lahan pertanian mereka, juga berpotensi mengundang bencana alam berbentuk longsor parah (abrasi) dan mengancam jembatan penghubung antar desa, karna excavator tersebut beroperasi di hilir dan hulu jembatan

Mereka juga mengungkapkan, aktivitas PETI tersebut diduga kuat “diback up’ oleh aparat berinisial S.

“Kita juga minta pemerintah daerah, Forkopimda untuk sama-sama bersinergi menutup PETI dan aktifitas gelundung yang secara terang-terangan beroperasi di pemukiman warga. Dan mencari solusi bagaimana persoalan PETI di Madina tidak berdampak buruk bagi masyarakat di kemudian hari. tegas mereka.

Disebutkan juga,  pada aksi bersama FPMB di Mapolres sebelumnya, mereka telah menyodorkan daftar nama yang diduga kuat sebagai bos tambang illegal di wilayah Kotanopan seperti Pawang, Ginda, Akbar, Irhan, Harahap, Bram dkk. Untuk nama mafia tambang illegal di wilayah Batang Natal diduga bernama Nasir, Bol, Safril, Provost India dkk. Begitu juga untuk wilayah hutabargot.

Diakhir statement mereka juga berencana dalam waktu dekat akan menentukan langkah pelaporan dan aksi secara berjenjang baik ia ke Mapoldasu dan Pemprov Sumut jika dalam waktu dekat tidak ada respon dari Kapolres Madina dan pemerintah daerah.

(Magrifatulloh).

Aksi Tanggap Bencana Sat Brimob Polda Jateng, Evakuasi Korban Longsor Hingga Dirikan Dapur

Polda Jateng – kabarekspres.co.id| Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan menjadi wilayah yang terdampak bencana alam cukup berat akibat cuaca ekstrem yang melanda Jawa Tengah belakangan ini. Sebagai respons tanggap darurat, Satuan Brimob Polda Jateng dikerahkan untuk membantu evakuasi korban, membuka akses jalan, serta memenuhi kebutuhan dasar masyarakat terdampak bencana dengan mendirikan dapur lapangan.

Di Kabupaten Pekalongan, sebanyak 200 personil Brimob dari Pekalongan dan Kota Semarang dikerahkan ke wilayah tersebut untuk melakukan proses evakuasi dan pencarian korban tewas. Dipimpin oleh Kompol Agung Hery Nugroho, tim gabungan bersama TNI, BPBD, dan relawan berhasil mengevakuasi 20 korban tewas akibat tertimbun tanah longsor di 13 titik lokasi longsor. Selain itu, tim juga terus berupaya membuka jalur yang sempat terputus dengan bantuan alat berat untuk mempermudah akses ke lokasi dan distribusi bantuan.

Dansat Brimob Polda Jateng Kombes Pol Noor Hudaya menyebut, kehadiran Brimob di lokasi bencana tersebut adalah wujud komitmen Brimob Polda Jateng dalam mengabdi setulus hati guna membantu masyarakat.

” Kami akan terus berupaya membuka akses dan mengevakuasi korban hingga situasi benar-benar kondusif,” ujar Dansat Brimob Polda Jateng Kombes Pol Noor Hudaya dalam keterangannya di lokasi pada Rabu, (22/1) siang.

Di Kabupaten Demak, Sat Brimob Polda Jateng turut menghadirkan Tim Dapur Lapangan yang bersiaga di Balai Desa Kebonagung. Tim ini terdiri dari 15 personil yang dipimpin oleh Aiptu Budi Santoso, SH. Dengan fasilitas Kendaraan Dapur Lapangan (Randurlap), tim tersebut dibantu warga sekitar mampu menyiapkan hingga 2.000 porsi makanan siap santap setiap harinya.

” Makanan tersebut kami distribusikan langsung kepada warga yang terdampak, khususnya mereka yang belum bisa memasak karena dapur, kompor dan bahan makanan mereka basah karena terendam air,” ujar Aiptu Budi.

Menanggapi berbagai upaya tanggap bencana yang dilakukan oleh Satbrimob Polda Jateng tersebut, Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto menyebut bahwa hal ini merupakan wujud nyata kehadiran Polri untuk melayani masyarakat, khususnya di saat-saat darurat seperti bencana alam.

” Kami berharap masyarakat dapat bersabar dan saling membantu dalam situasi ini. Semua elemen, baik Polri, TNI, pemerintah daerah, maupun masyarakat, harus bersinergi untuk memulihkan kondisi secepat mungkin,” ujar Kombes Pol Artanto.

Dengan dedikasi Satbrimob Polda Jateng dan kolaborasi yang baik bersama tim gabungan, diharapkan proses penanganan bencana di wilayah Jawa Tengah ini dapat berjalan lebih efektif dan mempercepat proses pemulihan. Kabid Humas juga mengimbau masyarakat di sekitar lokasi bencana untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari petugas demi keselamatan bersama.

“Kami harap warga tetap berhati-hati, terus patuhi arahan petugas di lapangan. Hal ini karena cuaca buruk yang masih terus terjadi dan berpotensi memicu timbulnya longsor susulan,” tutupnya.

(Imam jateng)

Propam Polri Undang Ketum PPWI Terkait Kapolres Pringsewu yang Ancam dan Lecehkan Wartawan

 

Jakarta – Propam Polri mengundang Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (Ketum PPWI), Wilson Lalengke, dalam rangka klarifikasi terkait laporannya tentang Kapolres Pringsewu yang sudah melecehkan profesi jurnalis serta mengancam mengusir wartawan dari wilayah kerjanya. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, perilaku buruk oknum Kapolres Pringsewu, AKBP M. Yunnus Saputra, dilaporkan oleh Ketum PPWI itu ke Divisi Propam Polri pada 18 November 2024 lalu.

Undangan klarifikasi diterima Wilson Lalengke melalui saluran WhatsApp-nya pada Minggu, 19 Januari 2025. Wartawan senior yang dikenal amat gigih membela para jurnalis grassroot dan pewata warga serta warganet itu diundang hadir memberikan keterangan kepada penyidik Paminal Propam Polri pada hari Selasa, 21 Januari 2025, mendatang. Surat undangan bernomor: B/271/I/WAS.2.4/2025/PROPAM tersebut ditandatangani oleh Sekretaris Biro Pengamanan Internal (Sesro Paminal), Propam Polri, Kombespol Yudo Hermanto S.I.K, M.M, atas nama Karo Paminal pada Divisi Profesi dan Pengamanan Polri.

Informasi ini diperoleh dari pernyataan resmi Ketum PPWI, Wilson Lalengke, melalui pesan WhatsApp-nya ke jaringan media se tanah air, Minggu, 19 Januari 2025. Dalam pesannya, alumni PPRA-48 Lemhannas RI tahun 2012 itu menyampaikan bahwa dirinya siap untuk memenuhi undangan tersebut karena amat penting dalam rangka pembenahan mentalitas anggota Polri agar mereka menyadari tugasnya sebagai pelayan rakyat, bukan pengancam dan petugas pelecehan rakyat.

“Saya siap menghadiri undangan dari Biro Paminal Divpropam tersebut. Bahkan saya merasa mereka bekerja lamban, seharusnya sejak kemarin-kemarin laporan saya itu diproses karena perilaku oknum kapolres seperti yang ditunjukkan oleh wercok Yunnus Saputra itu sangat tidak layak bagi negeri ini, dia itu petugas rakyat, babunya rakyat. Koq malah bersikap dan bertingkah laku seakan dia sebagai boss-nya rakyat?” ungkap tokoh pers nasional itu dengan nada heran.

Pokok masalah yang dipersoalkan Wilson Lalengke adalah adanya voice-note dari oknum Kapolres Pringsewu yang dinilainya tidak semestinya dilakukan oleh seorang anggota Polri, yakni membuat pernyataan yang melecehkan dan mengancam wartawan-wartawan non konstituen Dewan Pers dan atau bukan anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Pesan suara itu diduga kuat diviralkan oleh yang bersangkutan dan anggotanya dengan maksud menakut-nakuti wartawan grassroot agar tidak lagi berani mengontrol perilaku menyimpang para pejabat pemerintahan di wilayah Pringsewu.

Berita terkait di sini: Kapolres Pringsewu Larang Sekolah Bermitra dengan Wartawan Non-UKW, Ini Tanggapan Wilson Lalengke (https://pewarta-indonesia.com/2024/11/kapolres-pringsewu-larang-sekolah-bermitra-dengan-wartawan-non-ukw-ini-tanggapan-wilson-lalengke/)

“Si oknum wereng coklat ini tidak sadar bahwa pembayar pajak harian yang disebut PPN (Pajak Pertambahan Nilai – red), mayoritasnya adalah para wartawan akar rumput (grassroot), pewarta warga, dan warganet yang tidak terafiliasi dengan lembaga bernama Dewan (pecundang) Pers dan organisasi pers PWI peternak koruptor. Uang PPN dari warga rakyat Indonesia itu digunakan untuk bayar kebutuhan hidup dia, termasuk digunakan untuk membeli celana dalamnya si oknum kapolres wercok beserta anak bininya. Koq bisa-bisanya dia berucap sembarangan yang menyakiti hati para wartawan pembayar pajak itu?” ketus Wilson Lalengke.

Mendapatkan kiriman voice note oknum Kapolres Pringsewu, AKBP Yunnus Saputra, yang bernada diskriminatif, melecehkan, dan mengancam rekan-rekan jurnalis, Ketum PPWI pun langsung melaporkan Kapolres Pringsewu ke Propam Polri yang berkantor di Jl. Trunojoyo No. 3 Jakarta Selatan. Dalam laporannya, Wilson Lalengke meminta agar oknum kapolres ini dipecat dari Kepolisian Republik Indonesia karena sudah berani menyatakan akan mengusir wartawan dari wilayah kerjanya.

“Pertanyaan saya sederhana, apakah daerah Pringsewu itu miliknya si wereng coklat bernama Yunnus Saputra sehingga dia bisa sewenang-wenang dan searogan itu mengusir warga dari daerah mereka? Kacau otaknya neh manusia berbaju polisi. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo wajib mengganti orang ini sesegera mungkin!” tegas Wilson Lalengke pada pernyataan persnya beberapa waktu lalu.

Berita terkait di sini: Lecehkan Media Grassroot, Wilson Lalengke Laporkan Kapolres Pringsewu ke Divisi Propam Polri (https://pewarta-indonesia.com/2024/11/lecehkan-media-grassroot-wilson-lalengke-laporkan-kapolres-pringsewu-ke-divisi-propam-polri/)

Sehubungan dengan undangan memberikan keterangan tentang kasus ini, lulusan pasca sarjana bidang Global Ethics dari Birmingham University, Inggris itu berharap oknum Kapolres Pringsewu, AKBP M. Yunnus Saputra benar-benar diproses sesuai aturan yang berlaku. “Saya berharap dia segera diproses hingga di-PTDH. Indonesia tidak butuh petugas rakyat bermental buruk semacam dia, masih banyak putra-putri terbaik negeri ini yang bisa bekerja jauh lebih baik dari si Yunnus Saputra itu,” tegas Wilson Lalengke menutup pernyataannya. (ibin )

Program “Welas Asih” Aipda Suranto; Kisah Cinta Kasih Polisi Karanganyar yang Tak Kenal Pamrih*

Polres Karanganyar – kabarekspres.co.id| Untuk bisa berbagi tidak harus memiliki lebih. Sebaik-baiknya orang adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Pedoman ini yang terus dipegang Aipda Suranto.

Aipda Suranto, seorang anggota Polri yang lahir pada tahun 1984 di Kota Sragen, mulai berdinas di Kepolisian sejak tahun 2003, dan sejak tahun 2020 mengemban amanah menjadi anggota Bhabinkamtibmas Desa Nangsri, Polsek Kebakkramat,

Menjalankan perintah dari pimpinan untuk mengemban amanat sebagai Bhabinkamtibmas Aipda Suranto melaksanakan program Door to Door sistem atau kunjungan rumah ke rumah, Suranto mengetahui kondisi warga desa binaannya masih ada yang membutuhkan perhatian, Di situlah Aipda Suranto memikirkan bagaimana caranya untuk membantu meringankan warga desa binaannya yang masih kekurangan dan akhirnya di tahun 2022 Aipda Suranto memulai program “Welas Asih” dengan menyisihkan sedikit uang dari gaji bulanan supaya bisa berbagi kepada kaum duafa untuk meringankan beban warga binaannya yang membutuhkan.

Seperti hari ini Minggu (19/1/2025) Aipda Suranto dengan mengendarai sepeda motor dinas berangkat mengunjungi sebuah rumah di Kebak Jetis, Desa Nangsri, Kec. Kebakkramat yang di huni pasangan lansia Gito Wiyono (79 Tahun) dan Yatmi (69 Tahun), dimana Yatmi sedang mengalami sakit gula dan Stroke, di perjalanan Suranto berhenti di sebuah toko untuk berbelanja paket sembako yang kemudian dikemas ke dalam sebuah kardus dan diikat di boncengan motor dinasnya.

Sesampainya di alamat yang dituju Suranto memarkirkan sepeda motornya di depan sebuah rumah, Dia lantas mengambil kardus yang sebelumnya dia ikat di boncengan motor dinasnya, tanpa ragu memikul kardus dan diserahkan kepada pasangan lansia yang tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya setelah menerima paket sembako dari Aipda Suranto.

“Terima kasih sekali Pak, yang bapak berikan ini sangat bermanfaat bagi kami dan Semoga yang bapak perbuat ini menjadi amal ibadah bapak”, ungkapan Yatmi dengan suara lirih sambil berbaring karena sakit yang dideritanya.

Selain paket sembako, Aipda Suranto juga memberikan sedikit tali asih untuk berobat Yatmi, Dari lokasi tersebut, Aipda Suranto kembali ke Mako Polsek Kebakkramat untuk mengerjakan administrasi pelaporan kegiatan Bhabinkamtibmas, dan saat di wawancarai Aipda Suranto menjelaskan arti dari program “Welas Asih” yaitu sebagaimana arti Bahasa Indonesia kata “welas asih” berarti rasa belas kasih yang mendalam atau sikap cinta kasih, dan program ini dimulai sejak tahun 2022, dengan menyisihkan gaji bulanan untuk melaksanakan kegiatan ini rutin, setidaknya dapat sedikit meringankan beban bagi yang membutuhkan.

”Saya memilih nama program ini “Welas Asih” yang artinya rasa belas kasih yang mendalam atau sikap cinta kasih, sebagaimana tugas Bhabinkamtibmas harus memiliki rasa empati kepada warga desa binaan saya, dan saya mulai sejak tahun 2022, dengan sedikit menyisihkan gaji bulanan bersyukur kegiatan sosial ini dapat berjalan hingga saat ini”.

” Saya ingin bantu, tapi bagaimana caranya agar tidak membebani orang lain. Makanya saya memutuskan untuk menyisihkan gaji setiap bulan untuk membantu mereka. Istri saya juga mendukung,” ungkapnya.

Disinggung berapa anggaran yang dia sisihkan tiap bulannya untuk membantu warga? Aipda Suranto mengatakan tidak menentu. Namun satu paket sembako yang dia berikan memiliki nilai Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu.

“ Selama saya hidup, masih diberi kesempatan akan terus membantu sesama. Ini bisa menjadi jalan mencari pahala di kemudian hari,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dusun Kebak Jetis, Suyatno mengucapkan banyak terimakasih atas perhatian yang telah diberikan kepada warganya, dan mendoakan semoga menjadi amal bagi Aipda Suranto.

(imam jateng)

Tradisi Pedang Pora Sambut Pejabat Baru Kapolres Purbalingga

Polres Purbalingga – kabarekspres.co.id | Jabatan Kapolres Purbalingga resmi diserahterimakan dari AKBP Rosyid Hartanto, S.H., S.I.K., M.H kepada AKBP Achmad Akbar, S.I.K., M.Si. Upacara serah terima jabatan telah dilaksanakan di Polda Jateng, Jumat (17/1/2025) kemarin.

Secara simbolis kedatangan pejabat baru Kapolres Purbalingga ditandai dengan apel dan tradisi pedang pora di halaman Mapolres Purbalingga, Sabtu (18/1/2025). Kegiatan diikuti oleh pejabat utama polres dan dihadiri seluruh anggota Polres Purbalingga.

Kapolres Purbalingga AKBP Achmad Akbar sebelumnya menjabat sebagai Kabag Operasi Polres Metro Jakarta Utara Polda Metro Jaya. Sedangkan pejabat lama, AKBP Rosyid Hartanto selanjutnya menjabat sebagai Kapolres Boyolali.

Pejabat lama, AKBP Rosyid Hartanto dalam kesempatan tersebut menyampaikan ucapan terima kasih atas semua dukungan rekan-rekan anggota Polres Purbalingga selama kami melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai Kapolres Purbalingga.

“Tidak ada yang hebat menurut saya, yang hebat adalah saat kita bisa melaksanakan tugas secara bersama-sama. Sehingga hasilnya bisa maksimal dan bermanfaat bagi masyarakat yang kita layani,” katanya.

Disampaikan bahwa hari ini saya menyerahkan tugas dan tanggung jawab kepada Kapolres Purbalingga yang baru. Dengan harapan Polres Purbalingga bisa lebih sukses lagi, lebih berhasil lagi dan lebih menyala lagi.

“Mudah-mudahan kamtibmas yang ada di Purbalingga saya yakin bisa tetap terjaga di bawah kepemimpinan Kapolres yang baru,” ucapnya.

AKBP Rosyid menyampaikan permohonan maaf apabila selama pelaksanaan tugas ada hal-hal yang tidak berkenan. Saya akan tetap menganggap Polres Purbalingga sebagai bagian dari hidup saya, saudara saya, famili saya yang tidak akan diputuskan dengan apapun.

Pejabat baru Kapolres Purbalingga, AKBP Achmad Akbar menyampaikan bahwa begitu banyak torehan yang telah diberikan AKBP Rosyid Hartanto di Polres Purbalingga, situasi kamtibmas terkelola dengan sangat kondusif.

Menurutnya, sejumlah operasi besar dan terpusat seperti Operasi Mantap Praja dan lain sebagainya dapat dilaksanakan dengan baik di bawah kepemimpinan AKBP Rosyid Hartanto. Termasuk sejumlah inovasi-inovasi yang dilaksanakan.

“Maka dari itu, saya akan melanjutkan apa yang sudah diprogramkan oleh bapak Rosyid Hartanto. Semua yang sudah ditorehkan, yang sudah diprogramkan, yang sudah dilukiskan secara formal kedinasan dan kegiatan pro-sosial untuk kebaikan mari sama-sama kita lanjutkan,” katanya.

Acara tradisi penyambutan dirangkai dengan laporan kesatuan dan apel arahan pimpinan. Acara dilanjutkan dengan pelepasan pejabat lama.

 

(Imam jateng )

Petani di Kemangkon Tewas Tersambar Petir

PurbaIingga – kabarekpres.co.id/Seorang petani bernama ditemukan tewas setelah tersambar petir di sawah miliknya wilayah Desa Bakulan, Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga, Sabtu (18/1/2025) siang. Korban ditemukan oleh sesama petani yang sedang menggarap sawah.

Kapolsek Kemangkon, AKP Heri Iskandar, mengatakan bahwa korban tersambar petir bernama Rochidi (53), petani warga Desa Bakulan RT 9 RW 4, Kecamatan Kemangkon, KabupAmadaten PurbaIingga.

“Korban meninggal akibat tersambar petir saat bekerja di sawah miliknya sekira jam 14.00 WIB,” ungkap Kapolsek.

Berdasarkan keterangan saksi bernama Amad Muhadi (64) warga Desa Panican, Kecamatan Kemangkon, sebelum kejadian dirinya bersama korban sama-sama sedang menggarap sawah yang lokasinya berdekatan. Saat itu tiba-tiba terdengar suara petir.

“Setelah petir menyambar korban tidak kelihatan, kemudian dilakukan pengecekan didapati sudah dalam keadaan tergeletak,” ungkap Kapolsek.

Dari keterangan saksi, saat ditemukan korban dalam keadaan telungkup tergelatak di sawah. Kondisi bagian kanan kaos dan celana yang dipakai robek dan seperti bekas terbakar.

“Saksi bersama warga lain kemudian mengevakuasi korban dari lokasi dan dibawa ke rumah sakit. Namun saat dilakukan pemeriksaan dokter korban dinyatakan sudah meninggal,” jelas Kapolsek.

Hasil pemeriksaan dokter Rumah Sakit Emanuel Banjarnegara korban sampai di rumah sakit sudah dalam keadaan meninggal dunia, pada bagian rambut ada bekas terbakar, belum muncul kekakuan mayat dan tidak ada tanda kekerasan fisik yang mengarah tindak pidana.

Kapolsek menambahkan setelah dilakukan pemeriksaan kemudian korban diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.

(Imam jateng)

Pagi ditertibkan, malam beroperasi. FPMB: Mafia Tambang “lempar kotoran” ke wajah Kapolres Madina.


Panyabungan,Kapolres Madina AKBP Arie Paloh didesak untuk segera melakukan tindakan tegas dengan menangkap para mafia tambang illegal yang dinilai terus menantang dan melecehkan institusi penegak hukum Polri.

“Kapolres terkesan lamban dan hanya “gertak sambal” serta dinilai tak bernyali menghadapi para mafia tambang illegal. Lucu rasanya, Jum’at pagi (17/8) ditertibkan oleh Polri, tapi malamnya mafia PETI udah beroperasi lagi. Hal ini pelecehan luar biasa kepada institusi Polri, para mafia tambang tsb merasa ‘kebal hukum” dan makin menantang Polri selaku institusi penegak hukum” tegas Presidium Forum Pemuda Mahasiswa Bersatu (FPMB) Khairil Amri menyikapi viralnya pemberitaan media terkait aktivitas PETI yang kian marak di Madina, khususnya di wilayah Kotanopan.

Khairil Amri yang juga Ketua DPD KNPI Madina menyatakan, pada aksi damai FPMB di Mapolres Madina (jumat siang, 17/1) mereka telah mengultimatum Kapolres Madina untuk segera menangkap para bos tambang illegal yang dinilai telah melakukan pelanggaran hukum, merusak ekosistem dan lingkungan. “Kita menagih janji Kapolres Madina yang menyatakan mulai hari ini (Jumat) tak akan ada PETI (Pertambangan Emas Tanpa Izin) di Madina. Bahkan beliau mengatakan “potong kuping” bila menemukan PETI lagi. Tapi fakta membuktikan, hanya berselang beberapa jam ditertibkan oleh Polres, para mafia tambang kembali beroperasi di dekat lokasi penertiban Polres tsb” tegasnya.

Khairil Amri yang saat itu didampingi para Ketua Ormawa/OKP yakni Ketua Sapma PP Sarkawi, Ketua PC PMII Abdul Rahman, Ketua HMI Cab Madina Sanjaya, Ketua DPC GMNI Rajab Husein, Ketua PC SEMMI Adek Sahputra, Ketua DPP IMMAN Adi Lubis, Ketua GEJAM Awaluddin Lubis, menyebutkan, para mafia tambang illegal tsb ibarat telah “melempar kotoran” ke wajah Kapolres Madina. Namun tetap tak bergeming dan tak bernyali. “Ketidaktegasan Kapolres, wajar saja melahirkan asumsi publik bahwa Kapolres dinilai lemah dan tak berani dihadapan para mafia tambang atau kemungkinan menerima upeti ” sebut mereka.

Disebutkan, pada aksi bersama FPMB di Mapolres, mereka juga telah melaporkan daftar nama yang diduga kuat sebagai bos tambang illegal di wilayah Kotanopan seperti Pawang, Ginda, Akbar, Irhan, Harahap, Bram dkk. Untuk nama mafia tambang illegal di wilayah Batang Natal diduga bernama Nasir, Bol, Safril, Provost India dkk.

“Kalau Kapolres Madina serius dan memiliki iktikad untuk penegakan supremasi hukum, kita hakkul yakin para mafia tambang tsb bisa ditangkap untuk dimintai pertanggungjawaban secara yg hukum. Sangat mustahil rasanya, sedemikian maraknya PETI tapi tak ada satupun pengusaha tambang yang ditangkap. Kita sangat meragukan keberanian Kapolres melakukan hal itu” tegas mereka.

Mereka menilai penertiban yang dilakukan oleh Kapolres Madina bersama unsur Forkopimda pada Jumat pagi (17/1) hanyalah sekadar ‘pencitraan dan gimmick semata”, serta tak memberikan efek jera dan konsekwensi hukum dalam bentuk apapun. “Bahkan kita menganalisis, operasi penertiban yang dilakukan Kapolres Madina hanya dianggap “angin lalu” dan sekadar “lelucon” oleh para mafia tambang. Hal ini dibuktikan tak sampai 24 jam setelah penertiban, para mafia tambang sudah beraksi kembali dan telah viral di berbagai pemberitaan” tegas mereka.

Disebutkan, bahwa FPMB akan terus mengkritisi kinerja kepolisian dalam penindakan hukum terkait PETI dan akan terus menagih janji Kapolres Madina yang disampaikan saat menerima aksi demo kemaren. “Kita akan terus solid menyuarakan penolakan terhadap aktivitas illegal PETI dan menagih komitmen Kapolres Madina” tegas mereka.

Saat ini, mereka mengaku masih intens menelaah video rekaman jawaban Kapolres Madina saat menerima aksi FPMB kemaren dan melakukan rapat tindak lanjut (RTL) menyikapi PETI ini. Mereka juga kembali mengultimatum Kapolres untuk menangkap para mafia tambang, khususnya Pawang dalam jangka 3×24 jam. Bahkan mereka juga berencana dalam waktu dekat akan melakukan demo jilid II ke Mapoldasu dalam eskalasi massa lebih besar.

(Magrifatulloh).