Ruwati, Warga Sarwadadi, Butuh Bantuan Pemerintah Segera untuk Pengobatan

Cilacap,kabarekpres.co.id Ruwati, seorang warga Desa Sarwadadi, kini menghadapi perjuangan berat melawan penyakit sesak napas dan batuk-batuk yang telah dideritanya selama tiga bulan.

Kondisi ini melumpuhkan kemampuannya untuk bekerja sebagai tukang pijat keliling, satu-satunya penopang ekonomi keluarga. Jum’at (04/07/2025)

Sang suami, seorang buruh serabutan, tak mampu menanggung beban biaya hidup dan pengobatan yang terus membengkak.

Keluarga Ruwati terpaksa mengontrak di Desa Kalijeruk setelah rumah mereka di Desa Sarwadadi, Kecamatan Kawunganten, dibongkar karena tak layak huni.

Tanpa kepemilikan BPJS (baik mandiri, PBI, maupun JKN), Ruwati terpaksa berobat secara umum di Puskesmas Kawunganten, dengan biaya yang sangat membebani.

Perjuangan Mencari Akses Kesehatan dan Keterbatasan Bantuan

Sastriwidianata, Kepala Perwakilan Nuansa Realita News Jawa Tengah, tergerak untuk membantu setelah dihubungi oleh seorang teman di Jakarta.

Ia diminta mendampingi Muji, anak Ruwati, mengurus administrasi agar Ruwati dapat tertangani medis tanpa terkendala biaya. “Pasien ini kan orang tua siswa Muji, beliau tidak mampu, rumah pun mengontrak, rumahnya sudah ambruk atau dibongkar di wilayah Sarwadadi. Bantu dulu untuk mintakan surat keterangan tidak mampu di desa, Bang.

Kalau bisa itu minta didaftar di BPJS JKN, agar bisa melanjutkan pengobatan selanjutnya, kalau umum jelas dia tidak bakal mampu,” jelas Feny, rekan Sastriwidianata.

Mendengar kondisi tersebut, tim media segera mendatangi Ruwati di Puskesmas Kawunganten.

Kondisinya sangat memprihatinkan: terlihat lemah, kurus, dan batuk-batuk tak henti. Setelah berdiskusi dengan keluarga, awak media mencoba berkonsultasi dengan Kepala Puskesmas untuk memohon kemudahan biaya pengobatan bagi Ruwati.

Tim media juga mendatangi Pemerintah Desa Sarwadadi untuk memfasilitasi pendaftaran BPJS dan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM). Namun, keluarga Ruwati dan tim media mengalami kekecewaan.

Ruwati tidak dapat dimasukkan dalam anggaran APBD didesa karena kuota yang disediakan untuk 27 orang sudah terpenuhi. Staf desa menjelaskan bahwa pendaftaran melalui PBI dimungkinkan, tetapi memerlukan jangka waktu satu tahun.

Beban Biaya yang Tak Terbendung

Meskipun dokter menyatakan kondisi Ruwati membaik, keluarga merasa sang ibu belum pulih sepenuhnya.

Oleh karena itu, Ruwati berencana untuk dirujuk ke RSUD setelah dibawa pulang sementara dari puskesmas.

Total biaya pengobatan dan rawat inap Ruwati di puskesmas selama beberapa hari mencapai Rp 1.450.000. Dengan rekomendasi potongan berdasarkan SKTM, pada Kamis, 3 Juli 2025, keluarga diminta membayar Rp 950.000. Namun, keesokan harinya, setelah menginap satu malam lagi, muncul tagihan sebesar Rp 1.315.000.

Muji, anak Ruwati, hanya memiliki Rp 700.000, yang termasuk bantuan Rp 400.000 dari Kepala Desa “Amin”. Awak media kemudian meminta bantuan kepada pihak kasir agar pembayaran Rp 700.000 dapat diterima terlebih dahulu dengan jaminan KTP awak media.

Setelah mediasi dengan bagian pengurus ruangan dan perawatan, pihak kasir pun menyetujuinya.

Desakan untuk Perhatian Pemerintah

Saat ini, awak media masih terus berupaya mengurus persyaratan agar Ruwati dapat memperoleh kartu BPJS dari pemerintah untuk melanjutkan pengobatannya.

Belum ada bantuan dari Dinas Kesehatan atau pemerintah daerah.

Awak media memohon agar Dinas Kesehatan dan pemerintah daerah memberikan perhatian lebih kepada masyarakat kecil yang membutuhkan seperti Ruwati. (Ibin)

Desa Wringinharjo Raih Predikat Berkinerja Baik dalam Penanganan Stunting

 

Desa Wringinharjo Raih Predikat Berkinerja Baik dalam Penanganan Stunting

Desa Wringinharjo, Kecamatan Gandrungmangu, Kabupaten Cilacap, telah meraih predikat Berkinerja Baik dalam Penanganan Stunting Tahun 2025. Pencapaian ini merupakan hasil dari upaya keras pemerintah desa dan masyarakat dalam menangani masalah stunting di desa tersebut.

Atas prestasinya, Pemerintah Desa Wringinharjo mendapat kunjungan dan Bimbingan dari Dinas Kesehatan dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermades) Kabupaten Cilacap, pada Senen 14/6/2025. Kunjungan ini bertujuan untuk melakukan pendampingan penilaian dan memberikan apresiasi atas capaian desa dalam menangani stunting.

Tim penilai melakukan pemeriksaan data Administratip

Dengan kesuksesan dalam menangani stunting, Desa Wringinharjo akan mewakili salah satu desa di Kabupaten Cilacap ke tingkat provinsi dalam penanganan stunting. Pemerintah desa berharap dapat terus meningkatkan kinerja dan menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam menangani masalah stunting.

Pencapaian ini juga menunjukkan bahwa kerja sama antara pemerintah desa, masyarakat, dan dinas terkait dapat membawa hasil yang positif dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Desa Wringinharjo berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya dan menjadi desa yang lebih baik di masa depan.

Kunjungan Pendampingan sekaligus bimbingan dari Dinas Kesehatan dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermades) Kabupaten Cilacap juga dihadiri oleh Sekcam , Kasi Pemberdayaan Masyarakat, Kepala desa Wringinharjo beserta perangkat, Kader Posyandu dan TP-PKK.

 

#edi

Tim Penilai Polda Jawa Tengah Kunjungi Kelompok Tani Berkah Jaya Desa Bulaksari

Dalam rangka lomba Pekarangan Pangan Bergizi (P2B), tim penilai Polda Jawa Tengah mengunjungi Kelompok Tani Berkah Jaya Desa Bulaksari, Kecamatan Bantarsari, Cilacap. Kunjungan ini bertujuan untuk melakukan penilaian berkaitan dengan ketahanan pangan dan tanaman bergizi yang dikembangkan oleh kelompok tani.

Tim penilai yang dipimpin oleh AKBP Sugianto, Kasubdit Binmas Polda Jawa Tengah, melakukan peninjauan ke beberapa lokasi yang menjadi sasaran penilaian, termasuk kebun buah dan sayuran. Penilaian ini dilakukan secara mendasar untuk mengetahui sejauh mana kelompok tani telah mengembangkan pekarangan pangan bergizi.

Turut serta dalam kegiatan penilaian ini adalah Kabid Hortikultura, Kabid Ketahanan Pangan, Kabid Penyuluh, Kabid Perikanan, dan Kabid Peternakan,PLT Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap, Forkopincam Bantarsari, Kepala Desa Bulaksari, serta pengurus Kelompok Tani Berkah Jaya.

Mujahidin, Ketua Kelompok Tani Berkah Jaya, mengungkapkan harapannya agar kelompoknya dapat menjadi yang terbaik di Jawa Tengah. “Kami telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan tanaman bergizi dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara gratis, guna mendukung pemerintah dalam swasembada pangan,” jelasnya.

Bang Djarwo, salah satu anggota Kelompok Tani Berkah Jaya dan pegiat Hortikultura, sekaligus Anggota POLRI aktif di Polsek Gandrungmangu juga menyampaikan hal senada. “Kami selalu berfikir positif untuk lebih maju dalam pengembangan pekarangan guna meningkatkan peran serta masyarakat dalam menekuni bidang Hortikultura. Kami juga berterimakasih kepada seluruh pihak yang telah turut serta dalam penilaian ini,” ungkapnya. Dengan penilaian ini, diharapkan Kelompok Tani Berkah Jaya dapat menjadi contoh bagi kelompok tani lainnya dalam mengembangkan pekarangan pangan bergizi.

 

Edi.S

Pegiat Sosial Ajukan Proposal Pembangunan Jalan Rawan Banjir


Cilacap_kabarekspres.co.id// Pegiati sosial, Rudi Setiawan, mengajukan proposal pembangunan jalan kijingan di Dusun Cisumur, Desa Cisumur, Kecamatan Gandrungmangu, kepada BBWS Citanduy Banjar. Proposal ini dilatarbelakangi oleh kondisi jalan yang rawan banjir dan tergenang air saat musim penghujan.

Rudi menyatakan bahwa jalan tersebut terlalu rendah dan sangat membutuhkan peningkatan. “Jalan ini sangat rawan tergenang air banjir saat musim penghujan, sehingga warga mengalami kesulitan saat melintas,” ujarnya.

Sebagai jalan inspeksi yang menjadi kewenangan BBWS Citanduy, Rudi berharap pihak BBWS dapat mempertimbangkan proposalnya. “Kami sebagai warga sangat berharap dengan adanya pembangunan atau peninggian jalan inspeksi ini, akses warga menjadi mudah dan tidak mengalami kesulitan saat melintas,” tambahnya.

Dengan adanya pembangunan jalan ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup warga dan memudahkan aksesibilitas di daerah tersebut. BBWS Citanduy diharapkan dapat mempertimbangkan proposal ini dan segera mengambil tindakan untuk memperbaiki kondisi jalan yang rawan banjir tersebut.

Tinjau Terminal Mangkang, Kapolda Jateng Tegaskan Jawa Tengah Siap Terima dan Layani Pemudik

Polda Jateng – kabarekspres.co.id /| Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ribut Hari Wibowo meninjau kesiapan pengamanan arus mudik di Pospam Terminal Mangkang, Kota Semarang, pada Selasa (25/3/2025) pagi. Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan wilayah Jawa Tengah dalam menerima pemudik serta memberikan pelayanan terbaik selama perjalanan mudik.

Dalam kegiatan tersebut, Kapolda didampingi sejumlah Pejabat Utama (PJU) Polda Jateng, Kapolrestabes Semarang, serta Kepala Terminal Mangkang. Kapolda memantau langsung pelaksanaan ramp check terhadap bus yang akan digunakan oleh pemudik serta pemeriksaan kesehatan bagi sopir, kru bus, dan penumpang.

” Saya beserta instansi terkait dan jajaran memastikan semua perangkat dan kesiapan Jawa Tengah untuk menyambut pemudik. Alhamdulillah, dari hasil pengecekan pemeriksaan kesehatan terhadap penumpang dan sopir serta kegiatan ramp check, semua dapat berjalan dengan baik. Bismillah, insyaallah mudik aman, keluarga nyaman,” ujar Kapolda.

Kepada masyarakat, dirinya mempersilahkan untuk meminta pengawalan maupun bantuan kepada petugas Kepolisian apabila dalam perjalanan mudik mengalami kendala ataupun permasalahan.

Kapolda juga menegaskan bahwa seluruh sumber daya telah dikerahkan agar perjalanan mudik masyarakat dapat berlangsung aman dan lancar.

” Silakan meminta bantuan kepada petugas Kepolisian jika menghadapi kendala dalam perjalanan mudik. Semua sumber daya kita kerahkan untuk memberikan yang terbaik pada masyarakat,” tegasnya.

Dalam menempuh perjalanan ke kampung halaman, Kapolda menghimbau para pemudik untuk tetap berhati-hati, tidak terburu-buru dalam perjalanan, serta selalu mengikuti arahan dan petunjuk dari petugas di lapangan.

“Perhatikan juga kondisi cuaca yang masih tidak menentu, dengan potensi hujan deras di sejumlah wilayah dan jalur yang licin. Kami turut mendoakan agar perjalanan mudik masyarakat aman,” tandasnya.

(Imam jateng)

Polres Purbalingga Sidak Minyak Goreng di Pasar, Ditemukan Produk Tidak Sesuai Takaran

Polres Purbalingga – kabarekspres.co.id | Satreskrim Polres Purbalingga melaksanakan inspeksi mendadak (Sidak) terhadap peredaran minyak goreng kemasan di Pasar Segamas. Kegiatan dilaksanakan bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Kabupaten Purbalingga, Senin (17/3/2024).

Sidak dilaksanakan dengan mengambil sejumlah sampel minyak goreng kemasan yang dijual di pasar. Kemudian dilakukan pengukuran ulang volumenya. Hasilnya ditemukan ada sejumlah produk yang isinya tidak sesuai takaran.

Kasat Reskrim Polres Purbalingga AKP Siswanto mengatakan kami bersama dinas terkait melaksanakan pengecekan peredaran minyak yang ada di pasaran. Dari sampel yang diambil ditemukan ada yang isinya tidak sesuai dengan takaran.

“Hasilnya ditemukan ada sejumlah produk minyak goreng yang isinya tidak sesuai dengan takaran,” ungkapnya.

Dari hasil yang ditemukan tersebut, menurut Kasat Reskrim pihaknya akan melakukan langkah penyelidikan lebih lanjut bersama dengan dinas terkait terhadap produsen minyak goreng tersebut. Hal tersebut untuk mencegah kerugian terhadap konsumen.

Kepala UPTD Metrologi Legal Dinperindag Purbalingga, Eka Aji Krisna mengatakan hari ini kami mengambil 6 sampel produk minyak goreng merk MinyaKita dan satu sampel merk M.Kita untuk dilakukan pengukuran ulang.

“Dari enam sampel yang diperiksa ditemukan dua kemasan yang tidak memenuhi syarat terkait kuantitasnya. Untuk satu merk lainnya juga tidak sesuai takarannya,” ungkapnya.

Eka menambahkan dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa untuk produsen ada di wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah. Terkait itu, kami akan berkoordinasi dengan Polres Purbalingga untuk langkah selanjutnya.

Polsek Mrebet Gelar Baksos Ramadan di Panti Asuhan

Polres Purbalingga – kabarekspres. Co. Id| Polsek Mrebet bersama Bhayangkari menggelar kegiatan bakti sosial (Baksos) Ramadan 1445 H. Kegiatan dilaksanakan dengan memberikan bantuan sosial ke panti asuhan dan pembagian takjil buka puasa, Senin (10/3/2025) sore.

Kapolsek Mrebet Iptu Susetyo Yulianto mengatakan bahwa dalam rangka bulan ramadan kami menggelar bakti sosial untuk masyarakat berupa penyerahan paket sembako untuk panti asuhan dan pembagian takjil buka puasa untuk masyarakat.

“Kegiatan ini merupakan wujud kepedulian sosial Polri untuk masyarakat. Selain itu merupakan salah satu bentuk ibadah di bulan ramadan,” ucapnya.

Disampaikan Kapolsek, bantuan sosial dari Polsek Mrebet diserahkan untuk anak-anak di Panti Asuhan Muhammadiyah Desa Mangunegara, Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga.

“Sedangkan pembagian takjil dilaksanakan di komplek Rest Area Cheng Ho dengan sasaran tukang parkir, tukang ojek dan pengguna jalan,” jelasnya.

Kapolsek berharap semoga kegiatan sosial Polsek Mrebet ini bisa bermanfaat bagi masyarakat di bulan ramadan. Khususnya bagi mereka yang membutuhkan ukuran tangan.

Pengasuh Panti Asuhan Muhammadiyah Mrebet, Syukur menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan sosial yang diberikan oleh Polsek Mrebet. Dia berharap apa yang sudah dilakukan bisa menjadi amal ibadah di bulan ramadan.

“Saya mewakili panti asuhan menyampaikan terima kasih atas bantuan sosial yang diberikan. Semoga bisa bermanfaat dan menjadi amal ibadah di bulan ramadan,” ucapnya.

(Imam jateng)

Lokakarya Mini Lintas Sektoral di Gandrungmangu Bahas Pencegahan TBC dan Sanitasi

Gandrungmangu, Cilacap – Lokakarya Mini Lintas Sektoral (LINSEK) digelar di Pendopo Kecamatan Gandrungmangu pada Rabu, 12 Februari 2025. Acara ini bertujuan memperkuat koordinasi lintas sektor untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan sanitasi di wilayah Kecamatan Gandrungmangu.

Acara LINSEK dihadiri berbagai pihak terkait, termasuk perwakilan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap bidang Keluarga Berencana (KB), Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopincam) Gandrungmangu, Kepala Puskesmas 1 dan 2 Gandrungmangu beserta jajaran, Kepala UPT, Kepala Desa, Kepala SMPN, Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU), serta Kepala Kantor Urusan Agama (KUA).

Dalam paparan yang disampaikan oleh Kepala Puskesmas 1 Gandrungmangu, Raso Satiyo, Ners., beberapa poin penting dibahas, termasuk upaya pencegahan tuberkulosis (TBC) dan peningkatan sanitasi lingkungan. “Harapan kami, pelayanan kesehatan baik di tingkat puskesmas maupun desa dapat berjalan optimal, sehingga masyarakat mendapatkan pelayanan yang maksimal,” ungkap Raso Satiyo.

Ia juga menambahkan bahwa beberapa isu yang dibahas dalam Lokakarya Mini di Puskesmas sebelumnya kembali dipaparkan, guna memperkuat sinergi antar sektor. Pencegahan TBC menjadi salah satu prioritas utama, mengingat masih adanya kasus di wilayah Gandrungmangu. Selain itu, pengelolaan sanitasi yang baik diharapkan dapat mendukung kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

Acara ini menjadi wadah untuk menyatukan langkah semua pihak dalam menghadapi tantangan kesehatan di wilayah tersebut. Dengan sinergi yang terjalin antara berbagai elemen masyarakat, diharapkan pelayanan kesehatan dan kebersihan lingkungan di Gandrungmangu dapat terus ditingkatkan.

 

 

#Edi.s

Aksi Tanggap Bencana Sat Brimob Polda Jateng, Evakuasi Korban Longsor Hingga Dirikan Dapur

Polda Jateng – kabarekspres.co.id| Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan menjadi wilayah yang terdampak bencana alam cukup berat akibat cuaca ekstrem yang melanda Jawa Tengah belakangan ini. Sebagai respons tanggap darurat, Satuan Brimob Polda Jateng dikerahkan untuk membantu evakuasi korban, membuka akses jalan, serta memenuhi kebutuhan dasar masyarakat terdampak bencana dengan mendirikan dapur lapangan.

Di Kabupaten Pekalongan, sebanyak 200 personil Brimob dari Pekalongan dan Kota Semarang dikerahkan ke wilayah tersebut untuk melakukan proses evakuasi dan pencarian korban tewas. Dipimpin oleh Kompol Agung Hery Nugroho, tim gabungan bersama TNI, BPBD, dan relawan berhasil mengevakuasi 20 korban tewas akibat tertimbun tanah longsor di 13 titik lokasi longsor. Selain itu, tim juga terus berupaya membuka jalur yang sempat terputus dengan bantuan alat berat untuk mempermudah akses ke lokasi dan distribusi bantuan.

Dansat Brimob Polda Jateng Kombes Pol Noor Hudaya menyebut, kehadiran Brimob di lokasi bencana tersebut adalah wujud komitmen Brimob Polda Jateng dalam mengabdi setulus hati guna membantu masyarakat.

” Kami akan terus berupaya membuka akses dan mengevakuasi korban hingga situasi benar-benar kondusif,” ujar Dansat Brimob Polda Jateng Kombes Pol Noor Hudaya dalam keterangannya di lokasi pada Rabu, (22/1) siang.

Di Kabupaten Demak, Sat Brimob Polda Jateng turut menghadirkan Tim Dapur Lapangan yang bersiaga di Balai Desa Kebonagung. Tim ini terdiri dari 15 personil yang dipimpin oleh Aiptu Budi Santoso, SH. Dengan fasilitas Kendaraan Dapur Lapangan (Randurlap), tim tersebut dibantu warga sekitar mampu menyiapkan hingga 2.000 porsi makanan siap santap setiap harinya.

” Makanan tersebut kami distribusikan langsung kepada warga yang terdampak, khususnya mereka yang belum bisa memasak karena dapur, kompor dan bahan makanan mereka basah karena terendam air,” ujar Aiptu Budi.

Menanggapi berbagai upaya tanggap bencana yang dilakukan oleh Satbrimob Polda Jateng tersebut, Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto menyebut bahwa hal ini merupakan wujud nyata kehadiran Polri untuk melayani masyarakat, khususnya di saat-saat darurat seperti bencana alam.

” Kami berharap masyarakat dapat bersabar dan saling membantu dalam situasi ini. Semua elemen, baik Polri, TNI, pemerintah daerah, maupun masyarakat, harus bersinergi untuk memulihkan kondisi secepat mungkin,” ujar Kombes Pol Artanto.

Dengan dedikasi Satbrimob Polda Jateng dan kolaborasi yang baik bersama tim gabungan, diharapkan proses penanganan bencana di wilayah Jawa Tengah ini dapat berjalan lebih efektif dan mempercepat proses pemulihan. Kabid Humas juga mengimbau masyarakat di sekitar lokasi bencana untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari petugas demi keselamatan bersama.

“Kami harap warga tetap berhati-hati, terus patuhi arahan petugas di lapangan. Hal ini karena cuaca buruk yang masih terus terjadi dan berpotensi memicu timbulnya longsor susulan,” tutupnya.

(Imam jateng)

Kinerja Lambat, Waketum ASPEPARINDO Minta Menhub Tindak Anak Buahnya

Kementerian Perhubungan Republik Indonesia menuai sorotan tajam dari organisasi pengusaha perparkiran. Pasalnya, sejak diterbitkannya Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Bidang Perparkiran tahun 2020 hingga kini Kemenhub belum juga menerbitkan Peta Okupasi atau dokumen yang menggambarkan jenis pekerjaan, peran, dan jabatan yang ada di berbagai bidang, sub bidang, dan area fungsi, khususnya bidang Perparkiran.

Padahal Peta okupasi tersebut merupakan kerangka acuan Standar Kualifikasi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang ditetapkan Menteri Tenaga Kerja RI berdasarkan tindaklanjut Keputusan Menhub Nomor 24 tahun 2021 tentang Pemberlakuan SKKNI Bidang Perparkiran.

Sebagai tindaklanjut dari penerapan SKKNI bidang perparkiran itu, Asosiasi Pengusaha Perparkiran Indonesia (ASPEPARINDO) telah mendirikan Lembaga Sertifikasi Profesi Parkir Indonesia dan secara resmi telah mengajukan surat permohonan penerbitan Peta Okupasi kepada Kemenhub sejak tahun 2022 lalu.

Sayangnya, menurut Wakil Ketua Umum ASPEPARINDO Adi Kurniawan Saputra, pihak Kemenhub RI sangat lamban menindaklanjuti surat permohonan penetapan Peta Okopasi bidang Perparkiran yang diajukan.

“Sudah mau tiga tahun mandek dan tidak jelas hasil kajian Kemenhub dan Dirjen Perhubungan Darat terkait Peta Okupasi. Sebaiknya Menhub yang baru tegas menyikapi permasalahan ini demi menata system dan SDM di bidang perparkiran,” tandas Adi Kurniawan Saputra yang juga merupakan jajaran petinggi di Group Satu Komando saat konferensi pers di kantornya di INKOPAL Kelapa Gading Jakarta Utara Senin (13/01/2025).

Senada dengan itu, Sekretaris Jenderal ASPEPARINDO Taufiq Rachman yang ditemui di kantor ASPEPARINDO Jakarta (13/1/2025) mengatakan, pihaknya sudah membantu pemerintah dalam hal ini Kemenhub untuk mengimplementasi hasil penetapan SKKNI khususnya di bidang perparkiran.

“Kami sangat prihatin dan menyesalkan karena lembaga pemerintah sekelas Kemenhub ternyata tidak mampu atau mungkin tidak paham cara menyusun Peta Okupasi. Beberapa kali kami bersurat dan ikut pertemuan dengan pihak Kemenhub melalui Ditjen Hubdat. Namun tetap gak ada hasil meski sudah memakan waktu hampir tiga tahun,” ujar Taufiq.

Taufiq pun meminta agar Menhub yang baru segera menindak tegas bawahannya yang bekerja lemot dan tidak cerdas. “Kami sudah mendirikan LSP Parkir namun belum bisa mendapat lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi karena salah satu syarat harus ada Peta Okupasi dari Pembina Sektor Perparkiran dalam hal ini Kemenhub,” pungkas Taufiq yang juga berprofesi sebagai pengusaha dan wartawan.

Terkait hal itu, dalam berbagai kesempatan Pihak Kemenhub RI menyatakan masih melakukan kajian tentang penetapan Peta Okupasi di Bidang Perparkiran. **