Polda DIY Gelar Syukuran HUT Ke-80 Korps Brimob

Polda DIY Gelar Syukuran HUT Ke-80 Korps Brimob Polri, Kapolda DIY Terima Gelar Warga Kehormatan

Yogyakarta – Polda DIY menggelar Syukuran Hari Ulang Tahun ke-80 Korps Brimob Polri yang mengusung tema “Brimob Presisi untuk Masyarakat” di Mako Satbrimob Polda DIY pada Jumat (14/11/2025). Kegiatan berlangsung khidmat dan dihadiri Kapolda DIY Irjen Pol Anggoro Sukartono, S.I.K., para pejabat utama Polda DIY, Bhayangkari, serta keluarga besar Satbrimob Polda DIY.

Dalam sambutannya, Kapolda DIY menyampaikan rasa bangga dan apresiasi kepada seluruh personel Brimob atas dedikasi pengabdian selama delapan dekade. Ia mengucapkan Dirgahayu ke-80 kepada Korps Brimob dan menegaskan bahwa Brimob merupakan pasukan elite kebanggaan Polri yang selalu menjadi last resort dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

“Sejak masa pasca-kemerdekaan hingga era modern, Korps Brimob konsisten menjadi garda terdepan dalam menjaga keutuhan NKRI. Di tengah dinamika ancaman yang semakin kompleks, Brimob tetap menunjukkan semangat juang, disiplin tinggi, dan integritas dalam menjalankan tugas sebagai pelindung dan pengayom masyarakat,” ujar Kapolda DIY.

Irjen Pol Anggoro juga menekankan bahwa keberhasilan Korps Brimob bukan hanya menjadi kebanggaan institusi Polri, namun juga masyarakat Yogyakarta. Nilai-nilai Tri Brata dan Catur Prasetya disebutnya menjadi pedoman moral yang meneguhkan keberanian dan profesionalisme personel Brimob dalam menjalankan tugas.

Memasuki usia ke-80, Kapolda mengajak seluruh pihak mendoakan agar personel Brimob selalu diberi kekuatan dan ketulusan dalam menjaga stabilitas keamanan nasional. Ia berpesan agar Brimob terus menjaga kehormatan kesatuan, meningkatkan soliditas, memperkuat semangat juang, serta mendukung visi Indonesia Emas 2045 sejalan dengan arah kebijakan Polri menuju Polri yang Presisi.

Pada kesempatan tersebut, Kapolda DIY Irjen Pol Anggoro Sukartono, S.I.K., menerima penghargaan sebagai Warga Kehormatan Madya Korps Brimob Polri.

Kabidhumas Polda DIY Kombes Pol Ihsan, S.I.K., yang turut hadir, menyampaikan bahwa HUT ke-80 Brimob menjadi momentum untuk menegaskan kembali peran penting Brimob dalam menjaga stabilitas keamanan daerah.
“Brimob memiliki kapabilitas khusus yang sangat dibutuhkan dalam menghadapi berbagai potensi gangguan kamtibmas. Dedikasi dan loyalitas personel Brimob Polda DIY selama ini berkontribusi besar terhadap terjaganya situasi kondusif di Yogyakarta,” ujarnya.

Acara syukuran berlangsung meriah dengan pemotongan tumpeng, pemberian penghargaan kepada personel berprestasi, penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat, serta penampilan tari kolosal dari personel Satbrimob Polda DIY. ( ** Suarspb )

Pengamen Datangi Kantor UPT Kebudayaan, Protes Larangan Mengamen

Pengamen Datangi Kantor UPT Kebudayaan, Protes Larangan Mengamen di Kawasan Malioboro

Yogyakarta, 5 November 2025 — Sejumlah pengamen Malioboro yang tergabung dalam PAGUYUBAN MUSISI MALIOBORO YOGYAKARTA,yang diKetuai JOHAN MUSLIMIN, mendatangi kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kebudayaan Kota Yogyakarta pada Rabu (5/11/2025) siang, untuk memprotes kebijakan pelarangan aktivitas mengamen di kawasan Malioboro yang baru-baru ini diberlakukan oleh pihak UPT. Para pengamen datang dengan pendampingan dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Rajawali Mas,Pimpinan KHARISMAN AMARULLAH S.H.,

Kedatangan para pengamen ini merupakan buntut dari aksi petugas UPT yang sebelumnya menyita beberapa alat musik, termasuk gitar, milik para pengamen yang beraktivitas di kawasan wisata ikonik tersebut. Mereka menilai tindakan tersebut berlebihan dan tidak sesuai dengan kesepakatan yang sebelumnya telah mereka capai bersama Pemerintah Kota Yogyakarta,tutur Roni Kristianto

Salah satu perwakilan pengamen, Agus Kopakapia (44), mengatakan bahwa mereka telah bertemu langsung dengan Wali Kota Yogyakarta beberapa waktu lalu. Dalam pertemuan itu, wali kota Yogyakarta Bp.dr Hasto,disebut memperbolehkan aktivitas mengamen secara keliling di sepanjang Malioboro, dengan catatan dilakukan secara tertib, sopan, dan tidak mengganggu pengunjung.

> “Kami sudah sepakat dengan Pak Wali Kota dr Hasto. Kami boleh mengamen asal tertib. Tapi sekarang malah dilarang total dan alat kami disita. Ini tidak adil,” ujar AGUS KOPAKAPIA wakil Ketua PMMY.

Pertemuan antara perwakilan pengamen dan pihak UPT Kebudayaan dijadwalkan berlangsung hari ini, Rabu (5/11/2025) pukul 13.00 WIB di kantor UPT setempat. Namun, menurut informasi, Kepala UPT Kebudayaan Kota Yogyakarta, Bu Anggi, masih bersikeras mempertahankan larangan tersebut dengan alasan menjaga ketertiban dan kenyamanan wisatawan di kawasan Malioboro.Namun mengembalikan Gitar Milik Adi & Arif,setelah didesak oleh Paguyuban Musisi Maliobro Yogyakarta,untuk mengembalikam alat tersebut.

> “Kami hanya menjalankan kebijakan untuk menjaga Malioboro sebagai kawasan wisata budaya yang tertib dan nyaman. Aktivitas mengamen sering menimbulkan kerumunan dan gangguan,” kata Bu Anggi saat dikonfirmasi wartawan.

Sementara itu, pihak LBH Rajawali Mas menilai kebijakan tersebut tidak memiliki dasar hukum yang kuat dan cenderung diskriminatif. LBH menegaskan akan mendampingi para pengamen hingga ada kejelasan dan keadilan bagi para seniman jalanan yang tergabung dalam PAGUYUBAN MUSISI MALIOBORO YOGYAKARTA.

> “Mereka bukan pelanggar hukum. Mereka seniman jalanan yang menghidupi keluarganya dengan cara yang bermartabat. Kami akan terus advokasi agar hak mereka diakui,” ujar Abdul Rahman S.H.,sekretaris LBH RAJAWALI MAS, kuasa hukum dari LBH Rajawali Mas.

Hingga berita ini diturunkan, pertemuan antara pengamen dan pihak UPT Kebudayaan Kota Yogyakarta masih berlangsung. Para pengamen berharap hasil pertemuan bisa menghasilkan solusi terbaik tanpa harus menghapus ruang ekspresi bagi seniman jalanan di Malioboro.

disisi lain Ketua Yayasan YPK RAJAWALI MAS sebagai Pembina LBH RAJAWALI MAS,menyayangkan tindakkan arogansi,Kepala UPT Kebudayaan Bu Anggi,yang membenturkan kawan- kawan PMMY dengan grub pengamen lain,yang diundang dalam acara klarifikasi tersebut,yang dimana,acara tersebut,khusus klarifikasi Paguyuban Musisi Maliobro Yogyakarta dengan UPT Kebudayaan Kota Yogyakarta.Ini sama,saja mau membuat keramaian antara komunitas pengamen,yang berada dikawasan malioboro.Seharusnya Kepala UPT Kebudayaan Kota,lebih bijaksana,sebagai menjaga,keamanan,kenyaman bersama dikawasan malioboro apalagi dibawah naungan Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta,jadi lebih mengutamakan tepo seliro dan kearifan lokal.Peraturan dibuat bukan untuk membunuh ekpresi pekerjaan seseorang,tapi lebih untuk menjaga harmonisasi dan kedamaian serta kesejahteraan rakyat,wong pengamen ini profesi,pekerjaan sementara/ adhoc juga semua pengamen malioboro warga kota Yogyakarta sendiri,tuturnya pada awak media.

repoter.nt

Paguyuban Musisi Malioboro Yogyakarta Datangi Kantor Walikota Yogyakarta.

Rabu 5 November 2025,Perwakilan Pengamen Malioboro yang tergabung dalam Paguyuban Musisi Malioboro Yogyakarta,mengadukan nasibnya,ke Walikota Yogyakarta,terkait ada larangan mengamen dikawasan malioboro dan penyitaan gitar oleh UPT Kebudayaan Yogyakarta, Kepala UPT nya,Bu Anggi.
Dalam aduannya,Paguyuban Musisi Malioboro Yogyakarta keopen house ( yang ada tiap hari rabu dari j 05.00 – 09.00 ),Walikota Yogyakarta,didampingi Pembina LBH RAJAWALI MAS, KRISNA TRIWANTO S.H.
Perwakilan Paguyuban sdr Boyni sekretaris PMMY,menyampaikan kami mengamen dengan tertib dan sopan,dan ini satu – satu untuk menghidupi keluarga kami,jika kami suruh menunggu,otomatis anak istri saya mau saya beri makan apa,tuturnya?
diimbuhkan sdr Agus,kami mengamen dikawasan malioboro sudah lama,kenapa tiba – tiba pada 7 Oktober 2025 kami dilarang mengamen dimalioboro tanpa ada pemberi tahuan dahulu,bukan kami menolak diberikan titik – titik tertentu untuk mengamen,tapi kami sudah biasa mengamen biasa keliling dan pengunjung malioboro tidak keberatan.

Krisna Triwanto menyampaikan,pengamen ini,tidak jadi keinginan dari awal mengamen,dikarenakan susahnya lapangan kerja,jadi mereka mengamen,dan belum bisanya pemerintah kota,untuk menyediakan lapangan kerja yang layak buat warga masyarakat kota Yogyakarta.Hadirnya pengamen dimalioboro,ini jika dikelola dengan baik dan dibina,bisa,jadi juga jadi daya tarik wisata dan sebagai hiburan alternatif.

Disisi lain,Walikota Yogyakarta yang akrab dipangil Bp dr Hasto,menyampaikam,memang ada arahan dari kami untuk menertibkan pengamen,tapi bukan terus dilarang saklek tidak boleh mengamen.
kami sediakan 7 titik untuk,mengamen dari titik nol sampe Tugu Yogyakarta.Dan kedepanya untuk menambah pemasukkan kami minta dinas kebudayaan untuk menganggarkan danais untuk honor kawan- kawan yang mengamen yang sudah terdata sudah ada 110an pengamen dari kawasan malioboro sampe mangkubumi,Tugu Yogyakarta.

Bahwa diakhir pengaduan dan diskusinya kawan – kawan Paguyuban Musisi Maliobro Yogyakarta dengan Bp dr Hasti,ada berapa hal yang disepakati,pertama,kawan – kawan PMMY boleh mengamen keliling dengan catatan,ikut menjaga keamanan,kenyamanan malioboro,dan tidak boleh ada pengamen baru,masuk dikawasan malioboro,yang mengamen keliling dibatasi tidak boleh serentak semua bersamaan mengamen,tercatat anggota PMMY sekitar 30 anggota,Walikota Yogyakarta,akan mencarikan payung hukum pengamen dimalioboro dengan perwal,dan bisa dimulai dengan surat edaran kepada dinas – dinas terkait.
Disisi lain,Sudarmanto,menyayangkan,ada pengamen baru yang dimasukkan oleh dinas kebudayaan dan upt.

repoter nt.

Sepanjang Jalan Imogiri Timur, menjadi jalur iring-iringan jenazah Raja Keraton

BANTUL- Sepanjang Jalan Imogiri Timur,
menjadi jalur iring-iringan jenazah Raja Keraton Surakarta Hadiningrat, Pakubuwono XIII (PB XIII) menuju Makam Raja-Raja Imogiri, Bantul, Rabu (5/11/2025).

Hujan gerimis alampun menangis menyambut kedatangan jenazah PB XIII, tahlil bergema mengiringi jenazah menuju pusara.
Rabu (5/11/2025), awan mendung berangsur cerah akhirnya pukul 11.20 WIB hujan rintik hujan mulai reda, Cuaca yang tadinya panas terik sejak pagi perlahan menjadi sendu tertutup awan dengan semerbak aroma kemenyan mengepul dinyalakan abdi dalem , wangi bunga melati yang terkesan sakral ,

Hujan gerimis ini tak menyurutkan minat warga masyarakat untuk menyaksikan kedatangan jenazah Raja Solo. Para warga berjejer dari gapura depan kompleks makam, hingga masuk ke anak tangga. Akhirnya pukul 12.33 WIB, ambulans pembawa jenazah PB XIII tiba di kompleks Pajimatan. Peti jenazah kemudian dikeluarkan dari ambulans dan ditempatkan ke tandu putih yang telah disediakan, bersama payung dan foto mendiang PB XIII

Setelah upacara serah terima selesai dari keluarga Kasunanan Surakarta melalui Senopati Lampah kepada Bupati Pajimatan Imogiri. Kemudian bregada membuka jalan yang di padati masyarakat yang ingin menyaksikan , . Arak-arakan jenazah kemudian berjalan diiringi alunan tahlil dari abdi dalem. Sepanjang perjalanan sampai ke Masjid Pajimatan, alunan tahlil terus terdengar. Tiba di masjid, jenazah PB XIII kemudian disolatkan sebelum melanjutkan menaiki anak tangga menuju pusara.

Salah seorang warga yang datang ke Makam Imogiri Beni Purwanto mengaku sengaja datang dari Tangerang untuk ikut mengantarkan jenazah Paku Buwono XIII ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Wawancara kami dengan KPH Joyo Hadi, SE. ( Bupati Juru kunci Makam Imogiri )
Menjelaskan bahwa pemakaman ini sifatnya sementara jenazah akan di makamkan di sebelah barat makam Ayahandanya, sambil menunggu membangun Kedaton baru untuk Sri Susuhunan Paku Buwono XIII, tegas nya, ( ** suarspb / Jenar )

Pengaduan Komunitas Seniman musik,Malioboro ke LBH Rajawali Mas

Komunitas Seniman musik,Malioboro mengadukan nasib mereka kepada Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Rajawali Mas,yang diwakili dari beberapa anggota komunitas yang beresional,mt,kdk,bn,sl yg datang lasung kekantor LBH RAJAWALI MAS. setelah menerima teguran dan larangan dari UPT Malioboro terkait aktivitas mengamen keliling di kawasan Malioboro, Yogyakarta.

 

Para seniman jalanan ini merasa kebijakan tersebut membatasi ruang berekspresi dan mengancam sumber penghidupan mereka yang selama ini bergantung pada kegiatan seni di ruang publik.

 

Dalam pertemuan pengaduan yang berlangsung secara terbuka dan humanis, para seniman menyampaikan keresahan mereka dengan harapan adanya pendampingan hukum dan dialog konstruktif dengan pihak pemerintah. LBH Rajawali Mas menerima pengaduan ini sebagai bagian dari komitmennya untuk membela hak-hak warga, termasuk hak berekspresi, berkesenian, dan mencari nafkah secara layak di ruang publik,tutur Ketua LBH RAJAWALI MAS KHARIS AMARULLAH S.H.

 

Ketua LBH Rajawali Mas menyampaikan bahwa penataan kawasan Malioboro seharusnya tidak mematikan kreativitas rakyat kecil, melainkan menciptakan ruang harmoni antara kebijakan tata kota dan keberlangsungan seni jalanan yang menjadi identitas kultural Yogyakarta.

 

Langkah selanjutnya, LBH Rajawali Mas akan melakukan kajian hukum dan sosial terkait dasar kebijakan larangan tersebut serta mendorong dialog mediasi antara UPT Malioboro, Pemerintah Daerah, dan komunitas seniman agar tercipta solusi yang adil, manusiawi, dan berperspektif kebudayaan.

 

LBH Rajawali Mas menegaskan, perjuangan ini bukan semata soal izin mengamen, tetapi juga tentang pengakuan terhadap eksistensi seniman jalanan sebagai bagian dari denyut nadi budaya dan ekonomi rakyat Yogyakarta.

sampai berita ini dimuat pihak upt malioboro,belum bisa dihubungi.

Disisi lain,Ketua Umum Yayasan YPK RAJAWALI MAS KRISNA TRIWANTO,menanggapi persoalan ini,pihak upt malioboro terlalu berlebiha,melarang kawan – kawan seniman jalanan malioboro,tapi,tidak ada solusi yang baik,untuk kawan – kawan seniman area kawasan malioboro.

jika kawan – kawan seniman jalanan kawasan maliobo ini,dikelola dengan baik,bisa menjadi daya tarik wisata kawasan malioboro juga bisa dilibatkan,turut serta menjaga keamanan & kenyamanan dikawasan malioboro,tuturnya saat disamperin awak media.

 

repoter.nita

Ret ret Jurnalis di Wonosobo 

Wonosobo – Sebanyak 20 wartawan dari berbagai media pers online yang tergabung dalam Ikatan Wartawan Online Indonesia (IWO I) dari Kabupaten Sleman, DIY, resmi mengikuti ret ret dan touring setelah dibuka secara resmi oleh Ketua DPD IWO Indonesia Sleman, Yupiter Omeh di Kabupaten Wonosobo, Jumat (24/10/2025) malam.

Forum ini dihadiri oleh Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Wonosobo,

Sri Fatonah Werdiyanti Ismagil, S.Sos, MM, Kasdim 0707/Wonosobo, Mayor Arh Siswoto Nurharjo, Penasehat IWOI Dr Haryadi Baskoro, MA, M.Hum dan Purdiyanto, M.Kom serta Eunike Martanti , sebagai Moderator acara Suarno.SPb , dan MC Nuning,

pembukaan seremoni ret ret yang dilaksanakan di Hotel Kledung Pass dan Restaurant

Pemilik Hotel Kledung Pass Hotel dan Restaurant Wonosobo, Eunike Martanti menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada rombongan DPD IWO I Kabupaten Sleman DIY memilih hotel sebagai tempat kegiatan ret ret di Wonosobo. karena lokasi ini strategis diapit oleh dua Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing .

Eunike Martsnti pemilik hotel sejak berdiri tahun 1958. Usaha ini merupakan usaha lintas generasi yang awalnya telah dirintis oleh orang tuanya.

Bicara mengenai eksistensi Kledung Pass Hotel dan Restaurant seiring mulai menjamurnya hotel dan restaurant di Wonosobo, Eunike mengakui bahwa Kledung Pass Hotel dan Restaurant sudah memiliki pelanggan sendiri khusus dari Wonosobo sendiri dan sekitar, dari Jakarta, Jawa Timur, Semarang dan DIY.

“Bisa bertahan sampai saat ini dan eksis karena selalu ada inovasi. Serta memiliki pangsa pasar sendiri, artinya hotel ini sudah memiliki pelanggan sendiri. Kita juga ada program paket pelajar dengan harga pelajar,” ujar Eunike.

Sementara itu, Fatonah Ismangi menyambut baik kegiatan ret ret IWO Indonesia Kabupaten Sleman di Wonosobo.

“Selamat datang di Wonosobo. Rekan rekan media IWO Indonesia Kabupaten Sleman DIY, bantu kami untuk promosi daerah ini,” katanya.

Ia mengajak rekan rekan jurnalis dari IWO Indonesia agar tidak lupa berfoto-foto , mengabadikan momen yang indah di Kabupaten Wonosobo. daerah ini memiliki banyak wisata kuliner, pemandangan alam yang indah, jalan yang berkelok-kelok

dan udaranya sejuk,

“Semoga kedatangan rombongan jurnalis IWO I di Wonosobo ini bisa membawa dampak positif bagi masyarakat secara luas. Karena jurnalis-lah yang bisa menyampaikan informasi tentang Wonosobo kepada masyarakat Indonesia,” tandas Bu Fatonah.

(* Suarno,SPb *,)

LPKSM YPK Rajawali Mas Terima Pengaduan Konsumen Koperasi yang Kesulitan Mencairkan Deposito

Yogyakarta, 14 Oktober 2025 — Pada hari Selasa (14/10), Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat (LPKSM) YPK Rajawali Mas menerima pengaduan dari salah satu konsumen koperasi yang mengeluhkan kesulitan dalam pengambilan dana tabungan deposito miliknya.Aduan diterima lasung Sekjend LPKSM sdr Kharis Amrullah S.H.

Dalam aduannya, konsumen menyampaikan bahwa upaya untuk mencairkan simpanan tersebut telah dilakukan berulang kali, namun hingga kini belum memperoleh kejelasan maupun solusi dari pihak koperasi.

Menanggapi laporan tersebut, Tim Kabid Jasa ABDUL RAHMAN S.H.,LPKSM YPK Rajawali Mas segera melakukan penerimaan berkas pengaduan, klarifikasi awal, dan pendampingan hukum konsumen guna memastikan hak-hak nasabah terlindungi sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen,dan sesuai UU No.25 th 1992 tentang Koperasi.Yang telah menerima disposisi dari Ketum LPKSM YPK RAJAWALI MAS sdr KRISNA TRIWANTO S.H.

LPKSM YPK Rajawali Mas berkomitmen untuk terus menjadi mitra Pemerintah dan masyarakat dalam memperjuangkan hak-hak konsumen yang dirugikan oleh pelaku usaha, termasuk lembaga keuangan atau koperasi,juga perbankan dan kasus – kasus konsumen yang lain,misal ada dugaan mal praktek dari rumah sakit,atau ada sengketa terkait jual beli perumahan.

“Kami membuka pintu bagi masyarakat yang mengalami permasalahan serupa untuk segera melapor agar dapat kami bantu dan dampingi secara profesional,” ujar Ketua Umum LPKSM YPK Rajawali Mas,Krisna Triwanto S.H.,yang masih menitih study S2 / Magister Hukum di Universitas Jana Badra juda berprofesi sebagai advokat muda.

Jika Anda mengalami kendala dalam mencairkan simpanan atau mengalami perlakuan tidak adil dari pihak koperasi maupun pelaku usaha lainnya,

💬 Segera hubungi LPKSM YPK Rajawali Mas untuk mendapatkan pendampingan dan solusi yang tepat.

repoter : nita

Bupati Sleman Dampingi Gubernur DIY Tinjau TPS3R dan TPST di Wilayah DIY*

Sleman – Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X bersama dengan Bupati/Walikota se Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan tinjauan ke beberapa titik Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) dan Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) diantaranya TPS3R Kranon Kota Yogyakarta, TPST Bawuran Bantul dan TPST Tamanmartani Sleman, Selasa (21/10)

Bupati Sleman, Harda Kiswaya turut mendampingi Gubernur DIY dalam tinjauannya ke beberapa TPST dan TPS3R di wilayah DIY.

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menyampaikan peninjauan ini merupakan tindak lanjut dari Rapat Koordinasi tentang penanganan sampah DIY bersama dengan Bupati dan Walikota yang berlangsung di Kepatihan pada pagi di hari yang sama. Sultan menambahkan dengan meninjau kondisi TPST kedepan pengolahan sampah mampu berjalan optimal dan semakin baik kedepannya.

“Pengolahan sampah yang sudah berjalan ini diharapkan kedepan semakin baik. Saya akan berdiskusi dengan Walikota dan Bupati di DIY sebagai upaya untuk penguatan penanganan sampah agar ada solusi terbaik,” ujarnya

Sementara itu, Bupati Sleman, Harda Kiswaya mengatakan Pemkab Sleman siap berkomitmen dan bekerjasama dengan Pemda DIY dalam upaya penanganan sampah. Harda menambahkan pihaknya juga akan menggandeng dan berkoordinasi dengan pihak swasta dalam pengelolaan sampah terutama di Sleman.

“Pemkab Sleman siap bekerjasama dan mendukung upaya pengelolan sampah bersama dengan Pemda DIY. Kami yjuga akan menggandeng dan mengkoordinir pihak swasta dalam rangka penanganan sampah khususnya di Sleman,” ujar Harda. ( Suarno.spb.)

FKPRN KSATRIA GARUDA NUSANTARA.Datangi Kesbangpol D.I.Yogyakarta,untuk Klarifikasi

Kabarekspres Yogyakarta_Belum lama ini Badan Kesatuan Bangsa dan Politik atau Bakesbangpol Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dikritisi Ketua Umum Forum Komunikasi Perjuangan Rakyat Nusantara KSATRIA GARUDA NUSANTARA yang tergabung dalam JOGJA DAMAI ( Wadah Komunikasi Ormas – Ormas (, Krisna Triwanto, SH.,Ketua Umum.

Krisna meminta Bakesbangpol DIY untuk mewadahi semua organisasi kemasyarakatan baik yang memiliki badan hukum atau yang belum berbadan hukum.

Selain itu, Bakesbangpol DIY harus menjadi wadah pemersatu dan perekat antar organisasi dengan pemerintah.

“Seyogyanya, Bakesbangpol itu menjadi sentral atau wadah pemersatu antar organisasi kemasyarakatan dengan pemerintah. Wujud itu adalah komitmen pemerintah juga dalam menerima masukan atau informasi demi pembangunan kemasyarakatan yang lebih baik kedepannya,” kata Krisna seusai pertemuannya dengan Kepala Bakesbangpol DIY, Lilik Andi Aryanto, Rabu (15/10/2025).

Hal itu disampaikan Krisna buntut giat Rakor Ormas yang digelar Bakesbangpol DIY, pada 14 Oktober 2025. Pada Rakor tersebut, sebanyak tujuh organisasi kemasyarakatan yang diundang.

“Yang saya mau klarifikasi ke Bakesbangpol mengapa hanya tujuh ormas saja yang di undang. Sedangkan yang terdaftar kurang lebih 104 organisasi kemasyarakat.

Tentunya ini menimbulkan polemik atau gejolak. Ada apa dengan Bakesbangpol DIY?,” ungkapnya.

Krisna menjelaskan, setelah klarifikasi tersebut maka pihaknya dengan Bakesbangpol telah menyepakati beberapa hal. Bakesbangpol DIY wajib mendata Ormas yang berbadan hukum atau tidak.Bahwa minta Krisna, Bakesbangpol juga diminta agar mengundang kembali acara Rakor pada agenda berikutnya, dengan tanpa mengecualikan Ormas lainnya. Bakesbangpol DIY akan mengagendakan pada Desember 2025 mendatang.

Selain itu, disepakati juga agar setiap perwakilan Ormas wajib masuk di aplikasi Whatsapp Grup dengan nama FKOK atau Forum Komunikasi Organisasi Kesbangpol DIY.

“Bahwa FKOK hanya sebagai wadah komunikasi ormas,tidak ada kepengurusan seperti ketua,sekretaris,bendahara,cukup dibuat kordinator kolektif. Semua duduk bersama.”

“Bersama ormas dan Kesbangpol membangun komunikasi yang baik untuk kedamaian Jogja dan kesejahteraan warga masyarakat,” pungkasnya.

Kepala Bakesbangpol DIY, Lilik Andi Aryanto saat dikonfirmasi menyampaikan klarifikasinya. Pihaknya tidak melibatkan semua Ormas hadir pada Rakor 14 Oktober lalu dikarenakan keterbatasan anggaran dan bergulir.

“Atas nama Bakesbangpol saya mohon maaf atas ketidaknyamanannya. Saya ingin sampaikan, bahwa rakor kemarin yang diselenggarakan hanya mengundang tujuh Ormas. Hal itu dikarenakan keterbatasan anggaran, dan bergilir. Artinya semua Ormas ada kesempatan mengikuti rakor tersebut,” ujar Lilik.

repoter : nita

Polda DIY Gelar Upacara Peringatan Ulang Tahun Ke-80 RI Tahun 2025

Yogyakarta – Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (Polda DIY) peringati Hari Ulang Tahun Ke-80 Republik Indonesia tahun 2025 yang digelar secara khidmat di Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu (17/8/2025).

Pada penyelenggaraan HUT Ke-80 RI, Kapolda DIY Irjen Pol Anggoro Sukartono, S.I.K. bersama beberapa pejabat utama Polda DIY mengikuti Upacara Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI di Halaman Istana Kepresidenan Yogyakarta. Upacara ini diikuti pula oleh jajaran Forkopimda DIY, TNI, serta para tokoh masyarakat.

Polda DIY juga menyelenggarakan upacara di Halaman Mapolda DIY. Wakapolda DIY Brigjen Pol Eddy Djunaedi, S.I.K. bertindak selaku Inspektur Upacara, dengan diikuti Pejabat Utama Polda DIY, seluruh personel Polri, dan ASN yang turut serta dengan penuh kedisiplinan dan rasa nasionalisme yang tinggi.

Mengusung tema “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”, upacara menjadi refleksi bersama tentang peran Polri, khususnya Polda DIY, dalam menjaga persatuan dan kedaulatan bangsa sekaligus memastikan terciptanya keamanan dan ketertiban demi kesejahteraan rakyat.

Kabidhumas Polda DIY Kombes Pol Ihsan, S.I.K. menegaskan bahwa semangat peringatan Ulang Tahun Ke-80 RI tahun ini menjadi energi baru bagi Polda DIY untuk semakin memperkuat pengabdian kepada masyarakat.

“Melalui momentum HUT Ke-80 RI ini, Polri (Polda DIY) berkomitmen memperkokoh soliditas internal sekaligus mempererat sinergi dengan TNI, pemerintah daerah, dan seluruh elemen bangsa. Kehadiran Polri harus selalu dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, baik melalui pelayanan, perlindungan, maupun upaya menjaga stabilitas keamanan. Hal ini sejalan dengan tema nasional tahun ini, Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju,” ujar Kombes Pol Ihsan.

Dengan semangat kemerdekaan yang ke-80 tahun, Polda DIY meneguhkan tekad untuk terus melangkah bersama rakyat, menjaga persatuan, dan memberikan pengabdian terbaik demi mewujudkan Indonesia yang semakin maju dan sejahtera. “Dirgahayu Republik Indonesia”,pungkas Kombes Pol Ihsan (* Suarno * )