Komisi DPRD DIY Terima audensi BeraamaPaguyuban Musisi Malioboro Yogyakarta

Paguyuban Musisi Malioboro Yogyakarta Diterima Audiensi oleh Komisi D DPRD DIY, Bahas Larangan Mengamen dan Penyitaan Alat Musik

Yogyakarta, 13 November 2025 — Paguyuban Musisi Malioboro Yogyakarta (PMMY) melakukan audiensi dengan Komisi D DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada Rabu (13/11), untuk menyampaikan aspirasi terkait larangan mengamen keliling di kawasan Malioboro serta penyitaan alat musik milik para pengamen.

Audiensi diterima langsung oleh Wakil Ketua Komisi D DPRD DIY, Bapak Anton Prabu Semendawai, S.H., M.Kn., Hadir dalam kesempatan tersebut Agus Kopakafia selaku Ketua PMMY, Boyni Kristianto selaku Sekretaris PMMY, serta sejumlah anggota paguyuban. PMMY juga didampingi oleh LBH Rajawali Mas, yakni Abdul Rahman, S.H. dan Rahman dari bidang advokasi.

Dalam audiensi itu, PMMY menyampaikan keberatan atas kebijakan larangan mengamen keliling di kawasan Malioboro dan penyitaan alat musik (gitar) oleh UPT Kawasan Cagar Budaya Malioboro. Mereka juga menyayangkan pernyataan Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Ibu Yeti, yang disebut mengatakan bahwa “alat mengamen itu sampah semua.”

Turut hadir dalam forum tersebut perwakilan Dinas Kebudayaan DIY (Disbud DIY), yaitu Bapak Indro, yang menyampaikan bahwa dalam proses penataan pengamen harus dilakukan dengan hati-hati dan mempertimbangkan aspek sosial budaya.

Perwakilan dari Satpol PP DIY menjelaskan bahwa hingga saat ini belum ada perda khusus yang mengatur larangan pengamen, melainkan hanya ada perda tentang penataan gelandangan dan pengemis.

Sementara itu, UPT Kawasan Cagar Budaya, diwakili oleh Ibu Anggi dan didampingi Satpol PP Kota Yogyakarta, menjelaskan bahwa larangan mengamen keliling di Malioboro merupakan perintah lisan dari Wali Kota Yogyakarta yang mulai diberlakukan sejak 7 Oktober 2025. Ia juga menyebutkan bahwa pihaknya telah melakukan pendataan terhadap 116 pengamen “by name” dan menyediakan tujuh titik lokasi resmi mengamen, yaitu lima titik di kawasan Malioboro dan dua titik di Jalan Mangkubumi.

Menanggapi hal tersebut, Anton Prabu Semendawai menilai bahwa pengamen di Malioboro seharusnya dibina dan diberi wadah yang layak, bukan dilarang sepihak.Bahwa akan diadakan rapat kordinasi gabungan dengan dinas – dunas yang terkait dan Paguyuban Musisi Malioboro Yogyakarta,agar masalah ini,segera selesai ada jalan terbaiknya,mendekati keadilan,tutur Bpk Anton Prabu,panggilan akrabnya.

> “Tidak pantas seorang pejabat menyebut alat musik pengamen sebagai sampah. Di negara maju pun pengamen tetap ada dan menjadi bagian dari budaya jalanan. Larangan secara lisan ini juga tidak memiliki dasar hukum. Kami meminta agar alat musik yang disita segera dikembalikan,” tegas Anton Prabu.

Sementara itu, Krisna Triwanto, S.H., Ketua Yayasan YPK Rajawali Mas, yang turut mendampingi PMMY, menyampaikan bahwa para pengamen sebelumnya sudah bersilaturahmi dengan Wali Kota Yogyakarta. Dalam pertemuan tersebut, disepakati bahwa pengamen masih diperbolehkan mengamen keliling, dengan catatan ikut menjaga ketertiban, kenyamanan, dan keamanan kawasan Malioboro.

> “Pak Wali bahkan berencana membuat payung hukum dalam bentuk peraturan wali kota (Perwal) untuk melindungi para pengamen, serta menyiapkan anggaran melalui Perda Istimewa (Perdais) guna mendukung tambahan penghasilan mereka. Kalau dibina dengan baik, pengamen justru bisa menjadi daya tarik wisata Malioboro,” ujar Krisna.

Krisna juga menyoroti proses pendataan pengamen yang dilakukan oleh pihak UPT Cagar Budaya,dan Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, karena dinilai tidak terbuka dan tanpa sosialisasi.

Hal senada disampaikan Sudarmanto, koordinator lapangan PMMY. Ia mempertanyakan keabsahan data yang menyebut adanya 116 pengamen, karena menurutnya selama periode 2020–2025 jumlah pengamen yang aktif di kawasan Malioboro hanya sekitar 55 orang, termasuk rombongan Girli dan para pengamen tunanetra.

> “Kami heran, dari mana data 116 itu muncul. Karena jumlah kami tidak sebanyak itu,” ungkapnya.

Audiensi ini diharapkan menjadi langkah awal untuk menemukan solusi yang adil dan manusiawi bagi para musisi jalanan Malioboro, agar tetap bisa berkarya tanpa kehilangan ruang hidup di jantung wisata Yogyakarta tersebut.

 

repoter : nt

Peningkatan Taman Desa Anak-Anak di Desa Mujur, Kroya, Cilacap Segera Terwujud


Mujur, Kroya, Cilacap – Pemerintah Desa Mujur, Kecamatan Kroya, Kabupaten Cilacap, akan segera merealisasikan program peningkatan taman desa anak-anak. Kegiatan ini dijadwalkan mulai dilaksanakan pada hari Rabu, 12 November 2025.

Taman desa yang berlokasi di sebelah barat lapangan Desa Mujur ini akan dibangun dengan volume 12 meter x 15 meter x 0,15 meter. Total anggaran yang dialokasikan untuk proyek ini adalah sebesar Rp 25.000.000, yang bersumber dari Dana Desa (DD) tahun anggaran 2025.

Pelaksanaan proyek ini dipercayakan kepada TB Mekar Jaya, dengan harapan dapat memberikan hasil yang berkualitas dan sesuai dengan harapan masyarakat.

Kepala Desa Mujur, Suwardi, menyatakan bahwa pembangunan taman desa ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan fasilitas publik dan ruang bermain yang aman dan nyaman bagi anak-anak di Desa Mujur. “Kami berharap dengan adanya taman desa ini, anak-anak dapat memiliki tempat yang layak untuk bermain dan belajar, sehingga dapat mendukung tumbuh kembang mereka secara optimal,” ujarnya.

Tim TPK Desa Mujur, yang diketuai oleh Amin, akan mengawasi jalannya proyek ini untuk memastikan kualitas dan ketepatan waktu pelaksanaan. “Kami akan berupaya semaksimal mungkin agar proyek ini dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat Desa Mujur,” kata Amin.

Dengan adanya taman desa anak-anak ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Desa Mujur, khususnya bagi generasi muda.(Mugi ir)

Musrenbangdes Desa Sikampuh Tahun 2026 Fokus pada Pembangunan Berkelanjutan

Kroya, Cilacap – Pemerintah Desa Sikampuh, Kecamatan Kroya, Kabupaten Cilacap, menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes) untuk Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa) tahun 2026 pada hari Rabu, 12 November 2025. Acara yang berlangsung di balai desa ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat dan pemangku kepentingan.

Musrenbangdes dibuka dengan doa dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, diikuti dengan sambutan dari Ketua BPD Arif Munarto. Dalam sambutannya, Arif menekankan pentingnya partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat dalam merumuskan program pembangunan desa yang sesuai dengan kebutuhan riil.

Kepala Desa Sikampuh, Misno Amin, dalam paparannya menyampaikan apresiasi atas kehadiran dan kontribusi seluruh undangan. Ia juga memaparkan visi dan misi pembangunan desa untuk tahun 2026, dengan fokus pada peningkatan infrastruktur, pemberdayaan ekonomi masyarakat, peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan, serta pelestarian lingkungan.

Camat Kroya, Budi Narimo, S.Sos., M.Si., turut hadir dan memberikan sambutan. Beliau mengapresiasi inisiatif Desa Sikampuh dalam menyelenggarakan Musrenbangdes sebagai wadah partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan. Budi Narimo juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah desa, kecamatan, dan kabupaten dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan merata.

Sekretaris Desa, Futihati Fausiah, memaparkan secara detail usulan program dan kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun 2026. Usulan tersebut merupakan hasil dari serangkaian diskusi dan musyawarah di tingkat RT/RW, kelompok masyarakat, serta masukan dari berbagai pihak.

Acara ini dihadiri oleh Forkopincam Kroya, tokoh masyarakat, perwakilan karang taruna, Tim Penggerak PKK (TPPKK), Bidan Desa, kader posyandu, serta perwakilan RT/RW se-Desa Sikampuh. Kehadiran beragam elemen ini menunjukkan komitmen bersama untuk membangun Desa Sikampuh yang lebih baik.

Musrenbangdes ini diharapkan dapat menghasilkan RKP Desa yang aspiratif, realistis, dan implementatif, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Sikampuh secara berkelanjutan.(Mugi ir)

Karanggintung Gelar Musdes Pembentukan Panitia Pengisian Perangkat Desa

Karanggintung, Gandrungmangu – Pemerintah Desa Karanggintung, Kecamatan Gandrungmangu, Kabupaten Cilacap, menggelar Musyawarah Desa (Musdes) pada hari Selasa, 11 November 2025, bertempat di balai desa setempat. Agenda utama Musdes kali ini adalah pembentukan panitia pengisian perangkat desa, yang meliputi posisi Kasi Pelayanan dan Kepala Dusun Karanggintung.

Acara dihadiri oleh Kepala Desa Karanggintung, Turmono, beserta jajaran Forkopincam Gandrungmangu, tokoh masyarakat, perwakilan karang taruna, Tim Penggerak PKK (TPPKK), anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD), ketua RT/RW, dan anggota Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas).

Musdes diawali dengan doa bersama dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Kepala Desa Karanggintung, Turmono, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya pengisian perangkat desa untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan desa.

Camat Gandrungmangu, Fathan Ady Chandra, S.STP, MM, turut memberikan sambutan dan arahan. Beliau menekankan agar panitia yang terbentuk nantinya dapat bekerja secara profesional, transparan, dan akuntabel dalam melaksanakan seluruh tahapan pengisian perangkat desa.

Sambutan juga disampaikan oleh perwakilan Kapolsek dan Danramil 10/Gandrungmangu. Sekcam Gandrungmangu, Tuyas, SE, hadir untuk memberikan sosialisasi mengenai mekanisme dan tahapan pengisian perangkat desa sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Musdes berjalan dengan lancar dan menghasilkan susunan panitia pengisian perangkat desa yang disepakati oleh seluruh peserta. Diharapkan, dengan terbentuknya panitia ini, proses pengisian perangkat desa dapat segera dilaksanakan dan menghasilkan perangkat desa yang berkualitas serta mampu memberikan kontribusi positif bagi kemajuan Desa Karanggintung.(Mugi ir)

Deklarasi Sekolah Siaga Kependudukan dan Gelar Artistics Fest Simpati

SMP Negeri 1 Bawang Deklarasi Sekolah Siaga Kependudukan dan Gelar Artistics Fest Simpati Selama 2 Hari

BANJARNEGARA — kabarekapres.co.id//SMP Negeri 1 Bawang deklarasikan diri sebagai Sekolah Siaga Kependudukan (SSK). Yang dilanjutkan dengan menggelar Artistics Fest Simpati 2025 selama dua hari, 7–8 November 2025 di halaman sekolah.

Kegiatan diawali dengan apel pagi yang diikuti seluruh siswa, guru, dan tenaga kependidikan. Kmembacakan deklarasi resmi SSK sebagai komitmen sekolah dalam mengintegrasikan isu kependudukan ke dalam proses pembelajaran, ekstrakurikuler, serta budaya sekolah.

Turut hadir dalam kegiatan ini Kepala Dindikpora Banjarnegara Teguh Handoko S.Sos, Kepala Dinas Kominfo Sagiyo SIP, Dispermades PPKB, Disparbud, Camat Bawang, Kapolsek Bawang, Danramil Bawang, Kepala Puskesmas Bawang, Camat Bawang, serta Ketua Komite Sekolah. Mereka kemudian menandatangani deklarasi sebagai simbol penguatan sinergi antara sekolah, pemerintah, dan masyarakat dalam mewujudkan sekolah yang sadar kependudukan.

Kepala SMP Negeri 1 Bawang, Joko Catur Subiyanto, mengatakan SSK adalah bagian dari upaya memperkuat peran satuan pendidikan dalam menghadapi isu-isu kependudukan serta membangun budaya literasi seni di kalangan peserta didik.

Dalam deklarasinya, SMP Negeri 1 Bawang menyampaikan tiga komitmen utama sebagai Sekolah Siaga Kependudukan, yakni: Pertama, mendukung penuh program pemerintah terkait pengendalian kuantitas dan peningkatan kualitas penduduk. Kedua, mengintegrasikan pendidikan kependudukan, kesehatan reproduksi, dan pembangunan keluarga ke dalam kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler, ketiga : Membentuk karakter siswa agar memiliki wawasan kependudukan dan kesadaran berencana menuju Indonesia Emas 2045.

Sementara itu, Kepala Dindikpora Banjarnegara Teguh Handoko menyampaikan bahwa program SSK diharapkan dapat menjadi wadah pembentukan karakter siswa yang peduli terhadap isu kependudukan, kesehatan reproduksi, gender, dan pembangunan berkelanjutan.

“Sekolah adalah juga menjadi pusat pendidikan kognitif, tetapi juga edukasi positif tentang kependudukan, kesehatan dan lainnya, yang berdampak tidak hanya bagi siswa, tetapi juga lingkungan sekitar,” ujar Teguh.

Selain deklarasi SSK, sekolah juga menyelenggarakan Artistics Fest Simpati 2025, yaitu pameran seni rupa karya siswa kelas 9 sebagai bagian dari tugas akhir pembelajaran Seni Rupa. Pameran dibuka dengan pengguntingan pita oleh Camat Bawang Ahmad Qudasi. Ajanga ini menjadi ruang apresiasi bagi siswa yang memiliki minat dan bakat di bidang seni, sekaligus sarana mengekspresikan ide dan nilai-nilai kehidupan melalui karya kreatif.

Pameran juga diintegrasikan dengan lima brand sekolah, yaitu Sekolah Adiwiyata, Sekolah Ramah Anak, Sekolah Siaga Bencana, Sekolah Aman Pangan, dan Sekolah Siaga Kependudukan, sehingga tidak hanya menjadi ajang unjuk karya, tetapi juga media pembentukan karakter, kepedulian sosial, dan kesadaran lingkungan.

Mengusung tema “Belajar dari Warna, Berkarya untuk Dunia”, kegiatan ini diharapkan mampu menghadirkan pembelajaran yang bermakna dan sejalan dengan penguatan 8 Dimensi Profil Lulusan SMP Negeri 1 Bawang.

Saat meninjau pameran, Kepala Dindikpora Banjarnegara memberikan apresiasi terhadap salah satu karya siswa bernama Ena Putri Qurrota Ayun, yang menampilkan lukisan pemandangan mega-mega malam hari dilihat dari pesawat di ketinggian. Ena menjelaskan bahwa karyanya terinspirasi dari pengalaman perjalanan umrah bersama kedua orang tuanya.

Rangkaian kegiatan ini menjadi momentum penting bagi SMP Negeri 1 Bawang untuk memperkuat komitmen pendidikan kependudukan sekaligus mendorong kreativitas peserta didik dalam berkarya dan berprestasi.

Imam jateng

Kemensos Salurkan Bantuan ATENSI untuk Korban Tanah Bergerak di Cilacap

Kemensos Salurkan Bantuan ATENSI untuk Korban Tanah Bergerak di Cilacap, Momentum Hari Pahlawan 2025

Cilacap, 10 November 2025 – Kementerian Sosial (Kemensos) RI melalui Sentra “Satria” Baturraden menyalurkan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) bagi korban bencana tanah bergerak di Desa Karanggintung, Kecamatan Gandrungmangu, Kabupaten Cilacap. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Pahlawan 2025, sebagai wujud kepedulian dan hadirnya negara bagi masyarakat yang membutuhkan.

Kepala Desa Karanggintung, Turmono, menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan. “Bantuan ini sangat berarti bagi warga kami yang terdampak bencana. Kami sangat mengapresiasi perhatian dan dukungan dari Kemensos,” ujarnya.

Bantuan ATENSI diberikan kepada 20 penerima manfaat. Rinciannya, 17 orang menerima bantuan berupa sembako dan kasur untuk memenuhi kebutuhan dasar. Sementara itu, 3 penerima manfaat lainnya mendapatkan bantuan kewirausahaan berupa 18 ekor entok (itik manila) sebagai modal usaha.

Tim Kemensos yang hadir dalam penyaluran bantuan ini terdiri dari Siska, Merlin, Aji Maulana, Sulis Haryoko, dan Trina Jatmika. Sekretaris Desa Karanggintung, Aris, turut hadir sebagai fasilitator desa yang membantu kelancaran kegiatan.

Diharapkan, bantuan ini dapat meringankan beban para korban bencana tanah bergerak dan memberikan semangat baru untuk bangkit. Kemensos berkomitmen untuk terus hadir dan mendampingi masyarakat yang membutuhkan uluran tangan, khususnya dalam situasi darurat dan pemulihan pascabencana.(Mugi ir)

Pengamen Datangi Kantor UPT Kebudayaan, Protes Larangan Mengamen

Pengamen Datangi Kantor UPT Kebudayaan, Protes Larangan Mengamen di Kawasan Malioboro

Yogyakarta, 5 November 2025 — Sejumlah pengamen Malioboro yang tergabung dalam PAGUYUBAN MUSISI MALIOBORO YOGYAKARTA,yang diKetuai JOHAN MUSLIMIN, mendatangi kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kebudayaan Kota Yogyakarta pada Rabu (5/11/2025) siang, untuk memprotes kebijakan pelarangan aktivitas mengamen di kawasan Malioboro yang baru-baru ini diberlakukan oleh pihak UPT. Para pengamen datang dengan pendampingan dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Rajawali Mas,Pimpinan KHARISMAN AMARULLAH S.H.,

Kedatangan para pengamen ini merupakan buntut dari aksi petugas UPT yang sebelumnya menyita beberapa alat musik, termasuk gitar, milik para pengamen yang beraktivitas di kawasan wisata ikonik tersebut. Mereka menilai tindakan tersebut berlebihan dan tidak sesuai dengan kesepakatan yang sebelumnya telah mereka capai bersama Pemerintah Kota Yogyakarta,tutur Roni Kristianto

Salah satu perwakilan pengamen, Agus Kopakapia (44), mengatakan bahwa mereka telah bertemu langsung dengan Wali Kota Yogyakarta beberapa waktu lalu. Dalam pertemuan itu, wali kota Yogyakarta Bp.dr Hasto,disebut memperbolehkan aktivitas mengamen secara keliling di sepanjang Malioboro, dengan catatan dilakukan secara tertib, sopan, dan tidak mengganggu pengunjung.

> “Kami sudah sepakat dengan Pak Wali Kota dr Hasto. Kami boleh mengamen asal tertib. Tapi sekarang malah dilarang total dan alat kami disita. Ini tidak adil,” ujar AGUS KOPAKAPIA wakil Ketua PMMY.

Pertemuan antara perwakilan pengamen dan pihak UPT Kebudayaan dijadwalkan berlangsung hari ini, Rabu (5/11/2025) pukul 13.00 WIB di kantor UPT setempat. Namun, menurut informasi, Kepala UPT Kebudayaan Kota Yogyakarta, Bu Anggi, masih bersikeras mempertahankan larangan tersebut dengan alasan menjaga ketertiban dan kenyamanan wisatawan di kawasan Malioboro.Namun mengembalikan Gitar Milik Adi & Arif,setelah didesak oleh Paguyuban Musisi Maliobro Yogyakarta,untuk mengembalikam alat tersebut.

> “Kami hanya menjalankan kebijakan untuk menjaga Malioboro sebagai kawasan wisata budaya yang tertib dan nyaman. Aktivitas mengamen sering menimbulkan kerumunan dan gangguan,” kata Bu Anggi saat dikonfirmasi wartawan.

Sementara itu, pihak LBH Rajawali Mas menilai kebijakan tersebut tidak memiliki dasar hukum yang kuat dan cenderung diskriminatif. LBH menegaskan akan mendampingi para pengamen hingga ada kejelasan dan keadilan bagi para seniman jalanan yang tergabung dalam PAGUYUBAN MUSISI MALIOBORO YOGYAKARTA.

> “Mereka bukan pelanggar hukum. Mereka seniman jalanan yang menghidupi keluarganya dengan cara yang bermartabat. Kami akan terus advokasi agar hak mereka diakui,” ujar Abdul Rahman S.H.,sekretaris LBH RAJAWALI MAS, kuasa hukum dari LBH Rajawali Mas.

Hingga berita ini diturunkan, pertemuan antara pengamen dan pihak UPT Kebudayaan Kota Yogyakarta masih berlangsung. Para pengamen berharap hasil pertemuan bisa menghasilkan solusi terbaik tanpa harus menghapus ruang ekspresi bagi seniman jalanan di Malioboro.

disisi lain Ketua Yayasan YPK RAJAWALI MAS sebagai Pembina LBH RAJAWALI MAS,menyayangkan tindakkan arogansi,Kepala UPT Kebudayaan Bu Anggi,yang membenturkan kawan- kawan PMMY dengan grub pengamen lain,yang diundang dalam acara klarifikasi tersebut,yang dimana,acara tersebut,khusus klarifikasi Paguyuban Musisi Maliobro Yogyakarta dengan UPT Kebudayaan Kota Yogyakarta.Ini sama,saja mau membuat keramaian antara komunitas pengamen,yang berada dikawasan malioboro.Seharusnya Kepala UPT Kebudayaan Kota,lebih bijaksana,sebagai menjaga,keamanan,kenyaman bersama dikawasan malioboro apalagi dibawah naungan Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta,jadi lebih mengutamakan tepo seliro dan kearifan lokal.Peraturan dibuat bukan untuk membunuh ekpresi pekerjaan seseorang,tapi lebih untuk menjaga harmonisasi dan kedamaian serta kesejahteraan rakyat,wong pengamen ini profesi,pekerjaan sementara/ adhoc juga semua pengamen malioboro warga kota Yogyakarta sendiri,tuturnya pada awak media.

repoter.nt

Paguyuban Musisi Malioboro Yogyakarta Datangi Kantor Walikota Yogyakarta.

Rabu 5 November 2025,Perwakilan Pengamen Malioboro yang tergabung dalam Paguyuban Musisi Malioboro Yogyakarta,mengadukan nasibnya,ke Walikota Yogyakarta,terkait ada larangan mengamen dikawasan malioboro dan penyitaan gitar oleh UPT Kebudayaan Yogyakarta, Kepala UPT nya,Bu Anggi.
Dalam aduannya,Paguyuban Musisi Malioboro Yogyakarta keopen house ( yang ada tiap hari rabu dari j 05.00 – 09.00 ),Walikota Yogyakarta,didampingi Pembina LBH RAJAWALI MAS, KRISNA TRIWANTO S.H.
Perwakilan Paguyuban sdr Boyni sekretaris PMMY,menyampaikan kami mengamen dengan tertib dan sopan,dan ini satu – satu untuk menghidupi keluarga kami,jika kami suruh menunggu,otomatis anak istri saya mau saya beri makan apa,tuturnya?
diimbuhkan sdr Agus,kami mengamen dikawasan malioboro sudah lama,kenapa tiba – tiba pada 7 Oktober 2025 kami dilarang mengamen dimalioboro tanpa ada pemberi tahuan dahulu,bukan kami menolak diberikan titik – titik tertentu untuk mengamen,tapi kami sudah biasa mengamen biasa keliling dan pengunjung malioboro tidak keberatan.

Krisna Triwanto menyampaikan,pengamen ini,tidak jadi keinginan dari awal mengamen,dikarenakan susahnya lapangan kerja,jadi mereka mengamen,dan belum bisanya pemerintah kota,untuk menyediakan lapangan kerja yang layak buat warga masyarakat kota Yogyakarta.Hadirnya pengamen dimalioboro,ini jika dikelola dengan baik dan dibina,bisa,jadi juga jadi daya tarik wisata dan sebagai hiburan alternatif.

Disisi lain,Walikota Yogyakarta yang akrab dipangil Bp dr Hasto,menyampaikam,memang ada arahan dari kami untuk menertibkan pengamen,tapi bukan terus dilarang saklek tidak boleh mengamen.
kami sediakan 7 titik untuk,mengamen dari titik nol sampe Tugu Yogyakarta.Dan kedepanya untuk menambah pemasukkan kami minta dinas kebudayaan untuk menganggarkan danais untuk honor kawan- kawan yang mengamen yang sudah terdata sudah ada 110an pengamen dari kawasan malioboro sampe mangkubumi,Tugu Yogyakarta.

Bahwa diakhir pengaduan dan diskusinya kawan – kawan Paguyuban Musisi Maliobro Yogyakarta dengan Bp dr Hasti,ada berapa hal yang disepakati,pertama,kawan – kawan PMMY boleh mengamen keliling dengan catatan,ikut menjaga keamanan,kenyamanan malioboro,dan tidak boleh ada pengamen baru,masuk dikawasan malioboro,yang mengamen keliling dibatasi tidak boleh serentak semua bersamaan mengamen,tercatat anggota PMMY sekitar 30 anggota,Walikota Yogyakarta,akan mencarikan payung hukum pengamen dimalioboro dengan perwal,dan bisa dimulai dengan surat edaran kepada dinas – dinas terkait.
Disisi lain,Sudarmanto,menyayangkan,ada pengamen baru yang dimasukkan oleh dinas kebudayaan dan upt.

repoter nt.

Lokakarya Tingkatkan Kapasitas Koperasi Desa dalam Budidaya Sidat di Cilacap

Cilacap, [ 6 November 2025 ] – Kementerian Koperasi Republik Indonesia, bekerja sama dengan Dinas Koperasi Kabupaten Cilacap, sukses menyelenggarakan lokakarya fasilitasi penguatan jaringan usaha Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih se-Kabupaten Cilacap. Acara yang berlangsung di Desa Kaliwungu, Kecamatan Kedungreja, dari tanggal 5 hingga 7 November 2025.

Fokus utama lokakarya adalah memberikan pelatihan intensif mengenai budidaya sidat kepada para peserta, yang merupakan perwakilan dari berbagai koperasi desa. Pelatihan ini diadakan di Koperasi Mina Sidat Bersatu, yang dikenal sebagai pusat budidaya sidat terkemuka di wilayah tersebut.

Selama pelatihan, peserta mendapatkan pengetahuan mendalam tentang berbagai aspek budidaya sidat. Materi yang disampaikan mencakup teknik budidaya dari anakan hingga sidat siap konsumsi, penggunaan kolam yang efektif, serta metode perawatan air yang optimal untuk penangkaran sidat. Selain itu, para peserta juga diberikan edukasi mengenai pengelolaan air dan kolam yang sehat, yang bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan sidat dan meningkatkan hasil panen.

Sebagai Asisten Deputi (Asdep) Akselerasi Jaringan Usaha, Cecep Setiawan memiliki tugas dan fungsi krusial dalam membentuk serta membangun jejaring kerja sama antar koperasi. Fokus utama saat ini adalah pasca pembentukan Koperasi Digital Indonesia Mandiri (KDIP), dengan tujuan agar Koperasi Digital Mandiri Pedesaan (KDMP) memiliki usaha berbasis potensi komoditi unggulan daerah. Di daerah Sragen dan Jawa Tengah, memiliki potensi budidaya sidat menjadi salah satu fokus utama.

Lokakarya yang berlangsung selama tiga hari ini merupakan langkah konkret dalam mewujudkan visi tersebut. Hari pertama diisi dengan pemberian materi mengenai manfaat dan perhitungan budidaya sidat. Hari kedua, peserta diajak untuk melihat langsung proses budidaya sidat, mulai dari pencarian bibit hingga proses panen. Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman mendalam dan praktis kepada para peserta.

Puncak acara adalah business matching, di mana para peserta berkesempatan untuk melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU). Melalui business matching ini, diharapkan terjadi transaksi antara KDMP dan koperasi sidat, menjadikan sidat sebagai objek utama dalam kerja sama bisnis ini.

Harapan dan Dampak Lokakarya, Cecep Setiawan berharap agar 30 KDMP yang hadir dapat memanfaatkan peluang yang diberikan dalam lokakarya ini. Peluang-peluang ini diharapkan dapat menjadi potensi usaha bagi KDMP. Lebih lanjut, hasil dari lokakarya ini diharapkan dapat ditularkan kepada anggota koperasi yang tidak dapat hadir, melalui kegiatan pelatihan atau training.

# Edi.

TMMD Reguler Ke-126 di Cingebul Resmi Ditutup

TMMD Reguler Ke-126 di Cingebul Resmi Ditutup, Sinergi TNI-Masyarakat Wujudkan Pembangunan Merata

Upacara Penutupan TMMD Reguler Ke-126 TA. 2025 Kodim 0701/Bms di Desa Cingebul Sukses Digelar

Pada hari Kamis, 6 November 2025, pukul 09.30-10.15 WIB, bertempat di Lapangan Desa Cingebul, Kecamatan Lumbir, Kabupaten Banyumas, telah dilaksanakan Upacara Penutupan TMMD (TNI Manunggal Membangun Desa) Reguler Ke-126 TA. 2025 Kodim 0701/Bms. Upacara ini mengusung tema “Dengan Semangat TMMD Mewujudkan Pemerataan Pembangunan dan Ketahanan Nasional di Wilayah” dan dihadiri oleh sekitar 1.000 orang.

Brigjend TNI Abdul Haris, S.I.P., M.Si. (Kapok Sahli Pangdam IV/Diponegoro) bertindak sebagai Inspektur Upacara, dengan Letkol Inf Amir Ma’aruf, S.Pd. (Korem 071/WK) sebagai Komandan Upacara.

1. Brigjend TNI Abdul Haris, S.I.P., M.Si. (Kapok Sahli Pangdam IV/Diponegoro)

2. Kolonel Inf. Lukman Hakim, M.Han. (Danrem 071/WK)

3. Bupati Banyumas, diwakili oleh Ka Dinsospermades Kab. Banyumas, Sdr. Arif Triyanto, S.Sos.

4. Kapolresta Banyumas, diwakili oleh AKBP Wahyudi Satriyo Bintoro, S.H., S.I.K., M.Si. (Waka Polresta Banyumas)

5. Letkol Arm Ida Bagus Adi Purnama S.T., M.Han. (Dandim 0701/Bms)

6. Letkol Cba (K) Rr. Sri Harjani E.D.A., E.Sos. (Kasiter Korem 071/WK)

7. Ka SPN Polda Jateng, diwakili oleh AKBP Warsono, S.Sos.

8. Kepala OPD Jajaran Kab. Banyumas

9. Forkompincam Wangon

10. Kades se-Kec. Lumbir

11. Tamu undangan lainnya

– Kompi Babinsa

– Kompi Gabungan Polri, Satpol PP, dan Basarnas

– Kompi Gabungan Ormas

– Kompi Gabungan Pelajar

1. Laporan Pelaksanaan TMMD Reguler Ke-126 TA. 2025 Kodim 0701/Bms oleh Dandim 0701/Bms (Letkol Arm Ida Bagus Adi Purnama S.T., M.Han.)

2. Pelepasan Pita Personel pelaksana TMMD Reguler Ke-126 TA. 2025 Kodim 0701/Bms

3. Penyerahan hasil TMMD Reguler Ke-126 TA. 2025 dari Komandan Satgas TMMD kepada Pemda Kab. Banyumas

4. Pembacaan Amanat Pangdam IV/Diponegoro oleh Inspektur Upacara

5. Penutupan acara TMMD Reguler Ke-126 TA. 2025 secara simbolis dengan pemukulan gong oleh Inspektur Upacara

6. Pembacaan Doa

Upacara penutupan ini merupakan rangkaian terakhir dari pelaksanaan TMMD Reguler Ke-126 TA. 2025 Kodim 0701/Bms di Desa Cingebul. Setelah upacara, acara dilanjutkan dengan ramah tamah dan pengecekan hasil pekerjaan fisik berupa pembangunan rabat beton sepanjang 2.130 meter dengan lebar 2,5 meter dan tebal 15 cm.

Sebelum pelaksanaan upacara, rombongan melaksanakan panen padi IP 300 di Gapoktan Ngudi Mulya seluas 33 H.

Secara keseluruhan, Upacara Penutupan TMMD Reguler Ke-126 TA. 2025 Kodim 0701/Bms di Desa Cingebul berjalan dengan aman dan lancar.(Mugi ir)