Warga Sambut baik Bantuan Beras yang Kembali disalurkan

Warga saat mendpat pelayanan pengambilan bantuan beras.

Badan Pangan Nasional (BPN) kembali menyalurkan bantuan beras kepada masyarakat di Kabupaten Cilacap, salah satunya kepada 736 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Desa Jatisari.

Antrian warga pada saat pengambilan beras bantuan

Bantuan beras ini disalurkan secara langsung melalui Pemerintah Desa setempat pada Sabtu, 19 Juli 2025, untuk membantu meringankan beban biaya hidup sehari-hari.

Warga Desa Jatisari sangat antusias menerima bantuan beras ini, rela mengantri sejak pagi hari untuk mendapatkan bantuan yang sangat dibutuhkan.

Maftuhi, salah satu warga yang menerima bantuan beras, mengungkapkan rasa senang dan lega karena bantuan ini dapat meringankan beban biaya pokok sehari-hari, terutama saat ini belum musim panen padi.

Dengan bantuan beras ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan warga Desa Jatisari.

Kolaborasi APTIKNAS dan AGKDI Hadirkan Festival Gaming Terbesar IGX 2025 di Tangcity Mall

Tangerang, Asosiasi Pengusaha TIK Nasional (APTIKNAS) dan Asosiasi Game dan Konten Digital Indonesia (AGKDI) berkolaborasi menghadirkan Indonesia Game Experience (IGX) 2025, festival gaming terbesar di Indonesia. Acara berskala nasional ini mendapat dukungan penuh dari Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia dan akan berlangsung selama empat hari, mulai 17 hingga 20 Juli 2025, di Tangcity Mall, Tangerang, Banten.

 

Pembukaan IGX 2025 yang resmi dilaksanakan pada Kamis, 17 Juli 2025, menandai puncak kolaborasi antara teknologi, budaya, dan industri kreatif. Mengusung tema “Kolaborasi Budaya, Teknologi, Game Developer, dan Industri Kreatif,” IGX 2025 bertujuan mendorong transformasi ekonomi digital melalui pemanfaatan budaya dan teknologi, membangun ekosistem game berbasis kearifan lokal, serta menjadi wadah pertemuan bagi industri game, pemerintah, akademisi, hingga pelajar.

 

Dihadiri Tokoh Penting Nasional dan Regional

 

Pembukaan IGX 2025 dihadiri sejumlah tokoh penting, di antaranya Dirjen Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan Kementerian Kebudayaan RI, Ahmad Mahendra, M.Tr.AP.; Ketua Umum APTIKNAS, Ir. Soegiharto Santoso, S.H.; Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Banten, Ir. Hajah Virgojanti (mewakili Sekretaris Daerah Provinsi Banten); Direktur TAITRA Jakarta, Amy Hsiao; Building Manager Tangcity Superblock, Rawanto; Sekjen AGKDI, Tommy Mualim; dan Waketum APTIKNAS Hubungan Internasional, Andi Tanudiredja.

 

Festival gaming ini merupakan kelanjutan dari inisiatif APTIKNAS pasca-Pandemi Covid-19, yang sebelumnya dimulai dari Bekasi Cyber Park, Jawa Barat. IGX 2025 direncanakan berlanjut di lima kota besar di Indonesia:

 

• Tangerang (Banten): 17-20 Juli 2025

• Surabaya (Jawa Timur): Agustus 2025

• Semarang (Jawa Tengah): September 2025

• Bandung (Jawa Barat): Oktober 2025

• Jakarta: November 2025 (penutupan)

 

Dukungan Penuh dari Pemerintah dan Industri

 

Dalam sambutannya, Dirjen Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan Kementerian Kebudayaan RI, Ahmad Mahendra, M.Tr.AP., menyampaikan komitmen kementerian untuk terus mendukung pelaku industri game lokal.

 

“Potensi sektor game sangat besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi digital dan membuka lapangan kerja, terutama bagi generasi muda. Sayangnya, pasar kita masih didominasi oleh game dari luar negeri. Oleh karena itu, kolaborasi lintas sektor seperti di IGX ini penting untuk memperkuat ekosistem game Indonesia yang kreatif, mandiri, dan berakar pada budaya nasional,” tuturnya.

 

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum APTIKNAS, Ir. Soegiharto Santoso, S.H., mengatakan, pelaksanaan IGX 2025 merupakan manifestasi nyata dari sinergi antara dunia usaha, pemerintah, dan komunitas dalam mendorong pertumbuhan industri game dan konten digital nasional.

 

“Melalui kolaborasi strategis dengan berbagai asosiasi dan pelaku industri, ajang ini tidak hanya menampilkan potensi besar sektor hiburan digital, tetapi juga membuka peluang investasi, pengembangan talenta, serta ekspansi pasar yang lebih luas, baik di tingkat nasional maupun internasional,” ungkap Hoky, sapaan akrabnya yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas AGKDI, Sekjen Perkumpulan Advokat Teknologi Informasi Indonesia (PERATIN), Penasihat Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS), Waketum Serikat Pers Republik Indonesia (SPRI), dan Ketua Dewan Pengarah LSP Pers Indonesia, serta Pengurus Forum Bela Negara RI (FBN RI).

 

Hoky yakin pemerintah pusat mendukung setiap prestasi pengurus dan anggota APTIKNAS di bidang teknologi, mencontohkan produk robot karya Yohanes Kurnia Widjaja (pengurus APTIKNAS) yang digunakan pada perayaan HUT POLRI ke-79 dan mendapat apresiasi dari Presiden RI Prabowo Subianto.

 

Rangkaian Acara Menarik di IGX 2025

 

IGX 2025 menghadirkan berbagai rangkaian acara menarik:

• APTIKNAS TECHSUMMIT (Kamis, 17 Juli 2025): Seminar bertema “Empowering Banten with Smart Technology: Exploring ICT Cloud and AI for a Smarter Province” ini membahas transformasi digital Banten melalui teknologi cloud dan artificial intelligence, dengan narasumber Dr. Ir. Feri Arlius, M.Sc., Arif Agus Rakhman, S.IP., M.Si., dan pakar teknologi nasional lainnya.

 

• AGKDI TECHSUMMIT (Hari Kedua): Seminar bertema “Industri Game dan Animasi sebagai Pilar Ekonomi Kreatif Berbasis Teknologi dan Budaya” akan membahas ekosistem pengembangan game, penerbitan game, teknologi pendukung, serta isu hukum dalam industri digital, menghadirkan ahli seperti Syarief Syarfuan, Tommy Mualim, Vincent Suriadinata, S.H., M.H., dan Ronald Susanto.

 

• Kompetisi eSports: Salah satu daya tarik utama adalah kompetisi eSports dengan total hadiah Rp50 juta, menampilkan game populer seperti Free Fire, Mobile Legends, Valorant, Point Blank, dan AyoDance. Kompetisi ini terbuka untuk umum dengan registrasi gratis.

 

• Cosplay Parade (Minggu, 20 Juli 2025): Parade ini akan menjadi magnet bagi pengunjung dengan penampilan spektakuler dari para cosplayer dari berbagai daerah, menampilkan karakter favorit dari anime, game, hingga budaya pop.

 

“IGX 2025 adalah bukti nyata bahwa industri game dan digital Indonesia mampu menjadi penggerak utama ekonomi kreatif berbasis budaya dan teknologi,” ujar Tommy Mualim, Sekjen AGKDI.

Seluruh rangkaian kegiatan IGX 2025 dimotori Ketua Umum AGKDI, Hendri Andrigo Sutanto, yang juga menjabat Ketua DPD APTIKNAS Jakarta, bersama jajaran pengurus AGKDI dan mitra vendor produk-produk TIK ternama.

 

“Kami mengundang para pemangku kepentingan baik dari sektor swasta, institusi pendidikan, komunitas kreatif, maupun pemerintah daerah untuk hadir dan berpartisipasi aktif dalam perhelatan ini,” tutur Hendri.

Sponsor dan Mitra Pendukung

IGX 2025 didukung oleh Taiwan Excellence sebagai Platinum Sponsor, serta beberapa sponsor lainnya seperti AMD, Samsung, Lexar, ASRock, Klevv, Ryunix, Inno3D, ION. Network, Nemesis, Ones, Finpay, Hyte, Mchose, Steelseries, Thrustmaster, Langame, dan Telkomsel.

IGX 2025 juga mendapat dukungan penuh dari publisher game dan game developer seperti Zepettoo, Megaxus, Line Game, Santai Games, Point Blank, Valorant, Honor of Kings, Mobile Legend Bang Bang, Nusantara Online, Molle, Free Fire, Counter Strike 2, Rogue, dan Venba.

Seluruh rangkaian pelaksanaan IGX 2025 tidak dipungut biaya dan terbuka untuk umum, dengan berbagai kegiatan menarik yang berlangsung di Atrium Utama Tangcity Mall, Tangerang.

Acara ini turut dihadiri jajaran pengurus DPP APTIKNAS (Fanky Christian, Andri Sugondo, Sandy Kusuma, Brian Sokhily Lasse, Hartanto Sutardja, Fauzi Rahman, Yuliasiane Sulistiyawati, Wong Budi Gunawan, Yuliyanti, Angelika Putri), jajaran pengurus DPD APTIKNAS Banten (Nazir Danuarta Sudirman, Ade Muslimat, Muhammad Ustman, Dian Ihsanudin, Muhammad Amar Muntazir, Afnani, Syarief Yusuf Ibrahim, Muhammad Fahrul Rizal, Indra Yuana, Cipta Yudi, Abdul Aziz, Bambang Suhartono), jajaran pengurus AGKDI (Sofian Martineau, Turyana Ramlan, Zulkahfi Hidayat, Jhonsen Lim, Michael Edward), serta jajaran pengurus DPN PERATIN Banten (dr. Zakky Z. Madjid, S.H., M.A.R.S., M.Kes.A3M, Dr. Heriyanto S.H., M.M., dan Ahmad Saefullah, S.H.).

Untuk informasi lebih lanjut dan registrasi, kunjungi https://linktr.ee/IGX2025TCM atau ikuti media sosial resmi @digitalife_nusantara, @digitalifeindo, @aptiknas, dan @agkdi.indonesia. (Hend)

Irigasi Kering Bertahun-tahun, Petani Mompang Julu Gagal Panen

Mandailing Natal, ~ Saluran irigasi di Desa Mompang Julu, Kecamatan Panyabungan Utara, Kabupaten Mandailing Natal, dibiarkan kering dan terbengkalai selama bertahun-tahun. Ironisnya, di tengah teriakan petani yang merugi, pemerintah daerah masih belum juga turun tangan.

 

Pantauan di lapangan pada Selasa (15/07/2025) memperlihatkan kondisi irigasi yang memprihatinkan. Beton saluran memang masih berdiri kokoh, namun tidak setetes air pun mengalir di sepanjang jalur. Rumput liar tumbuh lebat, menandakan irigasi ini sudah lama tidak difungsikan.

 

“Kalau dulu irigasi ini bermanfaat, sekarang cuma jadi parit kosong. Kami cuma bisa berharap pada hujan,” kata Ucok, seorang petani yang menggantungkan hidup dari sawah.

 

Petani di kawasan ini sudah lelah menyuarakan persoalan ini. Berkali-kali keluhan diajukan, mulai dari desa hingga kecamatan. Namun sejauh ini, tidak ada tindakan konkret dari Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal.

 

Warga mendesak Dinas PUPR selaku penanggung jawab infrastruktur, dan Dinas Pertanian bersama UPT Dinas Pertanian Panyabungan Utara, untuk segera mengambil langkah nyata. Mereka menilai ketiganya lalai dan tidak peka terhadap penurunan hasil pertanian yang kini makin parah.

 

“Kami bosan dijanjikan. Sawah tanpa air hanya jadi beban. Berapa musim lagi kami harus menunggu?” tanya seorang petani lainnya dengan nada getir.

 

Kondisi ini telah menyebabkan banyak petani gagal panen. Tak sedikit yang akhirnya meninggalkan lahannya karena kerugian terus-menerus. Sementara itu, sampai berita ini diterbitkan belum ada klarifikasi resmi dari dinas terkait.

 

Keringnya irigasi bukan sekadar masalah teknis, tapi pukulan terhadap ketahanan pangan lokal dan kehidupan petani yang kian terpinggirkan. Masyarakat meminta pemerintah berhenti tutup mata dan segera hadir memberikan solusi.

(Magrifatulloh).

LSP Pers Indonesia Apresiasi Peran BNSP dalam Peningkatan Kualitas SDM

Jakarta – Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) merayakan hari ulang tahunnya yang ke-20 pada tahun 2025 ini. Momen penting ini disambut hangat oleh berbagai pihak, termasuk Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pers Indonesia yang turut menyampaikan apresiasi tinggi atas dedikasi dan kontribusi BNSP dalam memajukan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia.

 

Ketua LSP Pers Indonesia, Heintje Mandagi, menyoroti peran krusial BNSP dalam menciptakan ekosistem sertifikasi profesi yang kredibel dan akuntabel. Menurutnya, keberadaan BNSP telah menjadi fondasi utama dalam memastikan kompetensi para profesional di berbagai sektor, termasuk di bidang pers.

 

“Kami dari LSP Pers Indonesia sangat mengapresiasi peran BNSP selama dua dekade ini dalam peningkatan kualitas SDM di Indonesia,” ujar Heintje Mandagi dalam pesan tertulis di Jakarta, Selasa (15/07/2025).

 

Ia menambahkan, BNSP telah menjadi garda terdepan dalam memastikan bahwa setiap individu yang memiliki kompetensi diakui secara resmi melalui sertifikasi. Ini adalah langkah maju yang sangat signifikan untuk daya saing bangsa.

 

Mandagi juga mengatakan bahwa sertifikasi profesi bukan hanya sekadar formalitas, melainkan sebuah pengakuan nyata atas keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki seseorang. Hal ini, lanjutnya, sangat penting untuk menghadapi tantangan global dan memastikan bahwa tenaga kerja Indonesia memiliki standar yang setara dengan tenaga kerja di negara lain.

 

“Dua puluh tahun adalah perjalanan yang panjang dan penuh tantangan. Namun, BNSP telah membuktikan komitmennya untuk terus mendorong peningkatan kualitas SDM kita,” tegas Mandagi yang juga menjabat Ketua Umum Serikat Pers Republik Indonesia, dan Wakil Ketua Umum Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS) Bidang Pengembangan Pers dan Media.

 

Senada dengan Heintje Mandagi, Ketua Dewan Pengarah LSP Pers Indonesia, Ir. Soegiharto Santoso, SH, juga turut menyampaikan apresiasinya. “Perjalanan BNSP selama 20 tahun ini adalah bukti nyata komitmen pemerintah dalam membangun SDM berkualitas. Sertifikasi profesi adalah kunci utama untuk meningkatkan daya saing bangsa di kancah global, dan BNSP telah menjalankan peran ini dengan sangat baik,” kata Soegiharto Santoso yang juga menjabat Ketua Umum Asosiasi Pengusaha TIK Nasional (APTIKNAS), Penasihat Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS), Sekjen Perkumpulan Advokat Teknologi Informasi Indonesia (PERATIN), Waketum Serikat Pers Republik Indonesia, dan Pendiri dan Ketua Dewan Pengarah LSP Pers Indonesia.

 

Peran dan Dukungan terhadap Tugas Komisioner BNSP Periode 2023-2028

Keberhasilan BNSP dalam menjalankan perannya tidak lepas dari dedikasi para Komisioner BNSP yang saat ini mengemban amanah untuk periode 2023-2028.

• Syamsi Hari (Ketua merangkap Anggota)

• Ulfah Masfufah (Wakil Ketua merangkap Anggota)

• Amilin (Anggota)

• Miftahul Azis (Anggota)

• Adi Mahfudz Wuhadji (Anggota)

• Nurwijoyo Satrio Aji Martono (Anggota)

• Muhammad Nur Hayid (Anggota)

 

Dukungan penuh terhadap para komisioner ini sangat krusial agar mereka dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya secara optimal. Peran BNSP dalam verifikasi skema standar kompetensi, mengakreditasi lembaga sertifikasi, dan mengawasi pelaksanaan uji kompetensi telah memberikan dampak positif yang besar terhadap peningkatan kualitas dan daya saing tenaga kerja di Indonesia. LSP Pers Indonesia berharap kerja sama antara BNSP dan berbagai lembaga sertifikasi profesi akan terus diperkuat demi tercapainya SDM Indonesia yang unggul dan berdaya saing global.

 

Dengan dukungan yang solid dari seluruh elemen bangsa, mulai dari pemerintah, dunia usaha, akademisi, hingga masyarakat luas, para Komisioner BNSP akan semakin kuat dalam melanjutkan misi penguatan SDM nasional, memastikan setiap individu memiliki kompetensi yang diakui dan siap bersaing di pasar kerja global. (HM)

Mantan Kepala Bidang Laporkan ke Disnaker, Desak Pemerintah Bertindak

Mandailing Natal, 14 Juli 2025 — Dunia kesehatan di Mandailing Natal kembali diguncang dengan laporan dugaan pelanggaran ketenagakerjaan yang dilakukan oleh manajemen Rumah Sakit Umum (RSU) Permata Madina. Ali Hasan (AH), mantan Kepala Bidang yang telah bekerja lebih dari dua tahun di rumah sakit tersebut, secara resmi melaporkan tindakan semena-mena pihak rumah sakit ke Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Mandailing Natal.

 

(AH) mengungkapkan bahwa sejak Januari hingga April 2025, dirinya tidak menerima tunjangan jabatan senilai Rp2.000.000 per bulan—komponen gaji tetap yang selama ini menjadi haknya. Ironisnya, pada 7 Mei 2025, ia diberhentikan secara lisan oleh Direktur RSU Permata Madina tanpa surat pemutusan hubungan kerja (PHK) dan tanpa melalui mekanisme pemanggilan atau klarifikasi, yang jelas melanggar Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 35 Tahun 2021.

 

“Pemberhentian saya dilakukan secara sepihak, tanpa prosedur yang sah. Hak-hak saya sebagai pekerja dilanggar secara terang-terangan,” ujar (AH).

 

Ia pun melayangkan pengaduan ke Dinas Tenaga Kerja pada 22 April 2025. Mediasi sempat dilakukan pada 16 Mei 2025, namun kesepakatan hasil mediasi tidak dijalankan oleh pihak rumah sakit. Karena ketidakpatuhan berulang, Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Mandailing Natal akhirnya melimpahkan kasus ini ke Disnaker Provinsi Sumatera Utara pada Juli 2025.

 

Tidak berhenti di situ, (AH) juga menyampaikan pengaduan kepada BPJS Ketenagakerjaan karena status kepesertaannya dinonaktifkan oleh perusahaan, meskipun secara hukum hubungan kerjanya belum dinyatakan putus oleh Pengadilan Hubungan Industrial (PHI). Ini dinilai sebagai bentuk pelanggaran hak dasar pekerja yang berimplikasi pada hilangnya perlindungan jaminan sosial tenaga kerja.

 

*Kontrak Kerja Diduga Tak Sesuai Aturan Pemerintah*

 

Dalam penelusuran lebih lanjut, beberapa mantan karyawan RSU Permata Madina juga mengaku bahwa kontrak kerja yang diberikan kepada mereka selama bekerja di rumah sakit tersebut diduga kuat tidak sesuai dengan ketentuan perundang-undangan ketenagakerjaan. Hal ini memperkuat dugaan bahwa pelanggaran terhadap hak-hak karyawan bukanlah kasus tunggal, melainkan bersifat sistemik.

 

*Banyak Nakes diduga Dibayar di bawah UMK*

 

Sejumlah sumber juga menyebutkan bahwa sebagian tenaga kesehatan (nakes) di rumah sakit ini menerima upah yang tidak sesuai dengan Upah Minimum Kabupaten (UMK) Mandailing Natal. Jika benar, kondisi ini sangat memprihatinkan mengingat para nakes merupakan garda terdepan dalam pelayanan kesehatan masyarakat.

 

“Bagaimana mungkin tenaga kesehatan bisa memberikan pelayanan terbaik kepada pasien jika hak-haknya sendiri diinjak-injak? Ini bentuk ketidakadilan yang nyata dan harus dihentikan.

 

*Desakan Terhadap Pemerintah dan Lembaga Terkait*

 

(AH) meminta agar kasusnya menjadi perhatian serius pemerintah daerah, Kementerian Ketenagakerjaan, serta Kementerian Kesehatan. Ia juga menyerukan kepada lembaga bantuan hukum, organisasi profesi, dan masyarakat sipil untuk mengawal proses hukum yang akan dihadapinya agar pelanggaran terhadap hak tenaga kerja—terutama di sektor vital seperti kesehatan—tidak dibiarkan berulang.

 

“Yang saya perjuangkan bukan hanya hak pribadi, tapi juga penegakan hukum dan perlindungan terhadap seluruh pekerja yang mungkin mengalami nasib serupa.”

(Magrifatulloh).

UPACARA PENUTUPAN PENDIDIKAN DASAR MILITER DAN PELATIHAN MANAJERIAL SERTA PENETAPAN KOMCAD SPPI BATCH 3 TA. 2025 DI SPN POLDA JATENG

Kabarekpres.co.id//Sabtu, 12 Juli 2025, Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Jawa Tengah menggelar Upacara Penutupan Pendidikan Dasar Militer dan Pelatihan Manajerial serta Penetapan Komponen Cadangan (Komcad) Satuan Pendidikan Polri (SPPI) Batch 3 Tahun Akademik 2025. Upacara ini berlangsung di Lapangan Upacara SPN Polda Jateng dan dipimpin oleh Wakapolda Jateng, Brigjen. Pol. Dr. Latif Usman, S.I.K., M.Hum., sebagai Inspektur Upacara.

Upacara ini dihadiri oleh berbagai pejabat tinggi, termasuk Marsekal Pertama TNI Dr. Drs. Yulianto Hadi, M.M., Kol. Caj. Dr. Drs. George Royke Deksino, M.Han., Kombespol Joko Pitoyo, S.Sos., dan sejumlah pejabat lainnya dari TNI, Polri, dan pemerintahan sipil.

 

Dalam amanatnya, Inspektur Upacara Brigjen Pol. Dr. Latif Usman, S.I.K., M.Hum. menekankan bahwa “program SPPI bukanlah program biasa, melainkan bagian dari kebijakan strategis untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) pertahanan yang unggul dan berkarakter bela negara. “

 

Beliau juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan program ini.

 

Setelah upacara penutupan, dilanjutkan dengan acara tambahan yang menampilkan berbagai kemampuan siswa SPPI, seperti yel-yel, bongkar pasang senjata, bela diri, dan menembak. Acara ini juga dimeriahkan dengan tradisi pertemuan antara orang tua/keluarga dengan siswa SPPI.

 

Dengan berakhirnya pendidikan ini, sebanyak 959 siswa SPPI Batch 3 telah resmi menjadi bagian dari Komponen Cadangan Pertahanan Negara, siap memberikan kontribusi nyata bagi bangsa dan negara.

(Imam jateng)

SDN 311 Sampuran Ranto Baek Hangus Terbakar, Hingga Kini Belum Ada Perbaikan

Ranto Baek, kabarekspres co.id– Kondisi memprihatinkan masih menyelimuti SDN 311 Sampuran, Kecamatan Ranto Baek, Kabupaten Mandailing Natal. Sekolah dasar negeri yang menjadi tempat belajar ratusan siswa tersebut hangus terbakar pada Senin (1/1/24) pukul 20.00 Wib. Ironisnya, hingga hari ini belum ada tindakan nyata dari pemerintah maupun pihak terkait untuk melakukan perbaikan.

Masyarakat di Desa Sampuran dan HutaNauli yang memanfaatkan sekolah dasar negeri 311 tersebut Satu-satunya harapan lembaga pendidikan untuk anak- anak mereka Dan juga harapan Para tenaga pendidik yang ditempatkan di Sekolah tersebut yang pada umumnya berdomisli di luar daerah…

Kemudian Bangunan sekolah yang semestinya menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk menimba ilmu, kini hanya tersisa puing-puing dan bekas arang. Proses belajar-mengajar pun terpaksa dialihkan ke salah satu sekolah PAUD yang lokasinya cukup jauh dari SDN 311

Orang tua siswa dan masyarakat setempat menyampaikan keprihatinan mendalam. Mereka berharap pemerintah daerah maupun instansi terkait segera turun tangan. Selain menyangkut masa depan pendidikan anak-anak di daerah terpencil ini, kondisi tersebut juga menjadi cerminan kurangnya perhatian terhadap infrastruktur pendidikan di wilayah pinggiran. Ucapnya

Kurang Lebih Satu tahun setengah Setelah kebakaran SDN 311 Sampuran ini, namun dinilai tak satu pun langkah konkret yang dilakukan oleh pemerintah terkait dalam proses rekonstruksi dan pemulihan sekolah yang menjadi harapan pendidikan bagi anak-anak desa. Anak-anak terpaksa belajar dalam kondisi Numpang di salah satu PAUD dengan kondisi seadanya seolah-olah pendidikan mereka tidak penting di mata pemerintah.
Apakah masa depan anak-anak di kami tak punya arti?

Apakah wilayah terpencil seperti Sampuran Kec Ranto Baek ini tak lagi dianggap sebagai bagian dari Mandailing Natal?
“Kami sangat berharap ada perhatian serius. Masa depan siswa/siswi di SDN 311 jangan diabaikan,” ujar Ahmad Afandi Nasution ketua ikatan mahasiswa Ranto Baek (IMRB)
yang juga Kabid advokat dan hukum Ima Madina Pekanbaru

Ketika ketua IMRB mengkonfirmasi ke salah satu pihak dinas pendidikan kabupaten Mandailing Natal melalui no WhatsApp 0821-648×××× untuk menanyakan prihal status dan kondisi SDN 311 Sampuran ini seolah menghindar dan tak mau memberikan keterangan
Hingga berita ini diturunkan, belum ada satu pun keterangan resmi dari Dinas Pendidikan Kabupaten Mandailing Natal terkait rencana perbaikan ataupun anggaran rehabilitasi sekolah tersebut.

Masyarakat Sampuran dan para orang tua murid kini menanti langkah konkret dari pemerintah daerah untuk mengembalikan fungsi sekolah sebagai tempat yang layak dan aman bagi anak-anak belajar dan menggapai cita-cita.

Jikalau harapan dan aspirasi kami tidak segera di realisasikan maka kami dari ikatan mahasiswa Ranto Baek (IMRB)
Akan turun ke jalan menuntut hak anak anak SDN 311 Sampuran demi terwujudnya cita-cita yang di inginkan presiden RI Bapak Prabowo Subianto

(Magrifatulloh).

Aliansi Mahasiswa Apresiasi Langkah KPK Geledah Rumah dan Kantor PUPR Madina

kabarekspres.co.id-Mandailing Natal, 4 Juli 2025

Aliansi Mahasiswa Pemantau Kebijakan Mandailing Natal (AMP2K) menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas tindakan tegas dan cepat dalam mengusut dugaan korupsi di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Sumatera Utara Sampai kepada penggeledasan rumah dan kantor Kepala Dinas PUPR Kabupaten Mandailing Natal.

 

Langkah KPK yang mengerahkan dua tim untuk menggeledah rumah Plt Kepala Dinas PUPR Madina, Elpianti Harahap, serta kantor dinas terkait, dinilai sebagai bukti nyata keseriusan lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi dalam membongkar praktik korupsi yang merugikan masyarakat Sumatera Utara khususnya kabupaten Mandailing Natal.

 

“Kami mengapresiasi langkah cepat KPK dalam menangani dugaan kasus ini. Ini adalah bentuk nyata keberpihakan kepada rakyat dan penegakan hukum yang adil,” ujar Pajar Nasution, Ketua AMP2K dalam keterangannya kepada media.

 

Aliansi Mahasiswa menilai, penggeledahan ini membuka harapan baru bagi masyarakat Mandailing Natal agar ke depan proyek-proyek pembangunan, terutama infrastruktur jalan, dilaksanakan secara transparan, efisien, dan bebas dari praktik korupsi.

 

Aliansi Mahasiswa juga mendesak KPK untuk terus mengusut tuntas jaringan korupsi yang melibatkan pejabat daerah dan pihak swasta. “Kami akan terus mengawal kasus ini, dan berharap KPK tidak ragu untuk menindak siapapun yang terbukti terlibat, tanpa pandang bulu,” tegas Aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)Tersebut.

 

Langkah tegas KPK ini menjadi momentum penting Bagi Bupati Mandailing Natal Saipullah untuk memperbaiki tata kelola pemerintahan di Mandailing Natal dan membangun kepercayaan masyarakat terhadap lembaga negara serta untuk mengevaluasi seluruh kepala OPD Di Mandailing Natal.

(Magrifatulloh).

Ruwati, Warga Sarwadadi, Butuh Bantuan Pemerintah Segera untuk Pengobatan

Cilacap,kabarekpres.co.id Ruwati, seorang warga Desa Sarwadadi, kini menghadapi perjuangan berat melawan penyakit sesak napas dan batuk-batuk yang telah dideritanya selama tiga bulan.

Kondisi ini melumpuhkan kemampuannya untuk bekerja sebagai tukang pijat keliling, satu-satunya penopang ekonomi keluarga. Jum’at (04/07/2025)

Sang suami, seorang buruh serabutan, tak mampu menanggung beban biaya hidup dan pengobatan yang terus membengkak.

Keluarga Ruwati terpaksa mengontrak di Desa Kalijeruk setelah rumah mereka di Desa Sarwadadi, Kecamatan Kawunganten, dibongkar karena tak layak huni.

Tanpa kepemilikan BPJS (baik mandiri, PBI, maupun JKN), Ruwati terpaksa berobat secara umum di Puskesmas Kawunganten, dengan biaya yang sangat membebani.

Perjuangan Mencari Akses Kesehatan dan Keterbatasan Bantuan

Sastriwidianata, Kepala Perwakilan Nuansa Realita News Jawa Tengah, tergerak untuk membantu setelah dihubungi oleh seorang teman di Jakarta.

Ia diminta mendampingi Muji, anak Ruwati, mengurus administrasi agar Ruwati dapat tertangani medis tanpa terkendala biaya. “Pasien ini kan orang tua siswa Muji, beliau tidak mampu, rumah pun mengontrak, rumahnya sudah ambruk atau dibongkar di wilayah Sarwadadi. Bantu dulu untuk mintakan surat keterangan tidak mampu di desa, Bang.

Kalau bisa itu minta didaftar di BPJS JKN, agar bisa melanjutkan pengobatan selanjutnya, kalau umum jelas dia tidak bakal mampu,” jelas Feny, rekan Sastriwidianata.

Mendengar kondisi tersebut, tim media segera mendatangi Ruwati di Puskesmas Kawunganten.

Kondisinya sangat memprihatinkan: terlihat lemah, kurus, dan batuk-batuk tak henti. Setelah berdiskusi dengan keluarga, awak media mencoba berkonsultasi dengan Kepala Puskesmas untuk memohon kemudahan biaya pengobatan bagi Ruwati.

Tim media juga mendatangi Pemerintah Desa Sarwadadi untuk memfasilitasi pendaftaran BPJS dan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM). Namun, keluarga Ruwati dan tim media mengalami kekecewaan.

Ruwati tidak dapat dimasukkan dalam anggaran APBD didesa karena kuota yang disediakan untuk 27 orang sudah terpenuhi. Staf desa menjelaskan bahwa pendaftaran melalui PBI dimungkinkan, tetapi memerlukan jangka waktu satu tahun.

Beban Biaya yang Tak Terbendung

Meskipun dokter menyatakan kondisi Ruwati membaik, keluarga merasa sang ibu belum pulih sepenuhnya.

Oleh karena itu, Ruwati berencana untuk dirujuk ke RSUD setelah dibawa pulang sementara dari puskesmas.

Total biaya pengobatan dan rawat inap Ruwati di puskesmas selama beberapa hari mencapai Rp 1.450.000. Dengan rekomendasi potongan berdasarkan SKTM, pada Kamis, 3 Juli 2025, keluarga diminta membayar Rp 950.000. Namun, keesokan harinya, setelah menginap satu malam lagi, muncul tagihan sebesar Rp 1.315.000.

Muji, anak Ruwati, hanya memiliki Rp 700.000, yang termasuk bantuan Rp 400.000 dari Kepala Desa “Amin”. Awak media kemudian meminta bantuan kepada pihak kasir agar pembayaran Rp 700.000 dapat diterima terlebih dahulu dengan jaminan KTP awak media.

Setelah mediasi dengan bagian pengurus ruangan dan perawatan, pihak kasir pun menyetujuinya.

Desakan untuk Perhatian Pemerintah

Saat ini, awak media masih terus berupaya mengurus persyaratan agar Ruwati dapat memperoleh kartu BPJS dari pemerintah untuk melanjutkan pengobatannya.

Belum ada bantuan dari Dinas Kesehatan atau pemerintah daerah.

Awak media memohon agar Dinas Kesehatan dan pemerintah daerah memberikan perhatian lebih kepada masyarakat kecil yang membutuhkan seperti Ruwati. (Ibin)

Penyuluhan “Open Defecation Free (ODF)” di Desa Cisumur, Kecamatan Gandrungmangu.

Narasumber Pada saat memberikan Paparan.

Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, bekerja sama dengan Puskesmas 1 Gandrungmangu, menyelenggarakan penyuluhan “Open Defecation Free (ODF)” di Desa Cisumur, Kecamatan Gandrungmangu.

Penyuluhan ini dihadiri oleh Ketua RW dan RT, serta Kader Posyandu, yang mendapatkan informasi penting tentang pentingnya eliminasi buang air besar sembarangan (BABS) untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.

Narasumber, Ngisom, S.Keb., Ners, menyampaikan bahwa ODF merupakan salah satu indikator penting dalam mencapai target Sustainable Development Goals (SDGs) bidang kesehatan, yaitu meningkatkan akses sanitasi yang layak bagi semua orang.

“Dengan eliminasi BABS, kita dapat mengurangi risiko penyakit diare, kolera, dan penyakit lainnya yang disebabkan oleh sanitasi yang buruk,” ujarnya.

Penyuluhan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya ODF dan memotivasi mereka untuk berpartisipasi dalam program ini.”

 

Edi.S