Peternakan Domba Garut di Campaka

Garut kabarekpres.co.di.Domba Aceng adalah sebuah usaha peternakan domba perorangan yang didedikasikan untuk membudidayakan Domba Garut, salah satu plasma nutfah ternak lokal unggulan dan kebanggaan Jawa Barat. Usaha ini kemungkinan besar berfokus pada pemeliharaan, pembibitan, dan penjualan domba, baik untuk kebutuhan konsumsi (domba potong) maupun untuk kontes ketangkasan domba yang merupakan bagian dari warisan budaya Garut. Nama “Domba Aceng” sendiri menjadi identitas personal dari peternakan ini, menunjukkan kepemilikan dan pengelolaan yang dilakukan secara mandiri

Peternakan ini didirikan dan dikelola secara perorangan oleh pemilik yang akrab disapa Aceng (atau nama yang disematkan pada usahanya). Aceng berperan sebagai peternak sekaligus pengelola utama, yang bertanggung jawab mulai dari pemilihan bibit, perawatan harian, pemberian pakan, hingga strategi pemasaran hasil ternaknya. Domba Aceng juga kemungkinan melibatkan anggota keluarga atau tenaga kerja lokal di Kampung Campaka untuk membantu operasional sehari-hari.

Lokasi spesifik Peternakan Domba Aceng berada di Kampung Campaka, Desa Sukalilah, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Garut. Kawasan Sukaresmi yang terletak di Kabupaten Garut menawarkan kondisi geografis yang ideal, seringkali berupa dataran tinggi atau perbukitan dengan iklim sejuk dan ketersediaan hijauan pakan yang memadai. Lokasi ini menempatkan Domba Aceng sebagai bagian integral dari ekosistem peternakan Domba Garut yang tersebar luas di seluruh kabupaten.

Domba Aceng ini beroperasi saat ini sudah sekitar dua tahun dan sejalan dengan tradisi peternakan Domba Garut yang telah mengakar kuat di wilayah tersebut. Usaha ini terus beroperasi dan berkontribusi terhadap ekonomi lokal, dengan aktivitas harian yang berputar pada rutinitas penggembalaan, pemberian pakan, dan pemeliharaan kesehatan domba.

Tujuan utama Domba Aceng didirikan adalah untuk menghasilkan pendapatan dan menopang kehidupan keluarga melalui budidaya Domba Garut. Secara lebih luas, usaha ini juga bertujuan untuk:
Melestarikan Plasma Nutfah: Membantu menjaga kemurnian dan kualitas genetik Domba Garut.
Memenuhi Permintaan Pasar: Menyediakan suplai domba berkualitas untuk kebutuhan akikah, kurban, atau konsumsi daging.

Menjadi bagian dari upaya masyarakat Garut dalam mempertahankan budaya dan ekonomi berbasis peternakan.

Dilakukan dengan membangun kandang yang layak dan menjaga sanitasi.
Mengandalkan hijauan lokal dari sekitar Kampung Campaka, dilengkapi dengan pakan tambahan (konsentrat) untuk meningkatkan kualitas domba.

Memilih indukan dan pejantan Domba Garut unggul agar menghasilkan anakan yang berkualitas tinggi, terutama yang memiliki ciri khas ideal untuk kontes.ibin

Peternakan Domba Garut di Campaka

Garut kabarekpres.co.di.Domba Aceng adalah sebuah usaha peternakan domba perorangan yang didedikasikan untuk membudidayakan Domba Garut, salah satu plasma nutfah ternak lokal unggulan dan kebanggaan Jawa Barat. Usaha ini kemungkinan besar berfokus pada pemeliharaan, pembibitan, dan penjualan domba, baik untuk kebutuhan konsumsi (domba potong) maupun untuk kontes ketangkasan domba yang merupakan bagian dari warisan budaya Garut. Nama “Domba Aceng” sendiri menjadi identitas personal dari peternakan ini, menunjukkan kepemilikan dan pengelolaan yang dilakukan secara mandiri

Peternakan ini didirikan dan dikelola secara perorangan oleh pemilik yang akrab disapa Aceng (atau nama yang disematkan pada usahanya). Aceng berperan sebagai peternak sekaligus pengelola utama, yang bertanggung jawab mulai dari pemilihan bibit, perawatan harian, pemberian pakan, hingga strategi pemasaran hasil ternaknya. Domba Aceng juga kemungkinan melibatkan anggota keluarga atau tenaga kerja lokal di Kampung Campaka untuk membantu operasional sehari-hari.

Lokasi spesifik Peternakan Domba Aceng berada di Kampung Campaka, Desa Sukalilah, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Garut. Kawasan Sukaresmi yang terletak di Kabupaten Garut menawarkan kondisi geografis yang ideal, seringkali berupa dataran tinggi atau perbukitan dengan iklim sejuk dan ketersediaan hijauan pakan yang memadai. Lokasi ini menempatkan Domba Aceng sebagai bagian integral dari ekosistem peternakan Domba Garut yang tersebar luas di seluruh kabupaten.

Domba Aceng ini beroperasi saat ini sudah sekitar dua tahun dan sejalan dengan tradisi peternakan Domba Garut yang telah mengakar kuat di wilayah tersebut. Usaha ini terus beroperasi dan berkontribusi terhadap ekonomi lokal, dengan aktivitas harian yang berputar pada rutinitas penggembalaan, pemberian pakan, dan pemeliharaan kesehatan domba.

Tujuan utama Domba Aceng didirikan adalah untuk menghasilkan pendapatan dan menopang kehidupan keluarga melalui budidaya Domba Garut. Secara lebih luas, usaha ini juga bertujuan untuk:
Melestarikan Plasma Nutfah: Membantu menjaga kemurnian dan kualitas genetik Domba Garut.
Memenuhi Permintaan Pasar: Menyediakan suplai domba berkualitas untuk kebutuhan akikah, kurban, atau konsumsi daging.

Menjadi bagian dari upaya masyarakat Garut dalam mempertahankan budaya dan ekonomi berbasis peternakan.

Dilakukan dengan membangun kandang yang layak dan menjaga sanitasi.
Mengandalkan hijauan lokal dari sekitar Kampung Campaka, dilengkapi dengan pakan tambahan (konsentrat) untuk meningkatkan kualitas domba.

Memilih indukan dan pejantan Domba Garut unggul agar menghasilkan anakan yang berkualitas tinggi, terutama yang memiliki ciri khas ideal untuk kontes.ibin

Pengusaha Lokal Gentasari, Anwarudin, Ekspansi UMKM ke Kroya, Cilacap!

Kroya, Cilacap – Pada tanggal 18 Oktober 2025, dunia UMKM di Kabupaten Cilacap akan semakin meriah dengan dibukanya cabang baru dari bisnis pengembangan UMKM milik Anwarudin, seorang pengusaha sukses asal Desa Gentasari, Kecamatan Kroya. Acara pembukaan akan diadakan di lokasi strategis, yaitu Prapatan Ngasem, tepat di depan Indomaret Kroya.

Anwarudin, yang dikenal sebagai tokoh inspiratif di Gentasari, telah lama berkecimpung dalam pemberdayaan UMKM. Dengan semangat kewirausahaan yang tinggi, beliau berhasil mengembangkan berbagai program pelatihan dan pendampingan bagi pelaku UMKM di desa kelahirannya. Kini, dengan membuka cabang di Kroya, Anwarudin berharap dapat menjangkau lebih banyak lagi pelaku UMKM dan memberikan kontribusi nyata bagi pertumbuhan ekonomi daerah.

“Kami sangat bersemangat untuk membuka cabang di Kroya. Kami percaya bahwa dengan dukungan yang tepat, UMKM di Cilacap dapat berkembang pesat dan menjadi tulang punggung perekonomian daerah,” ujar Anwarudin.

Acara pembukaan cabang ini akan dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk perwakilan dari pemerintah daerah, tokoh masyarakat, serta para pelaku UMKM dari berbagai penjuru Cilacap. Selain itu, akan ada juga sesi berbagi pengalaman dari Anwarudin, serta демонстрация produk-produk UMKM unggulan yang telah berhasil dikembangkan melalui program-programnya.

Dengan dibukanya cabang baru ini, diharapkan semakin banyak pelaku UMKM di Cilacap yang mendapatkan akses ke pelatihan, pendampingan, serta jaringan yang lebih luas. Ini adalah langkah nyata dalam mewujudkan Cilacap sebagai pusat UMKM yang maju dan berdaya saing.(Mugi ir)

Dampak Pencemaran Lingkungan Pabrik Gula Olahan di Sidareja, Cilacap

Cilacap_Kabarekpres.co.id.Kehadiran pabrik gula olahan di desa sidareja,Kecamatan Sidareja, Kabupaten Cilacap, Jawatengah,telah menimbulkan kekhawatiran serius di kalangan masyarakat dan pemerhati lingkungan.

Meskipun industri ini diharapkan dapat memacu perekonomian lokal, operasionalnya disinyalir membawa dampak negatif signifikan terhadap kualitas lingkungan hidup di sekitarnya.

Permasalahan utama terletak pada limbah industri yang dihasilkan, baik limbah cair, padat, maupun gas.

Pencemaran Udara:

Proses produksi gula kerap menghasilkan asap cerobong dan debu yang mencemari udara. Ini tidak hanya mengotori permukiman warga tetapi juga berpotensi memicu berbagai penyakit pernapasan, seperti ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut), pada masyarakat sekitar.

Beberapa laporan mengindikasikan adanya polusi asap yang mengganggu dengan bau menyengat, bahkan dilaporkan bisa menyebabkan pusing dan mual pada warga.

Pencemaran Air dan Tanah:

Pembuangan limbah cair yang tidak terkelola dengan baik dapat mencemari sungai atau badan air di sekitar pabrik. Limbah industri gula sering mengandung bahan organik tinggi. Jika dibuang tanpa pengolahan memadai, konsentrasi bahan organik yang tinggi ini dapat menyebabkan penurunan kadar oksigen terlarut (DO) dalam air,

Penurunan DO sangat berbahaya bagi ekosistem akuatik, mengakibatkan matinya ikan dan mengganggu kehidupan perairan lainnya.

Kontaminasi ini juga berisiko meresap ke dalam tanah dan mencemari air sumur warga, berdampak pada ketersediaan air bersih dan sanitasi.

Dampak pada Pertanian: Penggunaan air tercemar untuk irigasi berpotensi menurunkan kesuburan tanah dan menghambat pertumbuhan tanaman, yang pada akhirnya dapat merugikan hasil panen petani.

Limbah padat, seperti blotong, jika ditumpuk secara tidak benar di lahan terbuka dapat menimbulkan bau tak sedap dan potensi polusi.

Keresahan masyarakat semakin memuncak karena dampak lingkungan ini secara langsung mengganggu kesehatan dan kenyamanan hidup sehari-hari. Pihak berwenang dan perusahaan diharapkan mengambil langkah tegas untuk memperbaiki sistem pengelolaan limbah dan menerapkan teknologi ramah lingkungan, memastikan bahwa aktivitas industri tidak mengorbankan kelestarian lingkungan dan kesehatan warga tepatnya kususnya di rt 03/05 desa sidareja.

(Ibin)

Pembangunan Pagar Depan Kantor Desa Paketingan Dimulai

Paketingan, Cilacap – Pemerintah Desa Paketingan, Kecamatan Sampang, Kabupaten Cilacap, memulai proyek pembangunan pagar depan kantor desa pada hari ini, 17 Oktober 2025. Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan dan estetika lingkungan kantor desa.

Kepala Desa Paketingan, Suwarko, menjelaskan bahwa pembangunan pagar ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan fasilitas publik dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat. “Pagar ini tidak hanya berfungsi sebagai pengaman, tetapi juga sebagai simbol keterbukaan dan pelayanan kami kepada warga,” ujarnya.

Pagar yang dibangun memiliki panjang 32,1 meter, tinggi 2 meter, dan lebar 0,20 meter. Lokasinya berada di sepanjang Jalan Harapan, tepat di depan kantor desa. Proyek ini didanai dari Pendapatan Asli Desa (PAD) tahun anggaran 2025 sebesar Rp 70.000.000.

Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) yang diketuai oleh Kuswo bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan proyek ini. Kuswo memastikan bahwa pembangunan akan dilaksanakan sesuai dengan rencana dan standar kualitas yang telah ditetapkan. “Kami akan mengawasi setiap tahapan pembangunan untuk memastikan hasilnya optimal dan bermanfaat bagi seluruh warga,” katanya.

Pemerintah Desa Paketingan berharap dengan adanya pagar baru ini, kantor desa akan menjadi lebih representatif dan memberikan rasa aman bagi seluruh masyarakat yang datang untuk mendapatkan pelayanan. Proyek ini diharapkan selesai dalam waktu yang telah ditentukan dan dapat segera dinikmati manfaatnya oleh seluruh warga Desa Paketingan.(Mugi ir)

Pembangunan Gedung Serbaguna di Desa Sidareja Dimulai

Sidareja, Cilacap – Pemerintah Desa Sidareja, Kecamatan Sidareja, Kabupaten Cilacap, secara resmi memulai pembangunan gedung serbaguna yang berlokasi di kompleks Balai Desa Sidareja. Acara peletakan batu pertama telah dilaksanakan pada hari ini, 16 Oktober 2025, menandai dimulainya proyek yang sangat dinantikan oleh masyarakat.

Gedung serbaguna ini memiliki volume 17,5 meter x 9 meter dan direncanakan akan dibangun dalam waktu 30 hari kalender. Pembangunan ini didanai dari pendapatan bagi hasil pajak tahun 2025, dengan total biaya sebesar Rp 130.000.000, yang sudah termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penghasilan (PPh).

Kepala Desa Sidareja, Mariman, menyatakan bahwa pembangunan gedung serbaguna ini merupakan salah satu prioritas utama pemerintah desa dalam meningkatkan fasilitas publik. “Gedung ini nantinya dapat digunakan untuk berbagai kegiatan masyarakat, mulai dari pertemuan, pelatihan, acara sosial, hingga kegiatan olahraga. Kami berharap, dengan adanya gedung ini, aktivitas masyarakat akan semakin meningkat dan memberikan dampak positif bagi kemajuan desa,” ujarnya.

Lebih lanjut, Mariman menambahkan bahwa proses pembangunan akan dilakukan secara transparan dan melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat. “Kami akan terus memantau perkembangan pembangunan ini dan memastikan bahwa semua berjalan sesuai dengan rencana. Kami juga membuka diri terhadap masukan dan saran dari masyarakat demi kelancaran dan kesuksesan proyek ini,” katanya.

Pemerintah Desa Sidareja berharap, dengan selesainya pembangunan gedung serbaguna ini, kualitas hidup masyarakat akan semakin meningkat dan desa Sidareja dapat terus berkembang menjadi lebih baik.(Mugi ir)

Pengaspalan Jalan PGRI RW 04 di Desa Karanggintung Dimulai, Akses Warga Semakin Lancar!

Karanggintung, Cilacap – Kabar gembira bagi warga Desa Karanggintung! Pemerintah Desa Karanggintung, Kecamatan Gandrungmangu, Kabupaten Cilacap, secara resmi memulai proyek pengaspalan jalan di wilayah PGRI RW 04, Dusun Sindangraja. Proyek ini diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas warga sehari-hari.

Jalan yang akan diaspal memiliki panjang 390 meter, lebar 3 meter, dan ketebalan 0,05 meter. Proyek ini didanai sepenuhnya dari Anggaran Dana Desa (DD) tahun 2025 dengan nilai Rp 137.000.000.

Kepala Desa Karanggintung, Turmono, menyampaikan bahwa pengaspalan jalan ini merupakan salah satu prioritas utama dalam meningkatkan infrastruktur desa. “Jalan yang baik akan mempermudah aktivitas warga, memperlancar transportasi hasil pertanian, dan meningkatkan perekonomian desa,” ujarnya.

Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) yang diketuai oleh Heri akan bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan proyek ini. Mereka akan memastikan kualitas pekerjaan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

Pemerintah Desa Karanggintung mengajak seluruh warga untuk mendukung dan mengawasi jalannya proyek ini. Dengan partisipasi aktif dari masyarakat, diharapkan pengaspalan jalan ini dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat yang maksimal bagi seluruh warga Desa Karanggintung.(Mugi ir)

Pembangunan Fasilitas Umum (MCK) di Desa Kertajaya Dimulai

Kertajaya, Cilacap – Pemerintah Desa Kertajaya, Kecamatan Gandrungmangu, Kabupaten Cilacap, secara resmi memulai pembangunan fasilitas umum berupa Mandi Cuci Kakus (MCK) di lokasi Igirtugel Utara. Proyek ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan kualitas hidup dan sanitasi masyarakat desa.

 

Pembangunan MCK ini didanai dari Anggaran Dana Desa sebesar Rp 38.280.000. Dengan volume panjang 6 meter dan lebar 2 meter, fasilitas ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan sanitasi warga setempat. Pelaksanaan proyek ini ditargetkan selesai dalam 60 hari kalender.

 

Kepala Desa Kertajaya, Muntohir, menyatakan bahwa pembangunan MCK ini adalah prioritas untuk meningkatkan kesehatan dan kebersihan lingkungan. “Kami berharap dengan adanya fasilitas MCK yang memadai, masyarakat dapat hidup lebih sehat dan nyaman,” ujarnya.

 

Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Desa, yang diketuai oleh Basir, bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan proyek ini. Mereka akan memastikan pembangunan berjalan sesuai rencana dan standar kualitas yang telah ditetapkan.

Pemerintah Desa Kertajaya mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung dan berpartisipasi aktif dalam pembangunan ini. Dengan kerja sama yang baik, diharapkan proyek ini dapat selesai tepat waktu dan memberikan manfaat yang besar bagi seluruh warga.(Mugi ir)

Musrenbang RKPDes Cikedondong Bahas Prioritas Pembangunan 2026 dan Usulan 2027

Cikedondong, Cilacap 16 oktober 2025– Pemerintah Desa Cikedondong, Kecamatan Bantarsari, Kabupaten Cilacap, menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbang RKPDes) untuk membahas rencana kerja tahun 2026 dan usulan program pembangunan desa untuk tahun 2027. Acara yang berlangsung meriah ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, tokoh agama, perwakilan BPD, LPPMD, Karang Taruna, TP PKK, kader Posyandu,Bidan desa,serta perwakilan RT/RW.

Acara dibuka dengan pembacaan Basmalah bersama dan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan dengan doa. Sekretaris Desa Cikedondong, Ismangil, memaparkan hasil kinerja pembangunan tahun 2025 yang didanai dari berbagai sumber, yaitu APBDes, APBN, APBD Provinsi, dan APBD Kabupaten. Selain itu, disampaikan pula rencana kerja untuk tahun 2026 serta Daftar Usulan Rencana Kerja Pembangunan (DURKP) untuk tahun 2027.

Kepala Desa Cikedondong, Satum, dalam sambutannya menekankan pentingnya partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat dalam pembangunan desa. Camat Bantarsari, Drs. Hari Winarno, M.Si, juga memberikan sambutan dan arahan terkait prioritas pembangunan yang selaras dengan program pemerintah daerah.

Sesi musyawarah dan tanggapan dipimpin oleh Ketua BPD, yang memberikan kesempatan kepada peserta untuk menyampaikan aspirasi dan masukan. Perwakilan dari dinas terkait juga memberikan informasi dan tanggapan terhadap usulan-usulan yang diajukan.

Salah satu poin penting dalam Musrenbang ini adalah pembentukan tim delegasi yang akan mewakili Desa Cikedondong dalam Musrenbang tingkat kecamatan. Tim ini diharapkan dapat memperjuangkan usulan-usulan prioritas desa agar dapat diakomodir dalam perencanaan pembangunan yang lebih luas.

Acara diakhiri dengan penandatanganan berita acara sebagai bentuk kesepakatan bersama terhadap hasil Musrenbang. Kesimpulan dari musyawarah ini akan menjadi landasan dalam penyusunan RKPDes tahun 2026 dan pengajuan usulan program pembangunan untuk tahun 2027.

Dengan semangat kebersamaan dan partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat, Desa Cikedondong optimis dapat mewujudkan pembangunan yang lebih baik dan meningkatkan kesejahteraan warganya.(Mugi ir)

Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes) Wringinharjo

Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes) Wringinharjo: Membangun Fondasi Kesejahteraan untuk Tahun 2027

Pada hari Rabu, 15 Oktober 2025, Desa Wringinharjo, Kecamatan Gandrungmangu, menjadi saksi dari semangat gotong royong dan perencanaan partisipatif dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes) untuk Rencana Kerja Pemerintah Desa Tahun Anggaran 2027. Acara ini menjadi forum penting bagi warga desa untuk menyuarakan aspirasi dan kebutuhan mereka, serta merumuskan program-program pembangunan yang akan membawa manfaat nyata bagi seluruh masyarakat.

Musrenbangdes ini dihadiri oleh berbagai elemen penting dalam tata pemerintahan dan kehidupan sosial desa. Tampak hadir perwakilan dari Forkopincam Gandrungmangu beserta tim Musrenbangdes, yang memberikan arahan dan dukungan terhadap proses perencanaan. Kehadiran Tim Kesehatan dari Puskesmas II juga menunjukkan komitmen terhadap peningkatan kualitas kesehatan masyarakat desa. Tak ketinggalan, lembaga-lembaga desa, tokoh agama, tokoh masyarakat, TP-PKK, dan kader Posyandu turut berpartisipasi aktif, mencerminkan representasi yang inklusif dari seluruh lapisan masyarakat Wringinharjo.

Camat Gandrungmangu, Fathan Ady Chandra, S.STP., MM, dalam sambutannya, menekankan pentingnya prioritas pembangunan yang berfokus pada peningkatan kapasitas infrastruktur, sosial, dan pertanian. Beliau menyampaikan bahwa investasi pada ketiga sektor ini akan menjadi kunci untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa secara berkelanjutan. Infrastruktur yang memadai akan membuka aksesibilitas dan konektivitas, sektor sosial yang kuat akan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan individu dan keluarga, serta pertanian yang produktif akan meningkatkan pendapatan dan ketahanan pangan.

Sekretaris Desa Wringinharjo, Imam Maruf, dalam paparannya, memberikan gambaran komprehensif mengenai usulan-usulan pembangunan yang telah dan akan dilaksanakan. Beliau menjelaskan bahwa usulan-usulan ini merupakan hasil dari serangkaian diskusi dan musyawarah yang telah dilakukan sebelumnya, serta mencerminkan kebutuhan dan aspirasi masyarakat desa. Imam Maruf juga menyampaikan rencana untuk melanjutkan program-program yang belum terlaksana pada tahun 2026 mendatang, menunjukkan komitmen terhadap kesinambungan pembangunan.

Musrenbangdes Desa Wringinharjo ini menjadi bukti nyata bahwa pembangunan desa yang inklusif dan partisipatif adalah kunci untuk mencapai kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan. Dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat dalam proses perencanaan, diharapkan program-program pembangunan yang dihasilkan akan benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi warga desa, serta membawa manfaat yang optimal bagi seluruh masyarakat Wringinharjo.

#Edi.S

FKPRN KSATRIA GARUDA NUSANTARA.Datangi Kesbangpol D.I.Yogyakarta,untuk Klarifikasi

Kabarekspres Yogyakarta_Belum lama ini Badan Kesatuan Bangsa dan Politik atau Bakesbangpol Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dikritisi Ketua Umum Forum Komunikasi Perjuangan Rakyat Nusantara KSATRIA GARUDA NUSANTARA yang tergabung dalam JOGJA DAMAI ( Wadah Komunikasi Ormas – Ormas (, Krisna Triwanto, SH.,Ketua Umum.

Krisna meminta Bakesbangpol DIY untuk mewadahi semua organisasi kemasyarakatan baik yang memiliki badan hukum atau yang belum berbadan hukum.

Selain itu, Bakesbangpol DIY harus menjadi wadah pemersatu dan perekat antar organisasi dengan pemerintah.

“Seyogyanya, Bakesbangpol itu menjadi sentral atau wadah pemersatu antar organisasi kemasyarakatan dengan pemerintah. Wujud itu adalah komitmen pemerintah juga dalam menerima masukan atau informasi demi pembangunan kemasyarakatan yang lebih baik kedepannya,” kata Krisna seusai pertemuannya dengan Kepala Bakesbangpol DIY, Lilik Andi Aryanto, Rabu (15/10/2025).

Hal itu disampaikan Krisna buntut giat Rakor Ormas yang digelar Bakesbangpol DIY, pada 14 Oktober 2025. Pada Rakor tersebut, sebanyak tujuh organisasi kemasyarakatan yang diundang.

“Yang saya mau klarifikasi ke Bakesbangpol mengapa hanya tujuh ormas saja yang di undang. Sedangkan yang terdaftar kurang lebih 104 organisasi kemasyarakat.

Tentunya ini menimbulkan polemik atau gejolak. Ada apa dengan Bakesbangpol DIY?,” ungkapnya.

Krisna menjelaskan, setelah klarifikasi tersebut maka pihaknya dengan Bakesbangpol telah menyepakati beberapa hal. Bakesbangpol DIY wajib mendata Ormas yang berbadan hukum atau tidak.Bahwa minta Krisna, Bakesbangpol juga diminta agar mengundang kembali acara Rakor pada agenda berikutnya, dengan tanpa mengecualikan Ormas lainnya. Bakesbangpol DIY akan mengagendakan pada Desember 2025 mendatang.

Selain itu, disepakati juga agar setiap perwakilan Ormas wajib masuk di aplikasi Whatsapp Grup dengan nama FKOK atau Forum Komunikasi Organisasi Kesbangpol DIY.

“Bahwa FKOK hanya sebagai wadah komunikasi ormas,tidak ada kepengurusan seperti ketua,sekretaris,bendahara,cukup dibuat kordinator kolektif. Semua duduk bersama.”

“Bersama ormas dan Kesbangpol membangun komunikasi yang baik untuk kedamaian Jogja dan kesejahteraan warga masyarakat,” pungkasnya.

Kepala Bakesbangpol DIY, Lilik Andi Aryanto saat dikonfirmasi menyampaikan klarifikasinya. Pihaknya tidak melibatkan semua Ormas hadir pada Rakor 14 Oktober lalu dikarenakan keterbatasan anggaran dan bergulir.

“Atas nama Bakesbangpol saya mohon maaf atas ketidaknyamanannya. Saya ingin sampaikan, bahwa rakor kemarin yang diselenggarakan hanya mengundang tujuh Ormas. Hal itu dikarenakan keterbatasan anggaran, dan bergilir. Artinya semua Ormas ada kesempatan mengikuti rakor tersebut,” ujar Lilik.

repoter : nita