Makadamisasi Jalan Lapangan Mernek Dimulai untuk Tingkatkan Aksesibilitas

Mernek, Cilacap – Pemerintah Desa Mernek, Kecamatan Maos, Kabupaten Cilacap, secara resmi memulai proyek makadamisasi jalan di sekitar Lapangan Mernek pada tanggal 17 Oktober 2025. Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas dan kenyamanan bagi warga yang menggunakan jalan tersebut.

Kepala Desa Mernek, Bustanul Arifin, S.H., menyatakan bahwa perbaikan jalan ini sangat penting untuk mendukung aktivitas warga sehari-hari. “Jalan yang baik akan mempermudah akses ke lapangan dan fasilitas umum lainnya, serta meningkatkan mobilitas warga dalam beraktivitas ekonomi dan sosial,” ujarnya.

Proyek makadamisasi ini meliputi jalan sepanjang 180 meter dengan lebar 5 meter dan ketebalan 0,06 meter. Anggaran yang dialokasikan untuk proyek ini sebesar Rp 41.200.000, yang bersumber dari Dana Desa. Pelaksanaan proyek ini ditargetkan selesai dalam jangka waktu 90 hari kalender.

Pemerintah Desa Mernek berharap dengan selesainya proyek ini, warga akan merasakan manfaatnya secara langsung. Jalan yang lebih baik akan mempermudah transportasi, mengurangi risiko kecelakaan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Desa Mernek.

“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan infrastruktur desa demi kesejahteraan seluruh warga. Partisipasi aktif dari masyarakat juga sangat kami harapkan agar pembangunan desa dapat berjalan dengan lancar dan sukses,” tambah Bustanul Arifin.(Mugi ir)

Pembangunan Pagar Depan Kantor Desa Paketingan Dimulai

Paketingan, Cilacap – Pemerintah Desa Paketingan, Kecamatan Sampang, Kabupaten Cilacap, memulai proyek pembangunan pagar depan kantor desa pada hari ini, 17 Oktober 2025. Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan dan estetika lingkungan kantor desa.

Kepala Desa Paketingan, Suwarko, menjelaskan bahwa pembangunan pagar ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan fasilitas publik dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat. “Pagar ini tidak hanya berfungsi sebagai pengaman, tetapi juga sebagai simbol keterbukaan dan pelayanan kami kepada warga,” ujarnya.

Pagar yang dibangun memiliki panjang 32,1 meter, tinggi 2 meter, dan lebar 0,20 meter. Lokasinya berada di sepanjang Jalan Harapan, tepat di depan kantor desa. Proyek ini didanai dari Pendapatan Asli Desa (PAD) tahun anggaran 2025 sebesar Rp 70.000.000.

Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) yang diketuai oleh Kuswo bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan proyek ini. Kuswo memastikan bahwa pembangunan akan dilaksanakan sesuai dengan rencana dan standar kualitas yang telah ditetapkan. “Kami akan mengawasi setiap tahapan pembangunan untuk memastikan hasilnya optimal dan bermanfaat bagi seluruh warga,” katanya.

Pemerintah Desa Paketingan berharap dengan adanya pagar baru ini, kantor desa akan menjadi lebih representatif dan memberikan rasa aman bagi seluruh masyarakat yang datang untuk mendapatkan pelayanan. Proyek ini diharapkan selesai dalam waktu yang telah ditentukan dan dapat segera dinikmati manfaatnya oleh seluruh warga Desa Paketingan.(Mugi ir)

Pembangunan Gedung Serbaguna di Desa Sidareja Dimulai

Sidareja, Cilacap – Pemerintah Desa Sidareja, Kecamatan Sidareja, Kabupaten Cilacap, secara resmi memulai pembangunan gedung serbaguna yang berlokasi di kompleks Balai Desa Sidareja. Acara peletakan batu pertama telah dilaksanakan pada hari ini, 16 Oktober 2025, menandai dimulainya proyek yang sangat dinantikan oleh masyarakat.

Gedung serbaguna ini memiliki volume 17,5 meter x 9 meter dan direncanakan akan dibangun dalam waktu 30 hari kalender. Pembangunan ini didanai dari pendapatan bagi hasil pajak tahun 2025, dengan total biaya sebesar Rp 130.000.000, yang sudah termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penghasilan (PPh).

Kepala Desa Sidareja, Mariman, menyatakan bahwa pembangunan gedung serbaguna ini merupakan salah satu prioritas utama pemerintah desa dalam meningkatkan fasilitas publik. “Gedung ini nantinya dapat digunakan untuk berbagai kegiatan masyarakat, mulai dari pertemuan, pelatihan, acara sosial, hingga kegiatan olahraga. Kami berharap, dengan adanya gedung ini, aktivitas masyarakat akan semakin meningkat dan memberikan dampak positif bagi kemajuan desa,” ujarnya.

Lebih lanjut, Mariman menambahkan bahwa proses pembangunan akan dilakukan secara transparan dan melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat. “Kami akan terus memantau perkembangan pembangunan ini dan memastikan bahwa semua berjalan sesuai dengan rencana. Kami juga membuka diri terhadap masukan dan saran dari masyarakat demi kelancaran dan kesuksesan proyek ini,” katanya.

Pemerintah Desa Sidareja berharap, dengan selesainya pembangunan gedung serbaguna ini, kualitas hidup masyarakat akan semakin meningkat dan desa Sidareja dapat terus berkembang menjadi lebih baik.(Mugi ir)

Pengaspalan Jalan PGRI RW 04 di Desa Karanggintung Dimulai, Akses Warga Semakin Lancar!

Karanggintung, Cilacap – Kabar gembira bagi warga Desa Karanggintung! Pemerintah Desa Karanggintung, Kecamatan Gandrungmangu, Kabupaten Cilacap, secara resmi memulai proyek pengaspalan jalan di wilayah PGRI RW 04, Dusun Sindangraja. Proyek ini diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas warga sehari-hari.

Jalan yang akan diaspal memiliki panjang 390 meter, lebar 3 meter, dan ketebalan 0,05 meter. Proyek ini didanai sepenuhnya dari Anggaran Dana Desa (DD) tahun 2025 dengan nilai Rp 137.000.000.

Kepala Desa Karanggintung, Turmono, menyampaikan bahwa pengaspalan jalan ini merupakan salah satu prioritas utama dalam meningkatkan infrastruktur desa. “Jalan yang baik akan mempermudah aktivitas warga, memperlancar transportasi hasil pertanian, dan meningkatkan perekonomian desa,” ujarnya.

Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) yang diketuai oleh Heri akan bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan proyek ini. Mereka akan memastikan kualitas pekerjaan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

Pemerintah Desa Karanggintung mengajak seluruh warga untuk mendukung dan mengawasi jalannya proyek ini. Dengan partisipasi aktif dari masyarakat, diharapkan pengaspalan jalan ini dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat yang maksimal bagi seluruh warga Desa Karanggintung.(Mugi ir)

Pembangunan Fasilitas Umum (MCK) di Desa Kertajaya Dimulai

Kertajaya, Cilacap – Pemerintah Desa Kertajaya, Kecamatan Gandrungmangu, Kabupaten Cilacap, secara resmi memulai pembangunan fasilitas umum berupa Mandi Cuci Kakus (MCK) di lokasi Igirtugel Utara. Proyek ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan kualitas hidup dan sanitasi masyarakat desa.

 

Pembangunan MCK ini didanai dari Anggaran Dana Desa sebesar Rp 38.280.000. Dengan volume panjang 6 meter dan lebar 2 meter, fasilitas ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan sanitasi warga setempat. Pelaksanaan proyek ini ditargetkan selesai dalam 60 hari kalender.

 

Kepala Desa Kertajaya, Muntohir, menyatakan bahwa pembangunan MCK ini adalah prioritas untuk meningkatkan kesehatan dan kebersihan lingkungan. “Kami berharap dengan adanya fasilitas MCK yang memadai, masyarakat dapat hidup lebih sehat dan nyaman,” ujarnya.

 

Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Desa, yang diketuai oleh Basir, bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan proyek ini. Mereka akan memastikan pembangunan berjalan sesuai rencana dan standar kualitas yang telah ditetapkan.

Pemerintah Desa Kertajaya mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung dan berpartisipasi aktif dalam pembangunan ini. Dengan kerja sama yang baik, diharapkan proyek ini dapat selesai tepat waktu dan memberikan manfaat yang besar bagi seluruh warga.(Mugi ir)

Musrenbang RKPDes Cikedondong Bahas Prioritas Pembangunan 2026 dan Usulan 2027

Cikedondong, Cilacap 16 oktober 2025– Pemerintah Desa Cikedondong, Kecamatan Bantarsari, Kabupaten Cilacap, menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbang RKPDes) untuk membahas rencana kerja tahun 2026 dan usulan program pembangunan desa untuk tahun 2027. Acara yang berlangsung meriah ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, tokoh agama, perwakilan BPD, LPPMD, Karang Taruna, TP PKK, kader Posyandu,Bidan desa,serta perwakilan RT/RW.

Acara dibuka dengan pembacaan Basmalah bersama dan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan dengan doa. Sekretaris Desa Cikedondong, Ismangil, memaparkan hasil kinerja pembangunan tahun 2025 yang didanai dari berbagai sumber, yaitu APBDes, APBN, APBD Provinsi, dan APBD Kabupaten. Selain itu, disampaikan pula rencana kerja untuk tahun 2026 serta Daftar Usulan Rencana Kerja Pembangunan (DURKP) untuk tahun 2027.

Kepala Desa Cikedondong, Satum, dalam sambutannya menekankan pentingnya partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat dalam pembangunan desa. Camat Bantarsari, Drs. Hari Winarno, M.Si, juga memberikan sambutan dan arahan terkait prioritas pembangunan yang selaras dengan program pemerintah daerah.

Sesi musyawarah dan tanggapan dipimpin oleh Ketua BPD, yang memberikan kesempatan kepada peserta untuk menyampaikan aspirasi dan masukan. Perwakilan dari dinas terkait juga memberikan informasi dan tanggapan terhadap usulan-usulan yang diajukan.

Salah satu poin penting dalam Musrenbang ini adalah pembentukan tim delegasi yang akan mewakili Desa Cikedondong dalam Musrenbang tingkat kecamatan. Tim ini diharapkan dapat memperjuangkan usulan-usulan prioritas desa agar dapat diakomodir dalam perencanaan pembangunan yang lebih luas.

Acara diakhiri dengan penandatanganan berita acara sebagai bentuk kesepakatan bersama terhadap hasil Musrenbang. Kesimpulan dari musyawarah ini akan menjadi landasan dalam penyusunan RKPDes tahun 2026 dan pengajuan usulan program pembangunan untuk tahun 2027.

Dengan semangat kebersamaan dan partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat, Desa Cikedondong optimis dapat mewujudkan pembangunan yang lebih baik dan meningkatkan kesejahteraan warganya.(Mugi ir)

Budi Daya Lele Mutiara Pak Slamet Riyadi,di Desa Grugu

Di tengah hiruk pikuk pertanian dan perikanan tradisional, Desa Grugu, Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap, memiliki sebuah contoh sukses budi daya perorangan yang dijalankan dengan ketekunan.

 

Adalah Pak Slamet Riyadi, seorang warga desa setempat, yang berhasil mengembangkan usaha budi daya ikan lele jenis Mutiara.

Mengenal Lele Mutiara

Lele Mutiara (Mangut Unggul dan Tangguh) merupakan varietas unggulan yang dikembangkan oleh Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi. Jenis lele ini dikenal memiliki pertumbuhan yang cepat, ketahanan terhadap penyakit yang baik, dan efisiensi pakan yang menjadikannya pilihan favorit para pembudidaya. Keunggulan inilah yang menarik Pak Slamet Riyadi,untuk memilih Lele Mutiara sebagai fokus usahanya.

Lokasi dan Pengelolaan

Usaha budi daya Pak Slamet berlokasi di area Desa Grugu.

 

Dengan modal awal dan lahan yang terbatas, beliau memulai usaha ini dengan sistem pengelolaan kolam yang sederhana namun terstruktur. Pengelolaan yang dilakukan secara perorangan menuntut Pak Slamet untuk menguasai setiap aspek budi daya, mulai dari penyediaan bibit berkualitas, manajemen kualitas air kolam, pengaturan jadwal dan takaran pakan, hingga penanganan panen.

Ketelitian Pak Slamet Riyadi, dalam menjaga kebersihan kolam dan kualitas air menjadi kunci keberhasilan, terutama untuk menjaga agar Lele Mutiara dapat tumbuh optimal sesuai potensi genetiknya. Penggunaan pakan yang tepat dan pengawasan rutin terhadap kesehatan ikan menghindarkannya dari kerugian akibat penyakit.

 

Dampak dan Harapan

Meskipun dikelola secara perorangan, usaha budi daya Lele Mutiara Pak Slamet memberikan kontribusi kecil namun signifikan bagi perekonomian lokal Desa Grugu. Hasil panennya didistribusikan ke pasar lokal di sekitar Kawunganten dan Cilacap, memenuhi permintaan akan ikan lele berkualitas.

Kisah Pak Slamet Riyadi,adalah representasi dari semangat kewirausahaan di tingkat desa. Dengan kerja keras dan pemanfaatan varietas unggulan seperti Lele Mutiara, beliau membuktikan bahwa usaha perorangan di sektor perikanan dapat berkembang dan berkelanjutan, sekaligus menjadi inspirasi bagi warga desa lainnya untuk memanfaatkan potensi lahan dan sumber daya air yang ada.(Ibin)

Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes) Wringinharjo

Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes) Wringinharjo: Membangun Fondasi Kesejahteraan untuk Tahun 2027

Pada hari Rabu, 15 Oktober 2025, Desa Wringinharjo, Kecamatan Gandrungmangu, menjadi saksi dari semangat gotong royong dan perencanaan partisipatif dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes) untuk Rencana Kerja Pemerintah Desa Tahun Anggaran 2027. Acara ini menjadi forum penting bagi warga desa untuk menyuarakan aspirasi dan kebutuhan mereka, serta merumuskan program-program pembangunan yang akan membawa manfaat nyata bagi seluruh masyarakat.

Musrenbangdes ini dihadiri oleh berbagai elemen penting dalam tata pemerintahan dan kehidupan sosial desa. Tampak hadir perwakilan dari Forkopincam Gandrungmangu beserta tim Musrenbangdes, yang memberikan arahan dan dukungan terhadap proses perencanaan. Kehadiran Tim Kesehatan dari Puskesmas II juga menunjukkan komitmen terhadap peningkatan kualitas kesehatan masyarakat desa. Tak ketinggalan, lembaga-lembaga desa, tokoh agama, tokoh masyarakat, TP-PKK, dan kader Posyandu turut berpartisipasi aktif, mencerminkan representasi yang inklusif dari seluruh lapisan masyarakat Wringinharjo.

Camat Gandrungmangu, Fathan Ady Chandra, S.STP., MM, dalam sambutannya, menekankan pentingnya prioritas pembangunan yang berfokus pada peningkatan kapasitas infrastruktur, sosial, dan pertanian. Beliau menyampaikan bahwa investasi pada ketiga sektor ini akan menjadi kunci untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa secara berkelanjutan. Infrastruktur yang memadai akan membuka aksesibilitas dan konektivitas, sektor sosial yang kuat akan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan individu dan keluarga, serta pertanian yang produktif akan meningkatkan pendapatan dan ketahanan pangan.

Sekretaris Desa Wringinharjo, Imam Maruf, dalam paparannya, memberikan gambaran komprehensif mengenai usulan-usulan pembangunan yang telah dan akan dilaksanakan. Beliau menjelaskan bahwa usulan-usulan ini merupakan hasil dari serangkaian diskusi dan musyawarah yang telah dilakukan sebelumnya, serta mencerminkan kebutuhan dan aspirasi masyarakat desa. Imam Maruf juga menyampaikan rencana untuk melanjutkan program-program yang belum terlaksana pada tahun 2026 mendatang, menunjukkan komitmen terhadap kesinambungan pembangunan.

Musrenbangdes Desa Wringinharjo ini menjadi bukti nyata bahwa pembangunan desa yang inklusif dan partisipatif adalah kunci untuk mencapai kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan. Dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat dalam proses perencanaan, diharapkan program-program pembangunan yang dihasilkan akan benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi warga desa, serta membawa manfaat yang optimal bagi seluruh masyarakat Wringinharjo.

#Edi.S

FKPRN KSATRIA GARUDA NUSANTARA.Datangi Kesbangpol D.I.Yogyakarta,untuk Klarifikasi

Kabarekspres Yogyakarta_Belum lama ini Badan Kesatuan Bangsa dan Politik atau Bakesbangpol Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dikritisi Ketua Umum Forum Komunikasi Perjuangan Rakyat Nusantara KSATRIA GARUDA NUSANTARA yang tergabung dalam JOGJA DAMAI ( Wadah Komunikasi Ormas – Ormas (, Krisna Triwanto, SH.,Ketua Umum.

Krisna meminta Bakesbangpol DIY untuk mewadahi semua organisasi kemasyarakatan baik yang memiliki badan hukum atau yang belum berbadan hukum.

Selain itu, Bakesbangpol DIY harus menjadi wadah pemersatu dan perekat antar organisasi dengan pemerintah.

“Seyogyanya, Bakesbangpol itu menjadi sentral atau wadah pemersatu antar organisasi kemasyarakatan dengan pemerintah. Wujud itu adalah komitmen pemerintah juga dalam menerima masukan atau informasi demi pembangunan kemasyarakatan yang lebih baik kedepannya,” kata Krisna seusai pertemuannya dengan Kepala Bakesbangpol DIY, Lilik Andi Aryanto, Rabu (15/10/2025).

Hal itu disampaikan Krisna buntut giat Rakor Ormas yang digelar Bakesbangpol DIY, pada 14 Oktober 2025. Pada Rakor tersebut, sebanyak tujuh organisasi kemasyarakatan yang diundang.

“Yang saya mau klarifikasi ke Bakesbangpol mengapa hanya tujuh ormas saja yang di undang. Sedangkan yang terdaftar kurang lebih 104 organisasi kemasyarakat.

Tentunya ini menimbulkan polemik atau gejolak. Ada apa dengan Bakesbangpol DIY?,” ungkapnya.

Krisna menjelaskan, setelah klarifikasi tersebut maka pihaknya dengan Bakesbangpol telah menyepakati beberapa hal. Bakesbangpol DIY wajib mendata Ormas yang berbadan hukum atau tidak.Bahwa minta Krisna, Bakesbangpol juga diminta agar mengundang kembali acara Rakor pada agenda berikutnya, dengan tanpa mengecualikan Ormas lainnya. Bakesbangpol DIY akan mengagendakan pada Desember 2025 mendatang.

Selain itu, disepakati juga agar setiap perwakilan Ormas wajib masuk di aplikasi Whatsapp Grup dengan nama FKOK atau Forum Komunikasi Organisasi Kesbangpol DIY.

“Bahwa FKOK hanya sebagai wadah komunikasi ormas,tidak ada kepengurusan seperti ketua,sekretaris,bendahara,cukup dibuat kordinator kolektif. Semua duduk bersama.”

“Bersama ormas dan Kesbangpol membangun komunikasi yang baik untuk kedamaian Jogja dan kesejahteraan warga masyarakat,” pungkasnya.

Kepala Bakesbangpol DIY, Lilik Andi Aryanto saat dikonfirmasi menyampaikan klarifikasinya. Pihaknya tidak melibatkan semua Ormas hadir pada Rakor 14 Oktober lalu dikarenakan keterbatasan anggaran dan bergulir.

“Atas nama Bakesbangpol saya mohon maaf atas ketidaknyamanannya. Saya ingin sampaikan, bahwa rakor kemarin yang diselenggarakan hanya mengundang tujuh Ormas. Hal itu dikarenakan keterbatasan anggaran, dan bergilir. Artinya semua Ormas ada kesempatan mengikuti rakor tersebut,” ujar Lilik.

repoter : nita

Desa Buntu Gelar Aksi Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia 2025: Jadilah Pahlawan CTPS di Lingkungan Kita!

Desa Buntu Gelar Aksi Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia 2025: Jadilah Pahlawan CTPS di Lingkungan Kita!

Buntu, Kroya, Cilacap – Desa Buntu, Kecamatan Kroya, Kabupaten Cilacap, menggelar peringatan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (HCTPS) pada tanggal 15 Oktober 2025. Acara ini dipimpin langsung oleh Kepala Desa Buntu, Bapak Rustam, S.Pd., bersama dengan seluruh perangkat desa.

Kegiatan ini melibatkan Tim TP PKK, kader posyandu, ibu guru, serta siswa-siswi SD di Desa Buntu. Dengan semangat “Jadilah Pahlawan CTPS di Lingkungan Kita,” seluruh peserta antusias mengikuti serangkaian acara yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya cuci tangan pakai sabun sebagai langkah pencegahan penyakit.

Kepala Desa Buntu, Bapak Rustam, S.Pd., dalam sambutannya menyampaikan, “Cuci tangan pakai sabun adalah investasi kesehatan yang sangat murah dan efektif. Melalui kegiatan ini, kami berharap seluruh warga Desa Buntu semakin menyadari pentingnya menjaga kebersihan tangan demi kesehatan bersama.”

Acara HCTPS di Desa Buntu diisi dengan berbagai kegiatan menarik, antara lain:

– Sosialisasi CTPS: Penyampaian informasi mengenai pentingnya cuci tangan pakai sabun yang benar dan waktu-waktu penting untuk melakukannya.

– Demonstrasi CTPS: Praktik langsung cara mencuci tangan pakai sabun yang efektif.

– Edukasi Kreatif: Penyampaian pesan-pesan kesehatan melalui media yang menarik dan mudah dipahami oleh anak-anak.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan seluruh masyarakat Desa Buntu dapat menjadi agen perubahan dalam mempromosikan perilaku hidup bersih dan sehat, dimulai dari hal sederhana seperti cuci tangan pakai sabun.

(mugi ir)